"Dew" Win yang telah sampai di bar pun langsung menghampiri dew yang sedang terduduk sambil menenggak beberapa bir, terlihat beberapa botol bir kosong berada di meja itu.
"Win" Dengan setengah sadar dew menyapa win yang datang
"Sudah, jangan terlalu banyak minum, nanti kau tidak bisa pulang" Win dengan cepat mengambil botol bir yg akan dew minum dari tangannya
"Winnnn, biarkan aku mabuk malam ini, tolonglah" Dew merengek seperti bocah yang meminta permen pada ibunya
"Tidak, ini sudah cukup, yaaa aku tau mungkin ini sangat berat dan menyakitkan untukmu tapi jangan menyakiti diri sendiri, kamu ganteng, masih banyak orang di luar sana yang mau sama kamu" Ucap win menasehati sambil mengelus punggung dew.
Dew yang meletakkan kepala di meja, perlahan mengangkat wajahnya
"Benarkah? " Tanyanya pada win dengan mata sayu
"Emm" Win mengangguk untuk meyakinkan orang di hadapan nya
"Bagaimana denganmu, apa kamu juga bakal suka sama aku? " Tanya dew
"Aissshh, kamu sudah terlalu mabuk dew, ayo bangun" Win tidak menggubris ucapan dew dan malah menarik tangan dew untuk cepat berdiri.
"Auuuu wiiinnnnn,aku belum ingin pulang, aku masih mau minum lagi" Dew berusaha melepaskan tangannya. " Aku memintamu datang untuk menemaniku minum bukan untuk menyuruhku pulang " Protes dew kesal
"Huhhh baiklah, phi bir nya satu"
"Nah gitu Dong"
Mereka pun minum bersama, ada perasaan lega yang dirasakan, sejenak segala masalah yang menumpuk di otak Masing-masing bisa sedikit terlupakan.
Setelah menghabiskan beberapa gelas bir, win pun bangkit dan mengajak dew pulang, sementara dew sudah hampir tak sadarkan diri.
"Heyyy kemarilah, aku akan mengantarkanmu pulang" Dengan susah payah win membopong dew. "Astaga berat sekali 😫"
Seminggu berlalu, hari demi hari sikap bright semakin terasa aneh, ia sering pulang larut malam, bahkan beberapa kali tidak pulang ke rumah, setiap kali di tanya bright akan memberikan berbagai macam alasan, dan ia jadi mudah tersinggung dengan segala yang di ucapkan oleh win.
"Habis dari mana kamu" Ucap bright dengan tatapan tajam melihat win yang baru saja sampai di rumah.
"Auu bright,kamu udah pulang?, Aku habis makan bareng dew" Ucap win santai sambil meletakkan sepatunya di rak sepatu
"Dew lagi, aku perhatikan belakangan ini kamu sering banget jalan bareng dew, makan, nonton segalanya kayaknya sama dew terus, jangan-jangan kamu suka ya sama Dew hah??" Ucap bright dengan nada tinggi.
"Kamu kenapa sih, belakangan ini marah- marah mulu, aku kan udah minta izin kalau mau pergi sama dew, aku juga selalu ngajak kamu untuk pergi bareng, tapi apa? Emang kamu pernah mau aku ajak? Ngga kan? Kamu sibuk dengan dunia kamu sendiri, sekarang kamu mau nuduh aku? Kamu sadar gak sih dengan ucapan kamu yang kayak gitu sakit banget tau " Win melupakan emosinya, matanya mengembun
"Win, maafin aku, aku kebawa suasana maaf yaaa, maaf aku gak maksud ngomong begitu kok, aku cuma stres aja dengan kegiatan aku belakangan ini" Bright mendekati win dan memeluknya dengan erat "maafin aku yaa"
Win hanya mengangguk dalam dekapan bright
"Bright" Win melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan bright "Lain kali kalau ada masalah itu jangan di pendam sendiri, kamu punya aku, kamu bisa cerita apapun sama aku, inget kita udah ngejalanin hubungan ini bukan baru sehari dua hari aja, dan jangan pernah ngomong kayak gitu lagi, itu menyakitkan bright"
"Iya maafin aku, ayo tidur" Ajak bright.
Seminggu berlalu, win mengira setelah pertengkarannya dengan bright malam itu akan membuat sikap bright akan berubah seperti yang dulu, namun itu semua hanya bayangan, bright sama sekali tidak berubah ia masih saja bersikap cuek, pulang hingga larut, bahkan hanya sekedar mengobrol santai saja rasanya sangat jarang.
...
...
..."Bagaimana bright? Kamu belum mutusin win? " Tanya nene dengan kesal.
"Belum" Jawab bright lirih
"Gimana sih, sebenernya kamu cinta gak sama aku, atau jangan-jangan kamu emang gak ada niatan untuk putus sama win?, aku gak mau ya jadi orang ketiga, atau lebih baik aku yang pergi aja?? "
"Jangan, nene aku beneran cinta sama kamu, kasih aku waktu, aku butuh alasan yang kuat untuk mutusin dia. Gak semudah itu" Ucap bright meyakinkan.
"Aku udah nunggu lama tau bright"
"Iyaa aku tau, sabar sedikit lagi yaaa, aku usahain dalam minggu ini oke? , sekarang ayo kita shopping aja ya" Bujuk bright.
" Ya udah iya, dalam minggu ini ya, maafin aku bukan maksud aku buat nekan kamu cuma aku gak mau ngerasain hubungan ini lebih lama lagi, kamu ngerti kan? " Ucap nene menggenggam tangan bright.
"Iya aku ngerti kok, ayo pergi"
...
...
...
"Yeyyy akhirnya dapat juga action figure terbaru Naruto" Dew jingkrak-jingkrak sambil menenteng Tote bag berisi Action figure dari tokoh kartun favorit nya itu."Wait, itu bright sama nene??? " Dew memicingkan matanya saat kebetulan melihat Bright dan nene berada di mall yang sama dengannya, mereka berdua sedang melihat-lihat boneka-boneka lucu yang berjejer di rak, terlihat sangat manis seperti sepasang kekasih.
Dew mengambil ponsel di sakunya dan memotret beberapa foto kebersamaan Bright dan Nene.
...
...
...
Keesokannya di kampus saat jam istirahat, dew yang melihat win duduk sendiri di kantin langsung menghampiri."Win" Tegurnya mendekat
"Eh dew, ayo duduk" Tawar win yang melihat kedatangan dew.
"Oh iya, aku sering melihatmu makan sendiri belakangan ini, bright mana? " Tanyanya sambil sesekali menoleh ke kiri kanan mencari keberadaan bright.
"Oh iya, soalnya belakangan ini bright sibuk banget dengan klub musiknya" Win tersenyum.
"Pas banget, ada yang mau aku omongin" Tutur dew sedikit ragu.
"Ada apa? "
"Mmm aku tidak tahu ini bagus atau tidak, tapi sepertinya kamu harus tau" Dew mengambil ponselnya dan menujukan pada win
"Ini"
"Uuumm ini bright dan nene" Win mengerutkan keningnya.
"Auuu kamu tau?? " Dew membulatkan mata tidak percaya
"Yaa aku tau, aku pernah liat foto dia dan bright selfie di ponsel bright, dan setelah aku tanya bright bilang kalau namanya nene, dia teman satu satu klub nya bright di klub musik" Jawab win terus terang
"Dan kamu udah tau siapa nene yang sebenarnya? "
"Ngga tuh, aku cuma tau kalau dia temannya bright, memangnya siapa nene sebenarnya? Anak Mafia ya?? " Win menatap dew dengan serius.
"Bukan lah, tapi ada cerita yang harusnya kamu tau sih"
"Apa itu, ceritain dong" Ucap win penasaran
"Umm aku gak yakin, kamu baik-baik aja kalau aku cerita" Ekspresi ragu terpampang jelas di wajah dew
"Justru kalau kamu begini aku gak baik-baik aja karena penasaran, ayok ceritain dong dewwww pliss" Win memohon dan membinarkan matanya.
"Oke tapi kamu harus janji gak boleh marah, atau berprasangka buruk dulu oke" Dew menyodorkan jari kelingkingnya meminta persetujuan
"Okee, dill " Win menyambar jari kelingking dew dengan jari kelingking nya sendiri.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny | Win Only🐰🖤
RomanceMenceritakan tentang rumitnya perjalanan cinta BrightWin , Tetapi endingnya DEWWIN. Perhatian karena gue bikin ini sebelum bright nene publish untuk ep 1-22 isinya BrigtWin 🔥🙂