15 . Pyramid Game

2.3K 235 32
                                    

Bang!!

Bang!!

Bang!!

Tiga tembakan melesat ke arah_nya, dan ini benar-benar mengejutkan Jaeun yang saat ini berdiri kaku di samping Sooji.

"Sung Sooji!!!

Dari arah kejauhan, Tuan Sung yang menyadari bahwa Putri_nya berada dalam bahaya segera mendekati keduanya, lalu menggunakan tubuhnya untuk memeluk tubuh Sooji.

"Akh!!"tiga peluru, berhasil mengenai lengan bagian kiri Ayah Sooji.

Melihat hal ini, Sooji yang akhirnya tersadar dari keterkejutannya segera membelalak kaget dengan tidak percaya.

"Appa!!"raung Sooji sambil menopang tubuh Ayah_nya yang hendak jatuh ke tanah.

Jaeun panik, dan dia benar-benar tidak tahu harus melakukan tindakan apa.

"Appa, Appa, kau baik-baik saja? Appa palli, cepat katakan padaku?!"dengan airmata yang menggenang, Sooji menatap wajah Ayah_nya yang berangsur-angsur pucat.

"Appa baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir..."parau Tuan Sung.

"Kau...."Sooji tiba-tiba menghentikan ucapannya saat melihat darah segar yang cukup banyak mengalir dari lengan sang Ayah.

Mengeraskan rahangnya, dia melirik tajam ke arah si penembak tadi, dan beruntungnya, si pelaku baru saja melarikan diri tepat saat Sooji meliriknya.

Menatap Jaeun, Sooji berkata pada sahabatnya itu."Jaeun, tolong hubungi ambulance dan kirim segera Appa_ku ke rumah sakit."

Sooji berdiri dari duduknya, dan berniat pergi. Akan tetapi, Tuan Sung yang lemah mencekal tangannya."Nak, kemana kau akan pergi?"

Perlahan, Sooji mendorong tangan Ayah_nya, lalu dengan ekspresi serius dia berkata."Aku berjanji, ini hanya sebentar Appa."diakhir katanya, dia melirik Jaeun."Jaeun, jaga Appa_ku."

"Hum..."Jaeun mengangguk patuh.

Mengepalkan kedua tinjunya, kemudian Sooji berlari kencang dan memasuki hutan.

Di dalam hutan, si penembak yang tidak lain adalah sang pemimpin komplotan yang sebelumnya pernah berhadapan dengan Sooji terus berlari tanpa henti.

Membuka penutup wajahnya, dengan nafas terengah dia bersandar di pohon. Meletakkan senapan_nya di samping, dia sesekali melirik ke arah belakang, dan diam-diam bergumam."Sepertinya dugaanku salah...hahaha.. Syukurlah dia tidak mengejarku."

Crack!

Crack!

Bunyi senapan tiba-tiba terdengar jelas, dengan kaku, pria itu menoleh, dan segera nafas_nya tercekat saat menemukan bahwa Sooji sedang berdiri tegak tepat di depan matanya sambil mengarahkan moncong sebuah pistol glock padanya.

Pakaian, wajah dan rambut gadis itu, di penuhi dengan keringat, bahkan terdapat banyak noda merah tanah di pakaiannya.

Menelan salivanya, dengan wajah pucat, pria itu diam-diam mengangkat kedua tangannya, dan dengan tergagap dia berkata."Ja_jangan bu_bunuh aku... Aku melakukan semua itu karena permintaan seseorang, aku bersumpah."

Sooji menyeringai ngeri, dan berkata."Siapa itu...."

"A_aku berjanji akan mengatakannya padamu....tapi dengan syarat....k_kau harus membiarkanku pergi dari sini, bagaimana?"jelas pria itu dengan gelisah.

Sooji memasang wajah dinginnya, dan mengangguk kecil."Baik, aku setuju..."diakhir katanya, dia menarik senjatanya, kemudian membawa senjata pria itu ke tangannya."Cepat katakan..."

Pyramid Game (New version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang