6 . Pyramid Game

2.7K 229 17
                                    

The nekt morning.

Di dalam kelas, Sooji yang sedang belajar benar-benar tidak bisa pokus pada tugasnya.

Mengingat kejadian semalam, tentang Harin yang akhirnya dekat dengan Ayahnya. Dia benar-benar merasa prustasi, dan diam-diam memijat pelipisnya beberapa kali.

Im Yerim, yang kebetulan duduk di bagian depan, di barisan yang sama dengan Sooji perlahan menoleh. Lalu melirik Sooji yang sedang memijat pelipisnya dengan tatapan tak biasa.

Menyadari ada pergerakan di sampingnya, Eunjung melirik Yerim. Mengikuti arah tatapannya, dia segera mendecakkan lidahnya dengan kesal.

Cklek!

Pintu kelas tiba-tiba terbuka, memperlihatkan Do Ah yang membawa setumpuk kertas di tangannya. Secara alami, tatapan semua orang segera tertuju padanya.

Berdiri di depan, dengan ekspresi serius, Do Ah berkata."Mr Lim meminta kita untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebelum istirahat tiba. Tentunya, harus dengan pengerjaan yang baik."selesai berbicara, dia mulai mengirim setiap lembaran pada semua siswi.

Tiba di depan Sooji, dengan gerakan lambat Do Ah memberikan selembar kertas tanpa melepaskan pandangannya dari Sooji.

Melihat tatapan gadis itu, tanpa sadar Sooji segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

Kenapa dia menatapku seperti itu? Batinnya.
________

Di jam istirahat, Sooji menolak ajakan Jaeun dan Jaehyung untuk pergi ke kantin. Dan memutuskan untuk menunggu mereka di rooftop sekolah.

Berdiri di pembatas rooftop, Sooji diam-diam memandang jauh ke kejauhan sana. Angin musim panas menerpa wajahnya, dan secara alami, Sooji mengerutkan alisnya.

Cklek!

"Jaeun...."mendengar pintu rooftop terbuka, Sooji berbalik dan berpikir bahwa itu adalah Jaeun dan Jaehyung. Namun, ternyata tebakannya salah.

"Harin."gumam Sooji, menghela nafasnya, dengan ekspresi acuh tak acuh Sooji melemparkan pandangannya ke arah lain."Untuk apa kau datang kemari?"

Tersenyum simpul, perlahan Harin mendekati Sooji, bersandar di pembatas rooftop, dia menyilangkan tangannya, melirik Sooji dan berkata."Sekolah ini milik keluargaku,  juga....ini adalah tempat umum. Aku rasa semua orang bebas untuk datang kemari."

Sooji memutar matanya malas, melirik Harin,sebelum pergi dia berkata."Baiklah, silahkan jika kau memang ingin disini."

Melihat Sooji berbalik, Harin mengulurkan tangannya, dan memegang lengan Sooji."Aku ingin mengatakan beberapa hal padamu."

Sooji melirik tangan Harin, menatap wajah gadis itu dia berkata."Kau bisa mengatakannya tanpa menyentuhku."

Harin tertawa kecil, dan menarik tangannya."Arraso,"

Dengan enggan, Sooji kembali ke tempatnya.

Berbalik, Harin membuat kedua tangannya bertumpu di pembatas rooftop, melirik Sooji yang berdiri diam, dia berkata."Apa kau berteman dengan Jaeun?"

Tanpa melirik Harin, Sooji menjawab."Ya, bisa di katakan seperti itu."

Harin mengangguk mengerti, merogoh sakunya, dia mengeluarkan sebungkus rokok, lalu mulai menyalakan salah satunya.

Mendengar petikan korek api di nyalakan, Sooji menoleh pada Harin, dan segera dia tertegun saat mendapati bahwa gadis itu tengah tersenyum penuh arti padanya sambil memegang rokok.

"Harin....kau...."

"Ya, bukankah Jaeun sudah menjelaskan tentang diriku padamu. Jadi aku rasa, tidak perlu menyembunyikan apapun lagi mulai sekarang."jelas Harin sebelum menghisap rokoknya, lalu menghembuskan asapnya ke arah Sooji.

Pyramid Game (New version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang