Happy reading!
~🌻🌻🌻~
.........
Seperti biasa, setelah pulang sekolah alisha langsung pergi ke cafe untuk Bekerja. Walaupun gajinya tidak seberapa, tapi itu cukup lah untuk menghidupi kebutuhan nya sendiri.
Diam-diam rafka mengikuti alisha pulang sekolah tadi. Entah kenapa laki-laki itu ingin menjaga alisha dari jauh.
"Assalamualaikum."
"Wa'alakumsalam."
Seorang laki-laki sekitar umur 22 tahun baru saja memasuki cafe. Laki-laki itu terlihat tampan. Bahkan pengunjung cafe banyak yang menatap nya kagum.
Dia adalah Dimas, pemilik cafe ini. Umur nya memang masih 22 tahun. Tapi ia sudah berhasil membangun cafe sebesar ini.
"Alisha, Gimana keadaan cafe selama saya gak ada?" Tanya Dimas, karena beberapa hari yang lalu laki-laki itu sibuk kuliah kedokteran. Ya, walaupun dia sudah memiliki cafe, tapi cita-cita nya ingin menjadi dokter.
"Alhamdulillah pak, cafe nya semakin rame dari hari ke hari." Jawab alisha. Sebenarnya gadis itu sedikit bingung, kenapa Dimas bertanya kepadanya tentang cafe. Padahal ada Rudi, orang yang di percaya Dimas mengelola cafe ini selama dia gak ada.
"Gak usah panggil pak, berasa tua banget saya. Panggil aja kak, lagian umur saya dan kamu gak terlalu beda jauh." Jawab nya sambil tersenyum tipis. Alisha hanya mengangguk kaku. Gadis itu sekarang benar-benar tidak nyaman berada di posisi saat ini. Pasalnya mereka menjadi pusat perhatian oleh pengunjung cafe.
Diam-diam rafka mengepalkan kedua tangannya erat. Laki-laki itu menatap Dimas sinis. Ada apa ini?
"Mas, mau pesen apa?" Tanya seorang waiter yang membuat rafka terkejut.
"Coba Lo suruh alisha ke sini!" Pinta rafka kepada pelayan itu yang memasang wajah bingung.
"Emang ada apa ya mas?"
"CK! Lo gak usah banyak tanya. Suruh aja yang namanya alisha ke sini!" Jawab rafka sungguh tidak ada sopan santun nya.
Alisha yang sedang mengobrol dengan Dimas dikejutkan dengan Dea yang menyuruh nya ke meja paling ujung dekat jendela.
Akhirnya gadis itu pun menurut, alisha mulai berjalan ke arah meja itu dan yang ia lihat seorang laki-laki dengan tudung Hoodie yang berwarna hitam sedang menunduk. Otomatis Wajah nya jadi tidak terlihat.
"Mas, manggil saya?"
Saat laki-laki itu mendongak, alisha cukup terkejut. Ternyata orang itu adalah rafka. Kedua mata mereka bertemu, sampai akhirnya alisha menunduk kembali.
"Kamu ngapain manggil aku?" Tanya alisha to the point.
"Enggak, gue cuman manggil aja." Jawab rafka tidak jelas.
Alisha menghela nafasnya pelan. Gadis itu masih banyak kerjaan. Kalo terus meladeni orang seperti rafka, bisa-bisa kerjaan nya jadi tidak selesai.
"Kalo emang gak ada kepentingan apa-apa. Aku permisi!" Saat alisha hendak pergi, rafka mencekal pergelangan tangan gadis itu.
Tapi dengan cepat rafka melepaskan nya kembali. Karena laki-laki itu tau, pasti alisha langsung marah saat tangan nya di pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketika aku mengenalmu
Jugendliteraturmenceritakan tentang seorang laki-laki yang memang minim tentang agama. tetapi takdirnya begitu indah ketika di pertemukan dengan seorang perempuan yang membuat nya semakin dekat dengan sang pencipta. "penampilan Lo paling beda di sekolah ini." "mak...