Tiga puluh

135 8 0
                                    

“Tunggu!” Clara memalingkan wajahnya saat pria itu semakin dekat. “Kau tidak perlu bersikap seperti ini!”

“Lalu? Haruskah aku membunuhmu agar Laila bisa menjadi ratuku?”

“Apa yang mulia sungguh mencintai Laila?” Ia menatap putra mahkota penasaran. Karena menurut buku, Jevano perlahan akan mencintai Clara dan melupakan Laila. Faktanya, Laila hanya pemeran pendukung.

 “Jadi kau meragukan perasaanku?” Tangan pria itu mengepal erat. “Walau ini hanya dunia novel, tapi aku tahu perasaanku nyata.”

Tidak bisa dipercaya. Haruskah ia katakan bahwa dalam novel, Jevano akan sangat mencintai Clara?

Walau sejak ia masuk dalam novel, alur novel ini memang banyak berubah. Tetapi alur secara garis besar, juga karakter, dan apa yang dirasakan para tokoh tetap sama.

“Aku sudah membaca novel Evil Crown Prince hingga tamat, apa kau ingin tahu apa yang akan terjadi pada hubungan kalian? Atau, mau kuberi tahu Laila ada di mana?”

Dari ekspresinya, pria itu terlihat sangat penasaran.

“Tidak akan kuberitahu.”

“Kau!” Jevano geram, ia sudah akan mencekik Clara, namun ia menahannya. “Argh! Jika kau tidak katakan di mana Laila, aku benar-benar akan membunuhmu.”

Jujur, Clara agak takut. Jika benar pria yang ada di depannya ini adalah Jevano asli, sifatnya pasti sama dengan yang ada dalam novel. Jevano bukan orang yang baik, pria itu tidak akan ragu membunuh orang, walau dia adalah karakter utama.

“Baiklah akan kukatakan, tapi sebagai gantinya aku ingin bertemu dengan Jeno-ku sebentar saja.”

“Kau gila?! Bertahun-tahun dia mengendalikan tubuhku, tidak akan kubiarkan lagi, walau untuk sedetik saja.”

Terlihat jelas bahwa Jevano tidak setuju dengan negosiasi ini. Tentu saja, siapa pun tidak suka orang lain mengendalikan tubuhnya. Sekarang ia jadi merasa bersalah pada Clara asli, tapi apa boleh buat, ia harus menyelamatkan Jeno.

“Kalau begitu silakan kau cari Laila sendiri, aku jamin kau tidak akan bisa menemukannya.”

Rahang pria itu mengeras, ia mengambil vas yang ada di nakas dan melemparnya ke lantai hingga pecah dan membuat Clara kaget, lalu pergi meninggalkan kamar itu.

Clara memegangi dadanya sembari melihat beling dari vas yang berserakan di lantai, ia sangat terkejut tadi. “Temperamen buruknya itu harus diperbaiki!”

“Aku heran kenapa bisa ada yang tahan dengan orang seperti itu.” Seketika Clara teringat kejadian tadi saat putra mahkota mencekiknya. Rasanya ia kembali sesak napas jika kembali memikirkan hal itu.

***

Clara baru mendengar cerita dari Liona yang datang menjenguk. Penyerangan itu menyebabkan banyak korban hingga membuat raja syok dan jatuh sakit. Sudah beberapa hari ini raja terbaring di ranjangnya yang membuat putra mahkota harus menggantikan tugas raja untuk sementara.

“Untung saja kak Chris datang tepat waktu membawa pasukan bantuan, kalau tidak maka akan ada lebih banyak korban.”

Clara yakin pelakunya adalah Jeremy. Menurut buku pertama, Jeremy adalah satu-satunya villain yang mungkin melakukan semua kejahatan itu. Clara ingin mengatakan pada semua orang, tapi ia sama sekali tidak punya bukti. Jika Jeno ada di sini, dia pasti bisa membantu.

“Ah, aku merindukannya.”

“Siapa?” Liona penasaran.

“Tentu saja kakakmu, siapa lagi memang.” Clara langsung meringis.

Evil Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang