32 . Pyramid Game

1.8K 241 28
                                    

The nekt morning.

Menggeliat, selanjutnya Sooji mengerjabkan matanya beberapa kali. Mengulurkan tangannya, dia segera menoleh saat menemukan tempat disisinya telah kosong.

Dengan pandangan samar dia bangkit, lalu mengerutkan keningnya dimana saat dirinya melihat Harin yang telah siap dengan seragam sekolahnya di depan meja rias.

"Ah...aku lupa bahwa itu adalah kebiasaannya."gumam Sooji pelan sebelum turun dari tempat tidur.

Menoleh pada Sooji, tersenyum simpul Harin berkata."Bagaimana tidurmu?"

Sooji terdiam sesaat, lalu mengangguk kecil."Cukup nyenyak."selesai berbicara Sooji berjalan menuju kamar mandi.

"Sooji?"panggil Harin saat dia berdiri.

"Hum..."Sooji menoleh.

"Aku lupa untuk menyediakan sikat gigi baru, tunggu sebentar, aku akan menyiapkannya untukmu."Harin berniat berbalik.

"Tidak perlu."tolak Sooji ringan.

Secara alami Harin mengurungkan niatnya. Dengan mata berkedip-kedip dia berkata."Ah...apa kau membawa milikmu dari rumah?"

"Anie..."Sooji menggelengkan kepalanya sebelum menguap."Aku akan menggunakan milikmu saja."tambahnya sebelum berbalik.

"Tapi...."

"Tidak apa-apa, atau mungkin...kau keberatan meminjamkannya padaku."sela Sooji tanpa menoleh.

"Anie, tentu saja kau bisa menggunakannya."Harin segera berkata.

"Arraso."berjalan ke depan, Sooji mulai memasuki kamar mandi.

Menghela nafas ringan, Harin kembali melanjutkan aktivitasnya untuk bersiap.

Memasuki kamar mandi, dengan wajah mengantuk Sooji meraih sikat dan pasta gigi, namun, tiba-tiba tatapannya tertuju pada ibu jari bagian kanannya yang dimana diantara kukunya sedikit memiliki noda hitam.

"Noda apa ini?"Sooji bertanya-tanya sambil mengamati ibu jarinya, mendecakkan lidahnya kemudian dia mengabaikan hal itu dan mulai melakukan aktivitas mandinya.

Beberapa waktu berlalu, saat ini Sooji dan Harin perlahan menuruni tangga lalu berjalan menuju meja makan yang tampak sepi untuk sarapan.

Mengedarkan pandangannya yang bisa Sooji lihat hanya beberapa maid yang sedang menghidangkan makanan. Melirik Harin yang berdiri di sampingnya, dia bertanya."Dimana yang lainnya?"

"Mereka sudah pergi sejak pagi, ke kantor."Tanpa ekspresi Harin mulai mendudukan dirinya, lalu melirik Sooji."Duduklah."

"Hum..."melepaskan tas punggungnya, dia perlahan duduk di samping Harin dan memulai sarapan.

"Harin, setelah lulus sekolah, apa yang akan kau lakukan?"tanya Sooji tiba-tiba.

Harin yang sedang memotong sandwich ,seketika menghentikan pergerakannya, mendongak menatap Sooji dia menjawab."Tentu saja kuliah, apa lagi."selesai berbicara dia mulai mengirimkan potongan kecil sandwich ke dalam mulutnya,lalu mengunyahnya dengan bibir terkatup.

"Ah...kau benar."Sooji mengangguk kecil,"Kebanyakan anak orang kaya akan lebih tertarik untuk meneruskan bisnis orang tua_nya dari pada kuliah, karena untuk pelajaran tambahan...mereka bisa melakukannya secara private. Tapi, aku cukup terkesan dengan keinginanmu."tambahnya.

Meletakkan alat makannya, Harin menatap Sooji, lalu dengan ekspresi serius berkata."Untuk bisnis, pendidikan juga sangat di perlukan. Dan ya, apa kau berpikir untuk tidak melanjutkan kuliah dan memutuskan untuk meneruskan bisnis Keluarga_mu?"

Pyramid Game (New version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang