Chapter 14 - His Pov (1)

573 53 2
                                    

Bagaimana perasaannya di malam saat dia mencuri ciuman dari Seokjin? Emosi apa yang terbangun dalam dirinya saat dia menghapus air mata Seokjin? Apa keyakinannya saat berada di atas panggung? Temukan kisah cinta mereka dari sudut pandang Jungkook. Sebuah epilog mini yang mengungkapkan apa yang dia rasakan di pagi hari setelah malam pertama mereka bersama.

"Setiap pagi terasa istimewa saat aku bisa bangun bersamamu."

.
.

Jungkook POV

Suatu hari, aku masuk ke ruang konferensi untuk meeting dengan beberapa editor majalah. Begitu aku tiba, aku diberikan sebuah dokumen oleh editor.

"Aku tahu kami memintamu secara tiba-tiba, tapi kami punya ide untuk model baru... Tagline-nya adalah... Internasional supermodel Jeon Jungkook ingin memberi ANDA makeover seumur hidup! Ini akan menjadi serial dimana kita akan mengikuti perjalanan seorang pria untuk benar-benar mengubah dirinya dan hidupnya." Ucap sang editor.

"...?" Perjalanan seorang pria untuk mengubah dirinya dan hidupnya? Apa maksudnya itu? Mengalihkan pandanganku dari dokumen, aku menatap ke arah para editor yang ada disana. Meskipun aku menduga ada orang baru yang bertanggung jawab atas proyek ini, tapi ternyata semua yang hadir adalah orang-orang yang biasa bekerja denganku. "Maaf, tapi aku rasa aku tidak benar-benar memahami konsepnya." Ucapku.

"Biar aku jelaskan. Seri ini akan berfokus pada manfaat dari perawatan diri, luar dan dalam. Kami ingin menemukan subjek yang layak, seseorang yang menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengurus orang lain sehingga dia terkadang lupa untuk fokus pada dirinya sendiri. Ini akan menjadi perayaan untuk menjalani hidup sepenuhnya."

"..."

"Dan kau yang akan bertanggung jawab atas semua pengarahan kecantikan dan juga fashionnya. Tapi kami berharap kau bisa mengawasi keseluruhan proyek ini."

"Mengawasi seluruh proyek..." Kedengarannya seperti BANYAK pekerjaan.

"Departemen editorial juga sedang melakukan pencarian untuk orang yang cocok, tapi jika kau memiliki kandidat yang bagus, kau bebas untuk memperkenalkan mereka. Itu benar-benar akan menghemat banyak pekerjaan." Apa mungkin aku tahu seseorang yang membutuhkan perubahan total dalam hidupnya? Aku memikirkan kembali orang-orang yang pernah kutemui saat membantu Jimin hyung dengan bisnisnya, tapi aku tak bisa menemukan siapa pun. Tak satu pun dari orang yang aku tahu, begitu fokus pada orang lain sampai mereka lupa untuk merawat diri mereka sendiri. Dimana aku akan menemukan seorang pria yang cocok untuk melakukan perubahan total seperti ini? Apakah ada aplikasi untuk mencarinya? "Kami merasa banyak orang di luar sana yang akan benar-benar dapat diikutsertakan untuk serial ini." Dan apakah mereka bahkan mampu melakukan perubahan dramatis semacam itu? Perubahan nyata bukanlah lelucon. Tak peduli siapa pun orangnya, itu membutuhkan banyak kerja keras. Bahkan aku sendiri seperti itu. "Dengan bantuanmu, kami pasti bisa membuat ini sukses, Jungkook! Kau harus mengatakan ya!"

"Ya, baiklah.." Aku menatap kosong pada garis besar rencana ini, tidak mampu untuk mengumpulkan sedikit saja antusiasme.

.
.

Beberapa hari sejak pertemuanku dengan editor majalah itu, aku mendapati diriku berada di pesta ulang tahun Namjoon, menata rambut dari seorang pria yang putus asa. Tidak hanya dia menangkap basah suaminya yang berselingkuh, pria itu cukup biadab untuk berpura-pura tidak mengenalnya. Betapa sialnya dia?! Duduk di depan
meja rias, wajah pria itu seperti kehabisan perasaan atau ekspresi. Dia pasti mati rasa setelah kejadian buruk yang baru saja menimpanya. "Tutup matamu." Ucapku.

"...?" Dia diam menatapku bingung.

"Sekarang." Ucapku lagi. Riasan normal tidak akan cocok untuk malam ini, tidak dengan pakaian luar biasa yang diberikan Namjoon hyung padanya. Berada di sebuah pesta, harus memberi kesan glamor. Aku akan memberinya eyeshadow warna emas di kelopak matanya. Dan memadukannya menjadi smokey eyes dengan warna yang lebih gelap ini. Tidak perlu banyak hal untuk mengubahnya. "Buka matamu."

"Oke.....!" Terpaku, pria itu menatap bayangannya sendiri di cermin. Dia mungkin belum melihat dirinya tampil seperti ini sejak pernikahannya.

Kembali ke pesta, suami yang dicampakkan ini menghadapi suaminya yang selingkuh. "...Kita bercerai." Ucapnya

"...!"

"Kau telah membuatku tidak mungkin untuk mempercayaimu... Aku sudah selesai denganmu." Hmm, lihatlah. Sepertinya dengan mengubah penampilan memberinya sedikit dorongan kepercayaan diri. Melihat dia sekarang yang terlihat begitu bermartabat, sulit untuk percaya bahwa dia tertekan dan putus asa beberapa saat yang lalu. "Aku tidak membutuhkan tunjangan. Aku bisa menjalani hidupku sendiri dengan baik."

"Pikirkan tentang apa yang kau katakan. Menjalani hidup sendiri..? " Seseorang benar-benar bisa berubah banyak dalam waktu singkat. Tentu saja bisa. Maksudku, aku melakukannya. Melihat pria itu, aku tidak bisa tidak melihat diriku yang dulu dalam dirinya.

Aku sangat tidak percaya diri saat masih kecil. Tak akan berlebihan jika mengatakan aku membenci diriku sendiri. Tapi, suatu hari Hyunggu, pemilik toko pakaian di lingkunganku, menghentikanku dalam perjalanan pulang. Aku masuk ke tokonya, dan dia mulai memberikan pakaian untuk kupakai. Jaket, celana, sepatu, dan topi. Dia memberiku pakaian baru. "!" Apa itu...aku..? Setelah berganti pakaian baru, aku butuh waktu satu menit untuk
mengenali diriku di cermin. Tapi mataku tidak berbohong, anak laki-laki di cermin itu adalah aku. "Ini tidak bisa dipercaya..." gumamku.

"Kau adalah 'dirimu' sebelumnya, dan kau masih 'dirimu' juga sekarang, tapi... 'dirimu' yang mana yang membuatmu merasa lebih percaya diri?"

"Yang sekarang..." Saat itulah duniaku berubah. Aku merasa seperti aku melihat diriku tersenyum untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Sejak hari itu, aku tidak lagi minder dan lebih percaya diri. Dan dari pengalaman itulah yang menginspirasiku untuk masuk ke dalam pekerjaan ini.

Beberapa hari kemudian...

Siapa yang jatuh ke kolam renang jika tidak bisa berenang? Apa ini, sitkom? Dia hampir tenggelam. Aku membaringkan dia yang tak sadarkan diri di sofa, sambil diam-diam mengeringkan rambutnya. Meskipun aku tidak terlalu tertarik padanya, aku sangat berhati-hati dengan rambutnya. "...rambut kusut." Ucapku. Ujung bercabang, kering, dan rusak. Apa yang telah dia lakukan pada rambutnya sampai jadi seburuk ini? Saat aku menemukan rambutnya yang kusut lagi, aku menggunakan jari-jariku untuk menguraikannya dengan lembut. Setelah terurai, mudah untuk jari-jariku meluncur melalui rambutnya. Rambutnya akan baik-baik saja jika dia merawatnya. Semua jejak dari pria bermartabat yang kulihat di pesta itu telah hilang. Pria yang tidur di depanku ini tampak usang, seperti kilaunya telah dicuri. Apakah ini karena perceraiannya? Atau apakah dia memang selalu seperti ini? Apa karena ini suaminya berselingkuh? Yah, ini terlalu nyata. "Nyata..." Ucapan editor majalah kembali terngiang di pikiranku. 'Perjalanan seorang pria yang mengubah dirinya dan hidupnya sepenuhnya.' Mantan selingkuhannya memiliki keberanian untuk menyebut wanita lain sebagai pacarnya di depan umum. Pria itu bahkan mengatakan padanya, 'Aku pikir kau sempurna... sebagai seorang suami'. Aku kira dia menyindirnya untuk berhenti tertarik padanya. Aku melihat pria yang kini tertidur itu. Tanpa sesuatu yang membuatnya menonjol, dia bisa menjadi siapa saja. Dia tampak seperti kebanyakan orang yang aku lewati di jalan setiap hari. Jika aku harus menjalankan proyek khusus itu, orang ini mungkin akan menjadi subjek yang ideal. Dia benar-benar membutuhkan perubahan besar. Sama sepertiku saat aku masih kecil. Mengingat betapa aku ingin menjadi berbeda, aku melihat diriku yang lama dalam diri pria ini.





Bakal ada percakapan yang berulang dari chapter sebelumnya ya gais, karena ini diliat dari sisi JK.

Majesty of Zion | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang