jauhi

63 6 0
                                    

Di saat yang bersamaan seseorang yang berada di dalam restauran yang sama dengan bright dan win terus memperhatikan ke arah mereka berdua, terlihat perempuan itu sangat tidak menyukai kebersamaan mereka

"Lihat saja kau nanti" Wanita itu menancapkan garpu di atas cake yang ia pesan

Balik lagi ke sisi win dan bright

Win yang mendengar pernyataan dari bright seketika tersedak

"Ohokkk-ohokkk"

"Ahhh kenapa? Ini minum dulu" Bright dengan cepat memberikan minum kepada win.

Setelah selesai minum Win menatap bright dengan tatapan yang sangat dalam

"Bright, apa kau sudah memikirkannya dengan matang sebelum kamu mengucapkan kata-kata itu? "

"Tentu, apa yang salah dengan itu"

"Tapi bright, kita sama-sama laki-laki dan juga apa yang membuatmu menyukaiku?"

"Trus apa masalahnya?" Bright mengenggam tangan win dengan erat

"Win dengar, tidak ada yang salah dengan cinta sesama jenis, cinta itu murni dari hati dan tidak perduli dengan gender , win aku mencintaimu, mencintaimu dari hati yang tulus, cintaku padamu itu tulus, murni, dan tidak memiliki alasan aku mencintaimu tanpa alasan win"

"Tapi, baiklah berikan aku beberapa waktu untuk memikirkan ini"

"Tentu, berapa lama pun akan aku tunggu jawaban darimu"
..
..
..
Win memilih untuk naik taxi pulang dan menolak di antar oleh bright, walaupun bright sudah memaksa, namun tetap saja ia menghargai keputusan win untuk pulang sendiri. Dari kejauhan terlihat seorang wanita sudah menunggu win di depan pintu kamarnya.

"Ibu?? Sedang apa di sini??"

"Ayo masuk dulu, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu" Dengan datar ibu win meminta untuk masuk terlebih dahulu

"Ah iya baiklah"

Sesampainya mereka di dalam ibu win pun duduk di kursi begitu pula dengan win, ia duduk menghadap sang ibu (berhadapan)

"Win, apa hubunganmu dengan bright? "

"Hahh?? Darimana ibu kenal dengan bright? "

"Jawab pertanyaan ku apa hubunganmu dengan bright hahh" Ibu win menaikan nada bicara nya

"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan bright "

"Win, aku ingatkan kepadamu untuk menjauhi bright, kau sudah cukup menghancurkan kehidupanku jangan lagi dengan Tu, yang sudah menganggapmu sebagai kakak kandungnya sendiri"

"Tu?? Apa hubungannya dengan Tu?

" Tu menyukai bright, jika kau masih punya hati, jauhi bright demi tu, jauhi dia demi orang yang selalu membela mu" Wanita itu pun berdiri dan meninggalkan win

"Tu menyukai bright? "
..
..
..
Malam itu win tetap pergi ke bar untuk bekerja seperti biasanya, namun fikiran nya masih saja tidak tenang memikirkan perkataan ibunya. Dari kejauhan seseorang perempuan memutar matanya mencari seseorang

"Phi win" Tu melambaikan tangan ke arah kakanya yang sedang duduk di meja barista

"Tu??? " Win berjalan menghampiri sang adik

"Kamu sedang apa di sini"

"Tidak ada, hanya kangen saja sama phi, oh iya kemarin ibu menanyakan alamat phi win kepadaku, katanya ibu ingin berkunjung, apakah ibu datang dan melakukan sesuatu pada phi win? "

"Ah tidak, ibu memang datang berkunjung tapi hanya untuk menanyakan kabarku saja "

"Ooh sukurlah"

"Kenapa? Sepertinya suasana hatimu sedang baik ya" Win menggoda adiknya

"Ahh, apakah terlihat jelas" Tu memegangi pipinya

"Emmm sepertinya adikku yang cantik ini sedang jatuh cinta yaaa, dengan siapa?? "

"Aku juga tidak yakin si phi apa ini beneran cinta atau bukan" Tu tertunduk malu

"Memangnya siapa, lelaki beruntung itu yang berhasil membuat adiku yang cantik ini jatuh cinta? Bright ya?? " Dengan senyuman yang terlihat seperti di paksa win mencoba untuk bertanya dan memastikan ucapan ibunya

"Auu dari mana phi bisa tau? " Tu membulatkan mata nya, pipinya terlihat sedikit merona

"Apa sih yang aku tidak tahu tentang adiku ini" Win mencolek pipi Tu

"Apakah benar kamu menyukai bright? "

"Aku rasa iya phi" Tu menunduk menyembunyikan muka nya yang memerah

"Tapi phi aku tidak yakin, apakah phi bright menyukaiku juga"

"Ah jangan terlalu di fikirkan soal itu" Win mengelus pipi adiknya

"Kalau aku dengan phi bright apakah phi win setuju? "

"Siapapun orangnya, aku pasti setuju, dan lagi walaupun terkadang bright terlihat seperti playboy tapi aku tahu dia orang yang baik"

"Aaaaaa, phi win emang phi terbaik sedunia" Tu memeluk win dengan erat, dan sebaliknya win pun membalas pelukkan tersebut,bersamaan dengan itu Pikiran win melayang jauh, seperti ada sesuatu yang di fikirkan nya
..
..
..
"Win mana sih, kok jam segini belum datang" Bright terlihat celingukan di depan pintu kelas menunggu kedatangan win

"Ehh Nu, kamu lihat win gak? " Tanya bright yang melihat Nunew datang.

"Ooh, win bilang dia ada urusan hari ini , jadi tidak masuk"

"Kok dia gak bilang sama aku sih, bahkan pesanku tidak di balas"

"Ya aku tidak tahu" Nunew mengangkat kedua pundaknya dan pergi ke tempat duduknya

*jam istirahat*

"WOYYYY " Terlihat Dew dan Nani mengejutkan bright yang sedang duduk dengan gelisah menatap layar ponselnya

"Apaan sih kalian berdua nih, priikk"

"Lagian lu melamun terus kayak orang yang kelilit hutang" Ujar nani

"Bukan gitu, ini win dari semalam gak bales chat gue, telpon gak di angkat, trus hari ini gak masuk "

"Hayo loh, win ngambek kali sama lu"

"Makanya bright, lu kalau suka tuh jangan terlalu Kelihatan , mungkin aja dia risih, kaya gue dong pelan² tapi pasti, iya kan sayang? " Win merangkul leher Nani

"Aii Dew" Nanti melotot kenapa dew

"Hah apa?? Sayang?? Tunggu-tunggu jangan bilang kalo kalian berdua_? "

"Iya, gue sama Nani udah pacaran" Dew mencium pipi Nani dengan cepat

"Dewwww" Nani memukul baju dew

"Udahlah biarin saja, bright inih, biarin biar dia iri" Dew nyengir tanpa dosa

"Wait, kok bisa njirrr, kalau dew suka sama Nani, gue agak ngerasain itu si, tapi lu Nan?? Kok bisa"

"Namanya juga perasaan, bisa berubah kapan aja ga ada yang tau " Nani menjawab dengan wajah yang memerah

"Gue do'ain moga cepet deh lu sama win, udah dulu ya gue mau lunch berdua aja sama ayang guehh, papayyy, ayo sayang" Dew menggandeng tangan Nani dan beranjak pergi meninggalkan bright dengan ekspresi mengejek

"Gak nyangka banget gue anjirr, bisa bisanya Dew sama Nani, terus apa yang katanya bestod? "

~~~ BERSAMBUNG~~~

Pasti kalian bertanya tanya kan kenapa ibu win tuh benci banget sama win & kenapa juga dia bilang kalo (tu udah menganggap win sebagai kakak kandungnya sendiri) nah di next chapter aku bakal ngasih tau ya🖤♨️



Bunny | Win Only🐰🖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang