16. Pyramid Game

2.2K 246 33
                                    

"Perdana Menteri Shibazaki?"gumam Kepala Sekolah Lee, selanjutnya, dia bergegas merapikan penampilannya, lalu buru-buru berjalan ke depan untuk menyambut pria paruh baya tersebut diikuti Guru lainnya.

"Si_siapa dia?"tanya Jaeun pada Jaehyung di sampingnya.

Jaehyung melakukan gerakan berpikir, kemudian berbisik pada Jaeun."Seingat_ku, dia adalah seorang Perdana Menteri di Seoul, yang bisa di katakan dia merupakan bagian dari orang yang paling berjasa dalam kemajuan negara kita."

"Jinjayo?"kejut Jaeun.

"Hum..."Jaehyung mengangguk dengan pasti.

Sekelompok guru itu melewati Sooji, dan bahkan sepertinya melupakan tujuan utama mereka.

Tersenyum ramah, mereka membungkuk sesaat pada pria paruh baya itu, tanpa melenyapkan senyumannya, Kepala Sekolah Lee berkata."Perdana Menteri Shiba, merupakan suatu kehormatan bagi sekolah kami dapat menyambut anda disini. Ngomong-ngomong, apakah ada beberapa hal yang dapat kami bantu?"

Dengan wajah datarnya,diam-diam Tuan Shiba melirik Sooji yang berdiri diam di tempatnya, kembali meluruskan pandangannya pada Kepala Sekolah Lee, dengan dingin, dia berkata."Bisakah....kau menyediakan tempat yang layak untuk kita mengobrol?"

"Ah...maafkan saya Perdana Menteri Shiba, tentu saja...silahkan masuk."kata Kepala Sekolah Lee mempersilahkan.

Secara alami, para guru itu menepi dan memberi jalan bagi Tuan Shiba.

Tepat saat Tuan Shiba tiba di dekat Sooji,secara mengejutkan dia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dan hal itu tidak luput dari pandangan semua orang.

"Perdana Menteri, dia..."

Tuan Shiba tiba-tiba memberi isyarat menggunakan tangannya untuk menghentikan ucapan Kepala Sekolah Lee. Seketika, wanita paruh baya dengan kacamata itu langsung mengatupkan bibirnya.

Menatap Sooji yang diam-diam melemparkan pandangannya ke arah lain,dengan suara dinginnya, Tuan Shiba berkata."Ikut aku."selesai berbicara, Tuan Shiba melanjutkan langkahnya bersama rombongan guru.

Menghela nafas jengah_nya, perlahan Sooji berbalik, mengabaikan tatapan semua siswi, dengan enggan dia mengikuti Tuan Shiba.

"Apa hubungan Sooji dengannya? Melihat dari tatapan pria itu, entah kenapa aku tiba-tiba berpikir bahwa mereka memiliki keterikatan yang cukup dekat."tutur Eunbyol dengan alis berkerut.

Harin menghela nafas dalamnya, meraih ponsel_nya, dia mendial nomor Nenek_nya."Halmoeni, Perdana Menteri Shibazaki ada disini."

Di balik panggilan Tetua Baek tampak terkejut,"A_apa? Setahuku, selama ini dia tidak pernah melakukan kunjungan apapun."

"Aku tidak tahu, Halmoeni bisa datang kesini dan mencaritahu_nya sendiri."selesai berbicara, Harin langsung mematikan panggilan.

Sementara itu di kediaman Baek saat ini, Tetua Baek sedang menatap linglung ponsel di tangannya. Dengan wajah khawatir, dia bergumam pada dirinya sendiri."Tidak biasanya dia melakukan kunjungan, atau apa mungkin dia..."

"Eomma, aku mendengar Tuan Shiba melakukan kunjungan pada sekolah kita, apa itu benar?"seruan Tuan Baek yang berjalan memasuki rumah, segera menghentikan ucapan Tetua Baek.

Tetua Baek berdiri dari duduknya, menatap Putra_nya yang berdiri di depannya, dia berkata."Itu benar, dan sekarang kita harus segera pergi untuk menemuinya."

"Hum...kajja."menggenggam tangan Ibu_nya, diam-diam keduanya mulai meninggalkan rumah.
___________

Di ruang Kepala Sekolah, saat ini Tuan Shibazaki sedang duduk dengan nyaman di sofa merah panjang yang terdapat di ruangan itu.

Pyramid Game (New version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang