"Aku pulang" Win yang telah tiba di rumah membuka pintu dan bergegas masuk
"Phi win udah pulang? Phi win belum makan kan, ayo makan dulu" Tu adik win itu langsung menggandeng kakaknya ke meja makan
"Iya Tu, pelan-pelan"
"Baru pulang? " Tanya ibu win dengan tatapan mata tajam yang sedang terduduk di kursi
"Iya" Jawab win menundukkan kepala
"Udah ayo phi kita makan" Ajak tu kepada kakanya itu
"Iya"
"Oh iya phi, gimana tadi di kampus seru gak? Pasti kampusnya bagus yaa? "
"Iya tu, kampusnya bagus, nanti waktu ada schooling tour kamu juga pergi ke Universitas phi kan? "
"Iya phi, aku gak sabar deh" Ucap Tu gembira
"Ehemm" Ibu mereka berdehem dan menatap tajam win.
"Mana uang untuk minggu ini? "
"Aku terlalu sibuk dengan masa orientasi kampus, gak sempet ngajar les anak² , jadi minggu ini aku gak bisa ngasih uang dulu"
"Apaa? Belakangan ini kau selalu pulang terlambat apakah kau menjual diri pada om² di lampu merah hahh?Tu masuk ke kamarmu ibu akan bicara dengan dia" Wanita itu menggebrak meja
"Tapi bu??" Tu memandang sang kakak
"Aku bilang cepat masuk"
"Iya" Tu yang melihat mata ibunya yang melotot tidak lagi berani membantah, dan langsung naik menuju kamarnya
"Aku tidak mau tau pokoknya dalam minggu ini aku harus sudah menerima uangnya, lagian kau untuk apa sih kuliah, lebih baik kau itu kerja saja dan menghasilkan uang untuku, lalu membayar hutang"
"Bagaimana hutang kita bisa cepat lunas kalau ibu terus meminjam uang untuk berjudi, aku kuliah juga tidak meminta sepeserpun dari ibu"
"PLAKKK" sebuah tamparan keras menghantam pipi win
"Kau sudah mulai berani melawanku hahh?? Anak tidak tahu malu selama ini aku membesarkanmu kau fikir tidak pakai uang hah?? Dasar anak pembawa sial saat mengandung dan melahirkanmu itu saja sudah membuatku sial,aku menyesal karena telah melahirkan anak yang tidak berguna sepertimu" Bentak ibu win tanpa henti
"Apa ibu fikir aku mau keluar dari rahimu? Kalau bisa aku akan meminta untuk tidak di lahirkan"
"Apa kau bilang hahh?, dasar anak tidak tahu di untung, pergi kau dari sini, mulai detik ini aku tidak ingin melihat wajahmu lagi di disini, kehadiranmu itu sangat menjijikkan dan membawa sial, jika sedari dulu aku tahu kalau kau akan tumbuh menjadi manusia menjijikkan yang menyukai sesama lelaki seperti ini, aku sudah lama membunuhmu"
Win yang mendengar kata ibunya yang tajam berlari menuju kamar, dan mengemasi semua pakaian serta perlengkapannya
"Phi win? Phi kok beresin baju? Phi win mau kemana phi?" Tanya Tu yg melihat win mengemasi pakaiannya
"Phi mau pindah" Jawab win tanpa menoleh dan masih membereskan pakainya
"Kenapa?? Pasti tadi ibu memarahi phi lagi, phi jangan pergi, aku akan berbicara dengan ibu" Tu menoleh untuk pergi menemui ibu nya.
"Tu heyy" Win yang sontak berdiri menarik tangan tu.
"Dengar, phi gak dimarahi ibu, phi emang sengaja mau pindah ke tempat yang lebih dekat dengan universitas, soalnya phi sering kesiangan kalau tetap tinggal disini, tu kan tau kalau jarak dari rumah ke Universitas phi jauh kan"
"Iya sih, tapi kenapa mendadak sekali? Kenapa tidak besok pagi saja?"
"Phi harus pergi sekarang soalnya tempat yang phi akan tempati hanya tinggal 1 dan itu menjadi incaran banyak orang, jadi phi harus pergi sekarang, takutnya kalau besok nanti udah ada yang nempatin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny | Win Only🐰🖤
RomanceMenceritakan tentang rumitnya perjalanan cinta BrightWin , Tetapi endingnya DEWWIN. Perhatian karena gue bikin ini sebelum bright nene publish untuk ep 1-22 isinya BrigtWin 🔥🙂