Chapter 19 - His Pov (6)

425 59 3
                                    

🔞
Jungkook POV

Betapa beruntungnya aku? Aku kembali ke panggung, dan kali ini dengan Jin di sisiku. Perasaanku saat ini adalah campuran yang menyenangkan antara kegembiraan dan kegelisahan. Aku selalu menghadap ke depan saat berjalan di atas panggung. Dan, biasanya aku fokus pada kenangan indah untuk memastikan ekspresiku terlihat menyenangkan. Tapi, hari ini berbeda. Aku tak perlu memaksakan diri untuk memikirkan apa pun. Kebahagiaan muncul dari dalam diriku seperti mata air. Dan hanya ada satu penjelasan. Aku benar-benar bahagia. Aku mengingat kembali pada apa yang dikatakan desainer padaku sebelum pertunjukan.

"Kalianlah yang menentukan suasana di panggung. Lakukan apa pun yang kau rasakan, jadilah nyata. Hari ini tak ada larangan tersenyum. Aku ingin kalian menjadi diri kalian sendiri."

Desainer itu benar-benar tidak konvensional. Aku masih tidak percaya dia membiarkan kita berjalan di atas panggung dengan berpasangan. Dia bahkan tidak peduli apakah mereka model atau bukan.

Saat aku melirik ke samping, Seokjin tampak kaku dan gugup. Aku tidak bisa menyalahkannya. Bahkan model sepertiku juga gugup saat tiba waktunya berjalan. Tapi aku memberikan Jin rematan kecil di tangannya. Aku mengerti. Berfokus pada kata-kata itu, aku berirama meremas tangannya sekali untuk setiap suku kata. Aku disini. Semuanya akan menjadi baik-baik saja. Senyum. Dia tampaknya mengerti. Biarkan aku melihat senyummu. Kami telah sampai di ujung panggung. Seokjin mendongak dan kami saling bertatapan.

"..." Itulah yang kuinginkan. Ekspresinya berubah, dan aku melihat senyuman di wajahnya. Itu adalah senyuman alami yang datang dari hati. Dan aku cukup yakin aku juga tersenyum bahagia sekarang. "Akhirnya, aku mendapatkan senyum itu darimu." Ucapku.

"Beruntunglah kau." Banyak sekali kilatan flash daripada yang bisa aku hitung di sekitar kami saat kami menatap mata satu sama lain. Aku pikir aku akan mengubahmu, tapi kaulah yang mengubahku. Aku rasa kau bukan satu-satunya orang yang ingin mengubah hidupmu. Bergandengan tangan, kami berbalik dan berjalan kembali di panggung. Menghadap ke depan saat kami berjalan, aku berharap masa depan yang menanti kita adalah salah satu kebahagiaan yang tak akan bisa dihancurkan. Tak ada yang bisa menjamin itu, tentu saja. Tapi aku ingin bertaruh pada kebahagiaanku dengan Seokjin. Aku tak akan pernah bisa bersama siapa pun kecuali kau. Apa kau mengerti itu? Saat aku menatap Jin, dia berbalik menatapku. Dihadapkan dengan wajah mempesona dan senyum cerah, diam-diam aku berharap dia membaca pikiranku.

.
.

Sehari setelah peragaan busana...

Kami menyambut pagi di kamar kami di sebuah kapal pesiar mewah. Dengan mataku yang terpaku pada wajah mengantuk Jin, aku mengulurkan tangan untuk membelai lembut rambutnya. Rambutnya yang halus terurai di atas bantal putih. Berhati-hati untuk tidak membangunkannya, aku menelusuri jari-jariku melalui rambutnya, benar-benar damai. Pagi tetaplah sama, 365 hari dalam setahun. Tapi kenapa bangun bersama Jin terasa begitu istimewa...? Masih menatap wajahnya yang  tertidur, aku teringat kejadian semalam.

"Kau menatapku seperti ini adalah pertama kalinya untukmu."

"... Rasanya seperti pertama kali. Aku tidak pernah berpikir aku akan mencintai orang lain lagi..." Kami berbagi ciuman lebih banyak dari yang bisa aku hitung. "Mmn...J-Jungkook"

"Kita tak perlu khawatir ada yang mendengar kita. Kau tidak perlu membuat terlalu banyak suara... tapi aku ingin mendengarnya lagi." Ucapku. Dan begitulah, akhirnya aku dan dia menjadi satu.

Namun sekarang, saat tidur nyenyak, kau tak akan pernah membayangkan wajah polosnya mampu memberikan wajah seksi yang tak tertahankan seperti tadi malam. Canggung, sarkastik, menggoda, dan sekarang begitu rentan saat tertidur. Kau sangat menyenangkan, kau tahu itu? Bermain dengan rambutnya, aku masih menatap Jin saat dia terbangun. "Mn... mn.." Kelopak matanya yang mengantuk terbuka perlahan. Kemudian, pupil matanya diam-diam fokus padaku. "Jungkook..." Ekspresi grogi di wajahnya memberitahuku bahwa dia masih setengah tertidur saat pipinya sedikit memerah.

Majesty of Zion | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang