terlambat

71 8 0
                                    

Berbeda hal nya dengan Bright dan Win Tu hanya menatap bright dengan bingung, ia tahu bahwa bright memang benar-benar sedih, bahkan ia juga bisa merasakan hal itu, namun dalam hatinya Tu bertanya, siapa sebenarnya orang yang di maksud bright?, yang pasti itu bukanlah dirinya karena ia tidak pernah mengatakan semua yang di katakan bright barusan, dan Tu juga menyadari bahwa pasti orang yang di maksud bright ada di sekitar sini, karena jika tidak untuk apa bright mengutarakan semua perasaannya disini. Tu memutar matanya ke sekeliling untuk mencari keberadaan orang yang bright maksud, namun pandangan terhenti ketika melihat sang kakak juga ikut menangis sambil memandang bright, Tu melihat bahwa tangisan sang kakak sama sedihnya dengan tangisan bright, sejenak ia berfikir bahwa mungkin saja kakaknya itu ikut sedih karena penuturan bright, namun sesaat kemudian ia merasa ada yang aneh dengan tatapan itu, ia memutar mata dan melihat ke arah win, dan sepertinya bright juga menatap ke arah win, masih kurang percaya Tu terus melihat Bright dan Win secara bergantian, namun semakin ia melihatnya, semakin Tu yakin bahwa memang mereka saling memandang, pandangan mereka berdua sangat dalam , menggambarkan sebuah kesedihan dan takut kehilangan satu sama lain, bahkan bagi mereka yang melihatnya dapat merasakan sakit dari tatapan itu.

Seketika tubuh Tu lemas pikirannya jauh melayang pada saat ia mengutarakan perasaannya kepada bright di hadapan win, bagaimana dia bisa melakukan hal bodoh itu, bagaimana dia tidak menyadari bahwa sang kakak juga menyukai orang yang dia sukai, bagaimana dia dengan tega berbuat seperti itu pada kakaknya sendiri, dan juga bagaimana bisa dia hadir di tengah-tengah sepasang manusia yang sedang jatuh cinta dan menghancurkannya???, Tu meratapi segalanya, rasa penyesalan kepada kakaknya berkecamuk dalam hatinya, ia merasa sangat bersalah kepada orang yang sangat ia sayangi itu.

Tak terasa, Lagu yang di bawakan bright pun usai, Win dengan cepat mengusap air matanya dan bersikap seolah tidak terjadi apapun. Disisi lain bright yang telah selesai dengan kegiatannya, berjalan turun dari panggung ia menatap dalam ke arah win, mengusap air matanya, dan berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah beberapa saat kemudian, dengan suara serak, win bangkit dari duduknya, dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang sembab kepada sang adik.

"Tu, kamu tunggulah di sini, phi akan lanjut bekerja" Win berdiri Tanpa menoleh ke arah adiknya, namun belum juga berjalan tangannya langsung di tarik oleh sang adik.

"Phi tunggu"

"Ada apa Tu? "

"Aku ingin bicara phi" Tu menarik win untuk kembali duduk,

"Ada apa Tu" Win yang sudah kembali duduk mencoba tersenyum kepada sang adik dan berusaha untuk menyembunyikan kesedihannya

"Phi, tatap mataku, " Dengan reflek win menatap mata Tu.

"Apakah phi menyukai phi Bright?? " Win yang mendengar pertanyaan Tu terbelalak, matanya melebar, jantungnya berdebar kencang

"Apa yang kamu bicarakan Tu?? Tidak usah membuat lelucon seperti ini, sudahlah phi mau lanjut bekerja" Dengan tawa yang di paksa win berusaha untuk menghindari pertanyaan adiknya, dan berusaha sesegera mungkin untuk pergi dari situasi ini. Tu mengikuti win berdiri.

"Phiii, jawab aku" Tu menggenggam tangan win

"Phi bisakah phi jangan berbohong padaku, phii jawab aku"

"Tidak Tu, phi tidak pernah menyukai bright" Win tersenyum kepada adiknya

"Sungguh?? Bisakah phi mengatakan itu sambil menatap mataku? "

"Tu ph__"

Dengan tiba-tiba Tu memeluk erat sang kakak, dan terisak.

"Phi maafkan aku, maafkan aku karena tidak menyadari perasaan phi kepada phi bright, maafkan aku yang egois phii"

"Tu apa yang kamu bicarakan, phi tidak menyukai bright" Win mencoba melepaskan pelukan Tu

"Phi, cukup, jangan berbohong lagi, aku melihatnya, aku melihat bagaimana phi dan phi bright saling mencintai, maafkan aku yang bodoh karena telah hadir di antara mereka, phi percayalah, jika phi bright memiliki sedikit saja perasaan padaku, mungkin aku akan bertahan, tapi yang aku liat sekarang adalah semua cinta yang phi bright punya hanya untuk phi, phiii kejar cintamu, aku tidak akan memaafkan phi jika melepaskan phi bright, phi lihatlah dia sangat mencintai phi win, begitu juga dengan phi kan?? "

Win hanya terdiam, hatinya tidak berbisa berbohong karena memang tidak bisa du pungkiri ia memiliki perasaan yang sama kepada bright

"Tapi Tu kamuu?? "

" Jangan khawatirkan aku phi, aku akan sangat bahagia jika kalian bersama, percayalah " Tu mengangguk dan berusaha meyakinkan win jika ia bersungguh-sungguh

"Ayo pergi, dan katakan pada phi bright jika phi juga memiliki perasaan yang sama padanya"

Win mengusap air mata nya yang telah mengalir, perasaan hari dia rasakan . Dengan cepat Tu menarik tangan win keluar.

"Tunggu dulu Tu" Win melirik untuk mencari phi jennie.

"Phi!!! " Win memanggil phi jennie yang sedari tadi telah memperhatikannya

"Pergilah" Phi jennie mengangguk pelan dan tersenyum, karena sejatinya phi jennie juga sudah tau dari lama jika Win menyukai bright begitupun sebaliknya.

Tu memanggil taxi, mereka berdua pun bergegas pergi ke rumah bright

"Ini rumahnya phi? " Tanya Tu ketika sampai di depan sebuah rumah mewah berwarna putih berlantai 3 itu. Win hanya mengangguk dan sesaat kemudian mereka turun

Terlihat satpam menghampiri win

"Pak, bright nya ada? "

"Eh tuan win, tuan bright baru saja pergi ke bandara, malam ini tuan bright pergi ke Prancis, apakah tuan win tidak tahu? " Tanya sang satpam bingung

"Hah sudah pergi?? " Tu memegang tangan kakaknya

"Ayo phi, kita harus cepat, sebelum semuanya terlambat" Win hanya mengangguk cepat, kemudian mereka berlari kembali ke taxi yang masih belum pergi, meninggalkan sang satpam yang masih berdiri dengan bingung.

"Aduhh pak, cepetan dikit dong, kita sedang buru-buru nih" Tu mendengus kesal karena merasa akan terlambat jika sang sopir membawa mobilnya dengan kecepatan seperti ini

"Maaf non, tapi bisa lihat sendiri jalanan sedang macet" Tu hanya terdiam ia tahu memang jalanan sedang ramai dan padat.

"Tu, bersabarlah" Ucap win menenangkan.

"Tidak bisa phi, bagaimana jika kita terlambat , bagaimana jika kalian tidak bisa bersama, aku akan merasa sangat berdosa sepanjang hidupku phi"

"Tapi ini semua bukan salahmu Tu" Win menggenggam tangan sang adik

Akhirnya mereka sampai di bandara, dan dengan cepat berlari menuju loket.

"Maaf phi, Penerbangan untuk tujuan Prancis hari ini kapan?" Tanya Tu dengan cepat kepada petugas yang ada.

"Emm, untuk penerbangan tujuan Prancis sudah take off 10 menit yang lalu "

"Apa?? " Dengan lemas tu berjalan dan terduduk di kursi bandara. Ia merasa amat menyesal.

Begitu juga dengan win ia berjalan dan menatap ke arah apron, bulir bening terlihat di kelopak matanya, win menyesali semua tindakannya kepada bright, ia menyesal karena tidak pernah mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya kepada bright,ia menyesal karena telah menyia-nyiakan orang yang telah mencintainya dengan tulus, win mengingat semua kenangan yang ia lewati bersama bright, mengingat perasaan benci yang perlahan berubah menjadi cinta. Tak terasa air mata yang sedari tadi di tahan akhirnya mengalir membasahi pipinya, seakan dengan air mata itu dapat membasuh sakit hati yang ia rasakan saat ini.

~~~BERSAMBUNG~~~


Bunny | Win Only🐰🖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang