11 . Pyramid Game

2.4K 215 17
                                    

Saat bel istirahat berbunyi, Dayeon, Seol Ha dan Wooyi diam-diam mendekati Ji Ae.

Sambil melipat tangannya, dengan acuh tak acuh Wooyi berkata."Ji Ae, kajja ikuti kami."

Ji Ae tersentak, dengan wajah murung dia segera merapikan alat tulisnya lalu mengikuti tiga orang itu.

Melihat hal ini, Jaeun tampak khawatir, mencondongkan tubuhnya dia berbisik pada Sooji."Haruskah kita mengikutinya?"

Sooji menoleh dan berkata."Bagaimana menurutmu?"

"Kita harus pergi."Jaeun tiba-tiba berdiri, dan berjalan lebih dulu.

Segera, Sooji dan Jaehyung mengikuti Jaeun.

Tiba di halaman belakang sekolah, mereka secara perlahan membungkuk, lalu menyelinap dan bersembunyi di balik dinding kayu. Dengan mengandalkan celah kecil, Sooji mengintip ke bagian dalam.

Melihat yang seharusnya tidak dia lihat, betapa terkejutnya Sooji saat menemukan Harin, Dayeon, Eunbyeol, Wooyi, dan Seol Ha disana.

Duduk di kursi lipat, Harin diam-diam mencondongkan tubuhnya pada Ji Ae yang sedang berlutut sambil menangis.

Mendaratkan sebuah lipstik yang berada di tangannya pada wajah Ji Ae, sambil menyeringai ngeri, Harin berkata."Jika saja Jaeun tidak dilindungi oleh seseorang....kemungkinan terbesar yang akan berada di posisimu sekarang adalah.....dia."diakhir katanya, Harin mengukir huruf F di pipi kiri Ji Ae.

Selesai dengan kegiatannya, Harin menatap Ji Ae yang menangis, kemudian tertawa evil."Hahaha...."mengulurkan tangannya ke belakang, seakan sudah mengerti, Eunbyol memberikan sebatang rokok, lalu dengan hati-hati membantu Harin untuk menyalakannya.

Menghisap rokok, perlahan Harin memejamkan matanya. Membuka matanya lagi, dia kembali mencondongkan tubuhnya ke depan, lalu meniupkan asap rokok pada wajah Ji Ae. Menepuk pipi Ji Ae, dia berkata."Aku sarankan jangan menangis terlalu keras."

Selanjutnya Harin berdiri, lalu meninggalkan lokasi itu bersama Eunbyol.

Menyeringai pada Ji Ae, dengan wajah angkuh Dayeon berseru."Seol Ha, sekarang sudah waktunya bagi kita untuk bersenang-senang."

"Andwe.. "Dengan wajah pucatnya, Ji Ae tanpa sadar mundur.

Berjalan ke depan, Seol Ha segera meraih kerah kemeja wanita itu, dan selanjutnya penyiksaan seperti biasa kembali terjadi.

Dengan nafas terengah, Sooji bergegas pergi dari sana. Melihat hal ini, dengan terpaksa Jaeun dan Jaehyung mengikuti jejak Sooji.

"Sooji_ya!"panggil Jaeun sambil mengejarnya.

Di taman sekolah, Sooji menghentikan langkahnya, lalu bersandar pada pohon sambil memegang jantungnya.

"Kenapa kau pergi begitu saja? Apa kau tidak merasa kasihan pada Ji Ae?"kata Jaeun dengan sedikit marah.

Sooji tidak menanggapi kata-kata itu, melirik Jaehyung yang terlihat khawatir, dia bertanya."Hari apa sekarang?"

Jaehyung melakukan gerakan berpikir, lalu berkata."Sabtu."

"Itu berarti ini adalah hari terakhir Ji Ae mengalami pembuliannya."Sooji mengangguk kecil, lalu melanjutkan."Bagaimanapun caranya, kita benar-benar harus menghilangkan tingkat F."

"Kita terlalu sedikit, lalu bagaimana bisa itu di lakukan?"kata Jaehyung cemberut.

Berpikir untuk beberapa waktu, taklama sepertinya Sooji akhirnya mendapatkan ide."Aku akan meminta seseorang untuk membantu kita."

"Ca_caranya?"bingung Jaeun.

Dengan acuh tak acuh Sooji melambaikan tangannya."Meskipun aku menjelaskannya, aku takut kalian tidak akan mengerti."

Pyramid Game (New version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang