“Bisa tinggalkan aku sebentar dengan putri mahkota?”
Laila mengangguk. “Aku akan menunggu,” ujarnya yang kemudian berpamitan pada Clara.
“Apa maksudnya tidak boleh?” Jevano bersedekap dada, ekspresinya seakan tidak terima dengan apa yang dikatakan Clara barusan.
Sebenarnya Clara sendiri tidak sadar dengan ucapannya tadi. “Pokoknya tidak boleh!”
“Katakan alasannya kenapa aku tidak boleh tidur dengan wanitaku.”
“Karena... bagaimana jika dia sampai hamil?” Clara tersenyum puas, ia baru saja mendapat alasan yang bagus. “Kalau begitu raja tidak akan mau menganggap anak pertamamu yang berasal sari wanita rendahan. Coba pikir, mungkin ayahmu akan membuatnya keguguran.”
Raut wajah Jevano terlihat tidak mengenakan. “Laila bukan wanita rendahan.”
Oh tidak, sepertinya Clara salah bicara.
“Tenang saja aku tidak akan membuatnya hamil, aku juga tidak mau Laila menderita,” ujar Jevano yang lantas berlalu meninggalkan Clara sendiri.
“Kalau begitu bagus.” Clara menggigit bibir bawahnya, rasanya sangat sakit, tidak tahu kenapa bisa seperti ini. Apa mungkin karena Jevano yang begitu mencintai Laila?
“Menyebalkan, dasar jahat.”
***
“Benar-benar menyebalkan, menyebalkan! Aku benci! Sangat benci!” Clara berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya. “Apa dia bilang? Dia tidak mau wanita itu terluka? Cih.”
Sejak kapan Jevano jadi lunak begitu dengan orang lain?
“Hei, ada apa denganmu? Baru datang sudah marah-marah.” Entah datang dari mana tahu-tahu Liona malah menghadang langkahnya. “Kau pergi ke mana dengan kak Jevano?”
“Ini muncul lagi manusia menyebalkan lain.” Clara berdecak.
“Apa kau bilang?! Aku menyebalkan?”
“Jangan meninggikan nada suaramu, sialan!” seru Clara, emosi dalam dirinya sudah tidak bisa dikendalikan.
“Sialan! Kau mengumpat padaku!?” Liona terperangah, seumur hidup belum pernah ada yang bersikap kasar seperti ini padanya.
“Ya benar! Mau apa kau? Dan lagi apa kau tidak bisa bersikap sopan padaku?! Aku tahu kau tidak menyukaiku, tapi setidaknya kau harus pura-pura menyukaiku!”
Liona yang bersedekap dada terkekeh. “Untuk apa aku melakukannya? Dasar gila.”
Clara mengertakkan gigi-giginya. “Kau yang gila! Panggil aku kakak ipar, dan minta maaf sekarang!”
“Mimpi saja sana.” Liona berbalik, ia sudah tidak mau meladeni wanita gila ini. Namun tahu-tahu rambutnya ditarik dari belakang, yang membuat Liona berteriak kesakitan. “AKH! LEPASKAN DASAR SINTING.”
“Kau berani mengataiku! Dasar putri tidak tahu sopan santun!” Clara menarik rambut Liona kuat-kuat untuk menyalurkan emosinya. Ia sudah tidak tahan lagi bersikap lunak pada wanita menyebalkan ini.
Sementara itu, Liona yang tak mau kalah ikut menarik rambut Clara dengan susah payah.
“LEPASKAN! LEPASKAN AKU SIALAN!” seru Clara merasakan sakit di kepalanya.
“Kau yang lepaskan!”
Insiden saling jambak itu berlangsung cukup lama, beberapa pelayan hanya bisa melihat dari jauh dan tidak berani melerai.
“Lepaskan aku! Beraninya kau pada calon ratu negeri ini!”
***
“Akh! Sakit! Apa kau tidak bisa menyisir dengan benar?!” Clara mengernyit sembari memegangi kepalanya yang terasa sakit dan pening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Crown Prince
Fantasy"Tidak! Aku tidak mau terjebak dalam novel mesum ini!" *** Kim Chaeyun mengumpati Tuhan yang tidak pernah mengabulkan permintaannya, padahal setiap tahun ia memohon untuk diberikan seorang pacar yang tampan, namun ia masih saja sendiri diusianya ya...