"Hai bright" Panggil nene yang melihat bright berada di club musik yang sama denganya.
"Eh nene"
"Sedang apa kamu disini? "
"Aku, eee aku ikut klub musik juga sekarang, kamu ingat aku suka dengan musik " Jawab bright dengan canggung
"Iya aku ingat, dan tidak akan pernah lupa, bahkan aku juga ingat lagu yang pernah kamu buatkan untuku dulu"
"Oh ya?? "
"Iyaa, eh duduk aja yuk di sana biar lebih enak ngobrol nya" Ajak nene sambil menunjuk sebuah kursi panjang di pojok ruangan
"Iya"
"Jadi gimana? Aku sudah lama tidak melihatmu kamu sekarang jauh lebih tampan dari sebelumnya" Ucap nene jujur, membuat pipi bright sedikit merona
"Ah biasa saja, aku begini-begini saja"timpal bright malu-malu seperti ABG yang sedang kasmaran.
" Oh iya aku dengar-dengar dari dew, kamu sudah punya pacar ya" Tanya nene
Pertanyaan itu membuat senyuman yang mengembang di pipi bright menghilang, ia terdiam sejenak
"Emm iya" Jawabannya singkat, terlihat bright sangat tidak nyaman membahas tentang hal ini. "Dan bagaimana denganmu pasti kamu juga punya pacar kan
" Aku?? Jujur saja semenjak hari itu aku tidak pernah berkencan dengan siapapun, aku stuck disitu, aku tidak pernah bisa melupakanmu bahkan hingga saat ini, makanya setelah mendengar kabarmu aku memutuskan untuk pindah dari Swiss dan kembali ke bangkok, aku fikir kamu juga akan merasakan hal yang sama ternyata aku salah, ternyata kamu bisa dengan mudah melupakan ku dan menggantikan tempatku dengan orang lain" Ucap nene dengan suara rendah penuh kekecewaan
"Siapa bilang aku melupakanmu? Tidak ada orang yang bisa menggantikan tempatmu di hatiku,perasaanku masih tetap sama seperti dulu" Ucap bright sambil meraih tangan nene dan mengenggam nya dengan erat, berusaha meyakinkan.
"Lalu bagaimana dengan kekasihmu?? Apa kamu tidak mencintainya? " Nene mengerutkan alisnya dan menunggu jawaban bright
"Aaa a aku, aku rasa aku menyukainya tapii ini tidak sama dengan yang aku rasakan padamu, aku tidak yakin apakah aku mencintainya atau tidak" Jauh di lubuk hatinya ada rasa bersalah kepada win maupun nene, dia sendiri tidak faham dengan apa yang ia rasakan saat ini.
"Jadi?? Aku tidak mau jadi orang ketiga, aku tidak mau di cap sebagai perusak hubungan kalian, jika kamu masih memiliki perasaan yang sama denganku jadi kamu harus meninggalkan dia" Ucap nene tegas
"Akuuu_"
"Jika kamu tidak bisa, biar aku yang pergi bright"
"AKU BISA" Dengan cepat bright menarik tangan nene "Tapi aku butuh waktu untuk mengakhiri semua ini, bagaimanapun aku yang menariknya masuk ke kehidupanku, aku harus mengakhiri ini semua tanpa menyakiti siapapun, tolong berikan aku waktu nene" Bright memelas
"Iyaa, aku akan memberikan kamu waktu, tapi aku ingin secepatnya, jadi sekarang apakah bisa di katakan kita menjalin hubungan sepasang kekasih? " Tanya nene dengan tatapan menanti jawaban bright.
"Ya, tapi, aku minta sementara ini hubungan kita di rahasiakan dulu yaaa, tunggu sampai hubungan ku berakhir, baru secara perlahan kita akan publish" Tutur bright meminta pengertian
"Baiklah" Nene tersenyum dan mengusap tangan bright lembut
"Terimakasih" Bright mengelus pipi nene
*malam harinya*
"Bright?? " Win duduk di ranjang tidur ..
"Hmm?? " Jawab bright acuh tak acuh, sambil terus memainkan ponselnya, dan sesekali tersenyum
"Kamu tau, Dew dan Nani putus! " Ucap win menggunakan kaki bright agar bright melihatnya. Bright yang baru mendengar hal itu langsung mematikan ponselnya dan menatap serius win
"Kok bisa? Perasaan selama ini mereka baik-baik saja, kok bisa putus? " Tanya bright heran
"Entahlah, aku dengar orang tua Nani tidak menyetujui hubungan dew dan Nani, dan Nani juga sudah di jodohkan dengan anak dari teman ayahnya Nani, yang kebetulan tekan bisnisnya juga, jadi terpaksa mereka harus putus, bahkan Nani sudah keluar dari kampus" Ucap win panjang lebar
"Hmmm sungguh plotwis sekali ya"
"Sepertinya dew hancur sejadi-jadinya deh, ini dia mengajak aku dan kamu untuk minum dan menemani dia di bar phi jennie"
"Emmm aku tak bisa ikut, aku sudah ada janji dengan anggota club, kamu sendiri saja ya" Ucap bright yang kembali menyalakan ponselnya.
"Hmmm ya sudah kalau begitu, kamu kok akhir akhir ini selalu main ponsel terus sih, bahkan sering tidak memperhatikanku" Protes win dengan nada sedikit kesal
"Aku sibuk tau, udah deh ini cuma anggota club aja, gak usah mikir yg aneh²"
"Ya sudah deh aku pergi sendiri saja"
Win bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pergi."Aku pergi" Ucap win sembari melirik bright yang masih terpaku dengan layar ponselnya
"Hmm pergilah, hati-hati di jalan"
Ucap bright datar, bahkan tidak menoleh ke arah winKenapa aku merasa akhir akhir ini bright terasa anehh tidak seperti biasanya,akhir akhir ini dia selalu memperhatikan ponselnya,dan bersikap acuh tak acuh padaku,apa aku hanya terlalu banyak berpikir??, tapi, biasanya sebisa mungkin ia akan menawarkan diri untuk mengantarmu atau setidaknya memberikan kecupan hangat di kening, sudah seminggu ini dia tidak melakukannya denganku, dia tidak menyentuhku sama sekali, bahkan tidak pernah mengucapkan sayang lagi, semoga ini hanya perasaan ku saja mungkin saja bright terlalu sibuk dengan clubnya untuk saat ini, sebentar lagi juga akan seperti biasanya.
Win terus bertanya-tanya dalam hatinya dengan keanehan yang terjadi belakangan ini, dan sebisa mungkin untuk meyakinkan hatinya sendiri bahwa tidak ada yang terjadi, mungkin bright hanya terlalu lelah dengan semua study dan club nya.
~~~BERSAMBUNG~~~
Red Flag ya bright ya, pen tak totok ndasee 😌🔥
Votenya 💗
Ga ada foto-foto momen, pokoknya kosyongg
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny | Win Only🐰🖤
RomanceMenceritakan tentang rumitnya perjalanan cinta BrightWin , Tetapi endingnya DEWWIN. Perhatian karena gue bikin ini sebelum bright nene publish untuk ep 1-22 isinya BrigtWin 🔥🙂