lampu ijo

62 6 0
                                    

Win masuk ke dalam rumah bersama dengan bright

"Halo tante, om" Win memberikan salam saat melihat kedua orang tua bright yang sedang duduk di meja makan.

"Ehh Win, ah tante sudah lama tidak melihatmu, apa kabar nak?? " Sapa ibu bright yang mendekat ke arah win

"Ahh iya tante belakangan ini agak sibuk"

"Ahh iya kebetulan banget tante baru bikin cheesecake kamu nyicipin ya, kamu kan paling suka cheesecake"

"Emmm"

"Udah gak usah malu" Dengan cepat ibu bright menarik win dan duduk di kursi "tunggu sebentar tante ambilkan cheesecake nya di kulkas"

"Win apa kabar" Tanya ayah bright yang duduk tepat di samping win

"Ahh baik om, om sendiri apa kabar"

"Ooh tentu aja baik"

"Tadaaaa ini diaaa cheesecake nyaaaa" Seru ibu bright sambil membawa se loyang cheesecake dan meletakkannya di atas meja tepat di hadapan win.

"Win doang mah?? Akuu?? " Bright memanyunkan bibirnya seperti Bebek, karena melihat perlakuan ibunya yang terlihat lebih menyayangi win ketimbang dirinya, walaupun dalam hati bright juga senang.

"Kamu kan bisa lain kali, ntar mamah Masakin lagi, ini buat win, ayo win di makan" Ibu bright menyodorkan piring yang di atasnya terdapat sepotong cheesecake yang sudah siapkan.

"Iya tante makasih" Win mengambil lalu memakannya dengan lahap

"Oh iya win, kamu kan dekat sama bright, Kira-kira kamu tau gak siapa pacar bright? " Tanya ayah bright sambil menatap win dengan wajah menanti jawaban

"Ohokkk-ohokkk" Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba itu membuat win tersedak.

Aku harus jawab apa ini?? Kalau aku mengatakan yang sebenarnya apa om dan tante bisa Terima?? Bagaimana kalau tidak?? Bagaimana kalau mereka gak suka dengan hubungan aku dan bright, aku harus apaa??

"Win?? Kamu tau gak?? Tante juga penasaran" Tanya ibu bright memecahkan lamunan win.

"Mah, kalian nanya apa sih?? Pacar aku ya orang di samping aku" Bright menyela dan menggenggam tangan win.

"Hahh?? , kalian berdua??__" Mata ibu dan ayah bright terbelalak tak percaya akan semua itu, win yang melihat ekspresi keduanya melepaskan genggaman tangannya dari bright

"Kenapa tan?? Apakah tante dan om keberatan dengan hubungan kita??, kalau iya aku bisa pergi kok, aku gak bakal ganggu hidup bright lagi" Win tertunduk

"Kamu bicara apa sih, Tante dan om sama sekali gak keberatan, iya kan dad? "

Ibu bright melirik ke arah suaminya , dan sang suami hanya tersenyum sembari menganggukkan kepala mengiyakan

"Tante cuma kaget aja tadi karena dari pengelihatan tante selama ini kamu kayaknya kurang suka dekat bright, Sebenarnya tante gak masalah sih bright mau pacaran atau hidup dengan siapa, apalagi sama kamu tante seneng banget, kalo boleh jujur tante juga nunggu momen ini, tante seneng karena kamu orang yang di pilih bright,soalnya tante tau kamu memang yang terbaik untuk bright, kamu bisa ngerubah bright yang keras kepala jadi lunak begini" Ibu bright menggenggam tangan win dengan lembut

"Jadi tante gak masalah?? Tapi kita sama - sama laki-laki__"

"Haha ya ampun win, kamu pikir sekarang zaman apa?? Cinta bukan lagi soal gender, negara kita saja sudah melegalkan itu, jadi wajar aja" Ucap ayah bright menimpali

"Bener tuh, jadi kamu gak usah mikirin itu, mulai sekarang, kalian harus saling menjaga dan mengerti satu sama lain, kalau ada masalah seberat apapun itu harus di bicarakan dengan kepala dingin ya, bright kamu harus jaga win dengan bener ya, awas aja kalo sampe kamu nyakitin win"..

" Siap, jadi udah ada lampu ijo kan dari daddy dan mamah? "

Setelah ketegangan yang terjadi beberapa saat itu, suasana kembali hangat, terlihat ayah dan ibu bright sangat menyukai dan memperlakukan win dengan sangat baik, bahkan terlihat lebih baik daripada mereka memperlakukan putranya sendiri
...
...
...
waktu dengan cepat tak terasa waktu menunjukkan pukul 23:45, tidak terlihat satu pun bintang di angkasa, begitu juga dengan bulan yang tampak sembunyi di balik awan hitam enggan menampakkan diri, angin yang berhembus serasa menembus kulit dan tulang. Sehingga dari balik awan Hitam itu berjatuhan tetes demi tetes air hujan yang semakin lama semakin deras.

"Ahh sudah jam segini, aku harus pulang mungkin adiku sudah menunggu" Win yang melihat arloji nya bergegas untuk berpamitan.

"Oh iya, bright antar win pulang ya" Perintah sang ibu

"Tapi ini sedang hujan" Ucap bright memberi alasan

"Iya juga sih, tapi kamu kan pake mobil?? "

"Iya sih mah, tapi tempat tinggal win di ujung gang harus jalan kaki untuk kesana, pasti win bakal kehujanan,kalau nanti demam gimana?Lagian sudah malam juga pasti Tu sudah tidur, kalau kamu pulang itu malah menganggu dia" Bright kembali memberikan alasannya.

"Yang di katakan bright ada benarnya juga, win sebaiknya malam ini kamu menginap saja di sini" Ujar ayah bright menambahkan

"Tapi bagaimana kalau tu menunggu?"

"Kamu bisa kirim pesan ke tu, kalau hari ini kamu menginap di rumahku" Ucap bright menengahi.

"Baiklah kalau begitu"

"Kamu bisa tidur sama aku di kamarku"

"Iya win, tapi bright, gak boleh macem-macem ya sama win, win kalau dia ngelakuin sesuatu, keplak aja kepalanya" Ibu bright menunjukkan dia jarinya mengarah ke arah putranya

"Iya tan" Win hanya tersenyum kecil.
...
...
...
"Win , kamu mau tidur dengan baju begitu? " Bright menatap baju yang di kenakan win

"Ya gimana lagi aku gak bawa baju ganti"

"Emm sebentar ya" Bright membuka lemari pakaian nya dan memberikan win satu pasang piyama miliknya yang berwarna abu-abu. "Ini pakailah"

"Oke, terimakasih" Dengan cepat win mengambil pakaian itu dan bergegas ke kamar mandi. Stelah beberapa saat ia keluar sambil memegangi celananya.

"Kenapa di pegangin seperti itu" Tanya bright sambil tersenyum penuh makna

"Celana nya pendek banget nih, bajunya lengan panjang tapi celananya pendek banget" Protes win

"Udah gak usah di tutupin kaki kamu cantik"

"Bright!!! " Win menatap bright dengan tajam

"Loh, aku kan cuma bilang kalau kaki kamu bagus, ayo sini tidur udah malem" Bright menepuk-nepuk kasur di sampingnya

"Awas ya, jangan macem-macem"

"Kalau itu aku gak janji" Goda bright sambil tersenyum

"Ihh bright!! Udah deh aku tidur di sofa aja" Ujar win kesal

"Iya, iyaa ngga kok, tenang aja aku gak bakal ngapa ngapain kalau kamu gak mau, udah sini"

"Bener ya" Dengan perlahan win naik ke atas tempat tidur.

"Deketan sini dong, peluk aja, boleh gak"

"Emm boleh deh peluk aja kan? " Win menyipitkan matanya.

"Emang boleh yang lain? " ..

"Eh enak aja gak boleh" Win mengepalkan tangannya.

"Iya deh peluk aja sini"

Win pun mendekat ke bright dan bright langsung merangkul win yang berbaring di tangannya.

~~~BERSAMBUNG~~~









Bunny | Win Only🐰🖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang