Seokjin POV
Hari pemotretan penting akhirnya tiba. "Biarkan aku melihatmu."
"Oke..." Ucapku. Masih mengenakan pakaian olahraga, aku berdiri di hadapan Jungkook, melakukan yang terbaik untuk terlihat kuat dan tinggi. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar dari beberapa sudut. Hmm? Apakah ini memenuhi syarat untuk transformasi fisik...?
"Bagus. Ini akan berhasil." Dia berkata, menggeser-geser foto di ponselnya untuk membandingkan foto hari ini dengan yang diambil beberapa minggu yang lalu. Aku berhasil! Aku tahu aku bisa melakukannya! Aku tahu aku cukup kuat untuk mengubah diriku sendiri.
"Pembawaan dirimu sudah berubah. Saat kami melakukan pengukuran, angka-angkanya akan menunjukkan perbedaan. Sekarang duduklah."
"Oke." Dia memberi isyarat ke sebuah kursi dan aku duduk. Jantungku berdebar kencang, dan aku masih terlalu senang mendengar pujian Jungkook.
"Aku akan memeriksa kulitmu. Dengan hanya melihat sekilas, aku bisa mengetahui apakah kau telah mencuci wajah dengan benar dan mengikuti aturan kecantikan yang kuberikan padamu." Ucap Jungkook sambil memegang sebuah mesin kecil.
"Alat pemeriksa kulit... Aku belum pernah menggunakan alat ini sebelumnya."
"Aku merasa kulitmu sudah mendekati level yang bisa ditoleransi."
"Mendekati level toleransi ..?"
"Ya. Sebelumnya, kulitmu benar-benar membutuhkan peninjauan dan perawatan."
"... Seperti bagaimana kepribadianmu dikategorikan sebagai biohazard?" Aku tak pernah bilang kalau kulitku sempurna. Tapi tak ada alasan baginya untuk bersikap kasar. Meskipun aku mencoba untuk tersenyum, aku akhirnya meringis saat dia menekan alat pemeriksa kulit ke wajahku lagi dan lagi. Ini adalah bagian yang paling kutakuti. Aku takut mendengar hasilnya. Dengan sengaja memalingkan muka dari monitor, aku membiarkan pandanganku mengembara ke sekeliling ruangan.
"Hmm... Lebih baik. Sepertinya kulitmu juga berubah."
"?!" Mataku mengarah ke monitor. Dia benar. Itu tidak seburuk yang aku pikirkan.
"Kulitmu sudah bersih, dan pori-porimu tidak terlalu terlihat. Kelembaban dan keseimbangan minyak di kulitmu juga tidak buruk." Itu berarti... "Kau lulus. Lihat apa yang bisa terjadi saat kau mencobanya?"
Rangkaian hasil positif mengisiku dengan energi. Aku berhasil. Inilah yang terjadi apabila aku tidak menyerah.
Dan, pemotretan pun dimulai. "Aku suka ekspresi itu, Seokjin! Kau terlihat begitu hidup! Dan posemu begitu alami. Kau jauh lebih baik dari yang terakhir kali." Ucap sang fotografer
"Kau terlihat menakjubkan!" Ucap kru pemotretan
"Terima kasih." Aku merasa pemotretan kali ini jauh lebih menyenangkan. Itu mungkin karena aku merasa lebih percaya diri. Sebelumnya, aku tidak tahu cara berpose atau apa yang harus dilakukan dengan wajahku kecuali sang fotografer memberitahuku. Tapi, hari ini kamera terus mengambil gambar setiap kali aku berpose.
"Tubuh dan kulitmu telah berubah, tapi perbedaan terbesar adalah kepercayaan dirimu."
"Kau benar-benar memiliki aura seorang model."
"Terima kasih." Ucapku. Mereka bisa saja mengatakan hal-hal ini untuk membuat suasana hatiku lebih baik. Tapi, setidaknya untuk hari ini, aku memutuskan untuk berhenti menerka-nerka dan menerima pujian itu sebagai pujian yang tulus.
"Hai, Tuan Jeon!"
"Hei!" Jungkook masuk setelah menyelesaikan pemotretan lain di ruangan yang berbeda. Dengan tangan disilangkan, dia berdiri di samping fotografer dan memperhatikan pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Majesty of Zion | Kookjin ✔️
FanfictionSeokjin mengira dia sudah selesai dengan cinta... Dan Jungkook membuktikan bahwa dia salah. Baru saja bercerai, Jin masuk ke sebuah tempat glamor, yang diatur oleh seorang pria yang luar biasa. Jungkook menawarkan banyak hal padanya... Setelan serta...