✨️pemimpin baru✨️

244 24 2
                                    

Assalamualaimu wr. wb.

Hallo........

Hei....heiii.....

Semoga semuanya dalam keaadan sehat yaaaa.....

Jangan lupa follow dulu akun ini biar nggak ketinggal ceritaaa.....

Maaf kalo banyak tpyo yaaaa.....
Hmmm,...

Cusss bacaaa🤗🤗🤗

Suasana di ruanga keluarga  begitu sangat dingin tak ada satu kata pun seseorang berucapa, di ruagan itu ada Abi, dan ketiga anak kembarnya serta seorang pemuda yang duduk tepat dihadapan Abi ia menunduk tak berani mentapa seseorang didepannya ,  ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di ruanga keluarga  begitu sangat dingin tak ada satu kata pun seseorang berucapa, di ruagan itu ada Abi, dan ketiga anak kembarnya serta seorang pemuda yang duduk tepat dihadapan Abi ia menunduk tak berani mentapa seseorang didepannya ,  Abi menatap pemuda itu sendu, ia menahan kesedihan sekali gus amarah  nya, diam tak berucapa.

"Yuda, bagaimana kabar kamu dek," tutur lembut Hanan seraya memberika segelas air putih.

Pemuda itu mengakat kepalanya melihat  kearah sumber suara, lalu menerima segelas air putih dan menenguk air hingga habis tak bersisah.

"Terimakasi Mas,"  senyuman manis terbit diwajah yuda.

"Sami sami dek," sahut Hanan dengan tersenyum.

Perlahat Yuda mulai berani menatap kearah Abi yang tepat dihapanya,  mencium  tangan abi,  " Bi kulo mintak pangapunten[nuwun sewu], sampun dugi mriki memabawa keresahan Yuda mboten bermaksud punapa punapa Bi, Yuda namung[naming] ikutin punapa tembung papi, Yuda ajrih papi badhe pukulin Yuda menawi mboten ikutin punapa perintahipun.

[Bi saya mintak maaf, telah datang kesini memabawa keributan yuda tidak bermaksud apa apa bi, yuda hanya ikutin apa kata papi, yuda takut  papi bakal pukulin yuda kalo nggak ikutin apa perintahnya]

Abi mengelus suarai hitam Yuda, " Mboten  nopo nopo Le, kamu istiraht saja."

"Mari dek Mas antar, " ucap Hanan

Yuda berdiri dan berjalan mengikuti langkah Hanan, sedang Mazhar dan Laya hanya diam,  tak berucap satu kata pun Abi melirik mereka berdua baru saja ia ingin berucap  suara Mazhar lebih dulu terdengar, "Afwan Bi, kulo lan Mbak izin pamit Bi sekedap malih kempal para santri"

"Iya Nak monggo," sahut Abi

Mazhar dan Laya menyalami tangan Abi setelah itu mereka keluar dari ndalem dan langsung menunju lapangan disana sudah terlihat sekali semua santri berkumpul, ada pembatas tabir terbentang dilapangan  atara santriwan  dan santriwati, Mazhar berdiri dihadapan santriwan sedangkan Laya berdiri dihadapan santriwati, mereka tak bisa saling melihat antara  santriwati atau pun santriwan, hanya bisa mendengar apa yg dikatakan oleh Gus Mazhar atau pun Mbak Laya.
Mazhar.

"Asalamualaikum warahmatullahi wabarahkatu, selamat sore semuaaa" ucap Mbak Laya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarahkatu," sahut semuaa santri

Story of five LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang