51 . Pyramid Game

1.5K 191 41
                                    

Di tepi sungai Han, saat ini Eunjung, Eunseo dan yang lainnya sudah berkumpul disana.

Vromm!

"Itu Sooji!"tunjuk Eunbyol pada Sooji yang baru saja tiba.

Memarkirkan motornya, perlahan Sooji turun dan mendekati rekan-rekannya itu.

Melirik Eunseo dia berkata."Apa kau sudah membawa alat-alatnya?"

"Hum...."Eunseo mengangguk kecil, melirik salah satu anak buahnya, dengan patuh pria kurus itu berjalan ke depan dengan sebuah koper lalu membukanya di hadapan semua orang.

Eunjung dan yang lainnya segera terkejut saat menemukan adanya beraneka senjata yang mereka lihat di dalam koper tersebut.

"Ambilah masing-masing satu, untuk berjaga-jaga."jelas Sooji sebelum dengan acuh tak acuh memperbaiki topinya.

"Baik...."Dayeon menjadi orang pertama yang mengambil dua stik dengan rantai. Lalu diikuti yang lainnya.

Taklama, mereka yang diantaranya terdiri dari, Eunjung, Dayeon, Eunbyol, Jaeun,Seol Ha, Wooyi, dan Eunseo segera pergi dari sana menuju markas Baek Hyunwo dengan di pimpin Sooji.

Satu jam berlalu, mereka akhirnya tiba di lokasi tersebut, turun pada jarak yang agak jauh dari Bar kumuh Baek Hyunwo, ke delapan gadis itu mulai membuat lingkaran.

"Jika ada yang terjadi atau kalian menemukan sesuatu yang mencurigakan, kalian bisa menggunakan walkie talkie yang kalian miliki. Dan ingat, jaga diri kalian baik-baik, setelah misi selesai, kita akan kembali bertemu di tempat ini. Apa kalian mengerti?"jelas Sooji dengan ekspresi serius.

"Hum..."mereka mengangguk mengerti.

"Kajja berpencar."setelah seruan Sooji, mereka bergegas pergi ke berbagai arah dengan dua anggota masing-masingnya, terkecuali Sooji dan Eunseo, yang dimana mereka memutuskan untuk pergi seorang diri.

Pergi ke bagian Utara, saat ini dengan cara mengendap-ngendap Dayeon dan Jaeun tengah berjalan menuju sebuah pohon tinggi yang kebetulan terletak tidak jauh dari Bar Baek Hyunwo.

"Sepertinya pohon ini cocok."kata Jaeun sambil mengamati pohon di depannya.

Dayeon mendongak, lalu mengangguk ringan."Kau benar, kalau begitu cepat naik."

"A_aku?"Jaeun menunjuk dirinya sendiri,"Kenapa aku?"

"Kau tinggi, dan aku pendek, kajja aku akan membantumu."kata Dayeon sambil berjongkok, dan memeluk pohon, sebagai artian mempersilakan Jaeun untuk berpijak pada punggungnya.

"Kau....yakin?"tanya Jaeun memastikan.

Dayeon mendengus,"Aku yakin, cepatlah....jangan sampai orang-orang Baek Hyunwo memergoki kita, atau kau mau seperti itu, huh?!"

"Anie..."Jaeun segera menggelengkan kepalanya, lalu bergegas ke depan, dan langsung duduk mengangkang di kedua bahu Dayeon.

"Apa yang kau lakukan?! Aku bukan motor!"sarkas Dayeon saat dia menoleh ke belakang dan memelototi Jaeun yang tampak tercengang.

"Wae, bukankah kau memintaku untuk naik?"jawab Jaeun dengan mata berkedip-kedip.

"Bukan seperti itu caranya, aigo. Myung Jaeun, kenapa kau bodoh sekali eoh, berdiri!"gerutu Dayeon tanpa daya.

"Ah...arraso..."kembali turun, kali ini Jaeun mulai memijakkan kakinya pada kedua bahu Dayeon.

"Kau...ternyata berat sekali..."ringis Dayeon sambil berjuang untuk berdiri. Dan tepat setelah dirinya berhasil mengangkat tubuh Jaeun di bahunya, entah kenapa dia tiba-tiba merasa mencium aroma aneh."Jaeun, bau apa ini? Apa kau menginjak sesuatu sebelum datang kemari?"lanjut Dayeon.

Pyramid Game (New version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang