Prolog - 3

800 84 7
                                    

Seokjin POV

"Apa yang terjadi? Dari mana kau mendapatkan pakaian itu?"

"Namjoon dan teman-temannya yang memintaku untuk memakainya."

"Oh..."

"Apa ini suamimu?" Tanya wanita yang bersama Yoongi.

"Maaf, tapi apa kau bisa memberi kami sedikit privasi?" Ucapku dan wanita itu dengan enggan berjalan pergi.

"Aku tak menyangka kau akan datang ke sini..." ucap Yoongi memulai pembicaraan.

"Bukankah aku sudah mengundangmu untuk pergi ke pesta akhir pekan ini? Tapi kau menolakku."

"Ohh, pesta itu?"

"Yoongi..." Aku tak ingin menanyakan pertanyaan ini, tapi aku harus menanyakannya untuk mendapatkan kebenaran. Mengambil napas dalam-dalam, aku menenangkan tubuhku yang gemetar. "Apa kau berkencan dengan wanita itu?"

"Ya..." Pengakuan acuh tak acuh dari suamiku tentang kebenaran itu membuatku tertegun dan marah sekaligus.

"Tapi aku mempercayaimu..."

"Aku akan berterus terang... Aku pikir kau sempurna... sebagai suami." 'Sebagai suami?' Apa maksudnya? Apa aku tidak sempurna sebagai seorang pria? Sebagai pasangan romantis? "Apa ada masalah? Apa ini berpengaruh pada hidupmu? Kau masih menikah. Kau masih bisa melakukan hobi memasakmu dan bersih-bersih." Ucap Yoongi melanjutkan.

"Masalahnya... adalah kau bersama orang lain—"

"Apa kau punya bukti?" Kata-katanya yang dingin memotongku di tengah kalimat. "Kau tak akan bisa melakukan apapun tanpa bukti."

"..." Dia bersamaku karena dia pikir dia bisa memanfaatkanku. Aku selalu percaya semua yang dikatakan Yoongi padaku, tapi itu semua adalah kebohongan. Dan di atas semua itu, dia bahkan berselingkuh dariku. Hari dimana aku bertemu dengan suamiku, hari dimana kami menikah, semua kenangan yang kami buat bersama berputar dalam pikiranku. Menjadi Cinderella beberapa menit membuatku menyadari sesuatu. Suamiku tak pernah peduli padaku. Dia tidak mencintaiku. "...Aku tak bisa terus bersamamu."

"Dan apa maksudmu dengan itu?" Ucap Yoongi.

Dalam kehidupan pernikahan kami, aku hampir tidak menentang Yoongi. Aku percaya pada suamiku yang bisa diandalkan dan diam-diam membiarkan dia memimpin. Tapi sekarang tidak lagi. Aku akan memberitahu apa yang kurasakan. Aku tak ingin bersamanya lagi. "...Kita bercerai."

"...!"

"Kau telah membuatku tak mungkin lagi untuk mempercayaimu... Aku tidak bisa mencintaimu."

"Apa kau serius berpikir kau bisa hidup sendiri? Kau tak bisa melakukan apapun tanpaku. Selalu seperti itu."

Dia sudah berbohong padaku. Dia berselingkuh. Dan sekarang sikapnya seperti ini? Aku tak ingin bergantung pada pria ini lagi.

"Asal kau tahu saja, tanpa bukti bahwa aku telah berselingkuh, aku tidak memiliki kewajiban untuk memberi nafkah untukmu. Jika kau ingin menarik perkataanmu kembali, sekarang adalah kesempatanmu."

"Persetan dengan itu..." Suara dalam yang keluar dari tenggorokanku sedikit mengejutkanku.

"Apa?"

"Aku tak butuh nafkah darimu. Aku bisa menjalani hidupku sendiri dengan baik."

"Pikirkan apa yang kau katakan. Menjalani hidupmu sendiri..?"

"Selamat tinggal. Jangan pernah menampakkan wajahmu lagi di sekitarku."

" Hei, tunggu..." Berjalan menjauh dari Yoongi, aku meninggalkan balkon.

"Kata-kata yang bagus." Ucap Taehyung.

Majesty of Zion | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang