"Laila, atau Jevano sekali pun, aku akan mengalahkan mereka."
Untuk beberapa saat Duke Lauren tertegun, belum pernah ia melihat putrinya bertekad seperti ini. Clara memang pandai melakukan banyak hal, tapi putrinya itu tidak pernah menunjukkannya pada orang lain, Clara selalu menutup dirinya, oleh karena itu, ini adalah perburuan kerajaan pertama Clara, karena sebelumnya putrinya itu tidak pernah mau ikut perburuan.
"Wah putri ayah sudah banyak berubah, bagus nak, kau akan jadi ratu yang hebat nanti." Duke Lauren mengusap kepala Clara, lalu pergi untuk melihat kudanya.
"Kau bercanda?" Jeremy tertawa. "Seberapa hebat pun dirimu, tidak akan bisa mengalahkan putra mahkota." Walau Jeremy sangat benci pria sombong itu, tak dapat dipungkiri bahwa selama 5 tahun terakhir Jevano selalu menang dalam perburuan.
"Benar, kak Jevano selalu menang dalam lomba ini. Tapi siapa tahu tahun ini berbeda." Entah dari mana tahu-tahu Chris datang dan memberikan busur serta anak panah pada Clara. "Ini punyamu, coba diperiksa dulu."
"Ada nama peserta di setiap anak panah, ini untuk menghindari kecurangan," lanjut Chris.
"Hebat, jadi semua anak panah ini berisi namaku?" tanya Clara yang mengecek anak panahnya satu-persatu. "Luar biasa."
"Wah Chris sepertinya kau sangat dekat dengan adikku ya," ujar Jeremy sembari terkekeh.
Clara menoleh sinis ke arah Jeremy. "Seperti yang bisa kau lihat. Ayo Chris, aku juga ingin memeriksa kudanya."
Kedua orang itu kemudian berlalu meninggalkan Jeremy yang terperangah sendirian. "Beraninya mereka mengabaikanku."
"Awas saja kalian ya!"
***
Semua peserta sudah berada di garis start, dengan diberikan peta masing-masing. Setiap peserta akan mengambil jalur dan daerah berburu yang berbeda agar tidak saling bertabrakan antar peserta. Dan yang paling banyak mengumpulkan buruan besar akan jadi pemenangnya.
Tepat setelah aba-aba bunyi senapan terdengar, semua peserta menunggangi kudanya melewati garis start.
"Aku akan mengalahkan kalian," gumam Clara menoleh pada Laila dan Jevano, sebelum akhirnya memasuki hutan.
Ini pertama kalinya Clara ikut perburuan, tapi ia sangat ingin menang. Belum pernah ia semarah ini dan begitu ingin mengalahkan orang lain.
Clara terus memacu kudanya untuk masuk ke dalam hutan, tapi ia tidak juga menemukan hewan besar.
"Ck dari tadi hanya ada satu atau dua hewan kecil." Wanita itu mengarahkan busurnya pada burung yang bertengger di ranting pohon. "Kalau begini terus aku tidak bisa dapat banyak poin, akan bagus jika ada rusa."
Clara turun dari kudanya dan membaca peta, jika masuk lebih dalam ke hutan mungkin ia bisa dapat rusa atau babi hutan. Namun kudanya sudah terlihat sangat lelah.
"Kau kelelahan? Baiklah kalau begitu kita istirahat sebentar di sini." Ia mengikat tali kuda di pohon, dan suara yang terdengar dari balik semak-semak membuat Clara dengan cepat mengarahkan anak panah ke sana, wanita itu menarik busurnya, namun tidak mengenai hewan itu.
"Sial! Sepertinya itu rusa." Clara berlari mengejar rusa itu dan tanpa sadar terus masuk ke dalam hutan, hingga akhirnya anak panah Clara berhasil mengenainya.
Wanita itu tersenyum senang. "Tapi kudanya jadi tertinggal jauh!" serunya kesal, hari juga hampir sore. "Sebaiknya aku kembali, pertandingannya hampir selesai."
Clara berjalan mengikuti peta, tapi entah kenapa ia malah tidak bisa menemukan tempat kudanya.
"Ada apa dengan peta ini?" Clara merasa petanya salah, atau ia yang tidak bisa membaca peta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Crown Prince
Fantasi"Tidak! Aku tidak mau terjebak dalam novel mesum ini!" *** Kim Chaeyun mengumpati Tuhan yang tidak pernah mengabulkan permintaannya, padahal setiap tahun ia memohon untuk diberikan seorang pacar yang tampan, namun ia masih saja sendiri diusianya ya...