⚠️Jangan lupa follow akun ini
Ig : amerta_harsta
Ig: wp_anaksenja
Tiktok : wp_anaksenja04
Tiktok: amerta_harsa
Cerita ini mengisahkan perjalan cinta anak seorang kiayai, berlatarbelang pondok pesantre, AL MUHABBAH pondok pesanten terbesar kedua...
Mohon maaf bila ada salah kata, tulisa dan bahasa dalam cerita 🙏🙏
Plus typo🙏🙏
Jangan lupa follow akun ini juga ya biar nggak ketingalan ceritanya...🤗🤗🤗
Cusss bacaa yokkk....
**********************
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sesungguhnya Allah menciptakan perempuan dari kelemahan dan aurat. Maka, obatilah kelemahan mereka dengan diam, dan tutupilah aurat itu dengan menempatkannya di rumah". -Ali Bin Abi Thalib-
******✨️🦋✨️******
Langit mulai gelap, matahari pun sudah tengelama menandaka hari sudah malam, terlihat semua santri pondok pesantren AL MUHABBAH sudah bergegas menuju masjid untuk melaksanak sholat magrib.
Asarama Aisyah 2.
Terlihat empat gadis yang sudah siap mengunakan muken untuk bergegas ke masjid," mbak Za sudah selesi?"
"Udah kok tadi, jadi Aza ikut ya," sahut Haza.
"MasyAllah, ya udah ayok mbak," sahut gadis yang mengenakan mukenah berwarana navi tak lain adalah Ulfa.
"Aza masih bocil kenapa di pangil mbak?" ucap Haza.
Ning Lili tersenyum dan medekat ke Haza yang berada duduk di rajang, " Biar sopan mbak, dan itu aturan di pondok pesantren ini."
"Oh gitu ya," sahut Haza.
"Ya sudah ayok nanti telat kita hukum," ucap gadia yang mengenakan mukenah berwarna coklat tua tak lain adalah Deba.
Mereka semua menganguk dan segera menuju ke masjid, di masjid sudah terlihat sangatt ramain semua santri santri sudaha ada disana.
"Afwan Ning, mbak saya sama Ulfa izin ke toilet sebentar," ucap Deba.
"Na'am," sahut Ning Lili.
"Wihhh... baguss bangettt masjidnya," ucap Haza saat sudah berada di hadapan masjid.
"Jangan lupa kan MasyAllah nya mbak jika ingin pemuji sesuatu," celetuk seorang pemuda dari belakang.
Haza menoleh kebelakang melihat siapa yang baru saja berbicara, sedanga kan pemuda itu menundukan pandangan nya melihat kebawah.
