Jemiel & Kalung

232 54 4
                                    

Sebelumnya Jemiel tidak pernah terpikir akan mengunjungi toko perhiasan terlebih toko perhiasan ternama. Kedua kakinya melangkah masuk dengan sedikit ragu, takut jika uang tabungannya tidak cukup untuk membeli satu perhiasaan paling cantik untuk Mamanya. Ia sedikit menyesal tidak meminta Joy untuk ikut menemani, sekarang Jemiel seperti anak hilang yang ditinggal orang tuanya di toko perhiasan.

Melihat Jemiel yang kebingungan, seorang perempuan yang merupakan salah penjaga toko tersebut dengan senyum ramah segera menghampiri pemuda tersebut.

"Halo Kak, ada yang bisa saya bantu?"

Jemiel sedikit terkesiap, ia langsung mengalihkan pandangannya ke penjaga toko yang sudah berdiri di depannya. "Uhm, saya mau nyari kado buat Mama saya tapi masih bingung mau ngasih apa."

"Wah manisnya. Kalau boleh tau Mamanya lebih suka pakai perhiasan apa Kak? Gelang, cincin, kalung, atau anting mungkin?" balas sang penjaga toko yang bernama Nabila, terlihat dari tag nama yang ada dibajunya.

Jemiel kembali mengingat-ingat apa perhiasan yang sering Kristal gunakan dan ingatannya jatuh kepada leher Kristal yang tidak pernah lepas dari kalung.

"Kalung, Mbak. Mama saya selalu suka pakai kalung."

Sang karyawan langsung membawa Jemiel ke etalase yang berisi banyak kalung di bagian sebelah kiri. Jemiel menjadi tambah bingung melihat berbagai macam model kalung yang tersedia di depan matanya.

"Ini tiga model kalung best seller di toko kami," Jemiel menatap tiga kalung cantik yang baru saja dikeluarkan dari etalase. "atau bisa dilihat model-model lainnya terlebih dahulu, nanti saya akan bantu ambilkan."

Tiga kalung best seller yang ada dihadapannya memang sangat cantik dan terlihat mewah, namun matanya malah tidak bisa berpaling dengan kalung yang memiliki liontin bunga matahari di ujung etalase. Jemiel teringat jika sang Mama sangat menyukai bunga tersebut dan tidak pernah absen dari meja kerjanya. Bahkan nama terakhir Jemiel ialah Kanigara--yang memiliki arti bunga matahari. Senyum tipis terukir diwajahnya, membayangkan sang Mama memakai kalung berliontin matahari tersebut.

"Saya mau yang ini aja Mbak," tunjuk Jemiel dengan wajah sumringah.

"Yang liontin bunga matahari ini ya, Kak." Kalung emas berliontin bunga matahari dikeluarkan dari etalase. Senyum Jemiel semakin lebar karena kalung tersebut bertambah indah jika dilihat dari dekat.

 Senyum Jemiel semakin lebar karena kalung tersebut bertambah indah jika dilihat dari dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya. Bisa langsung saya bayar, Mbak?" tanya Jemiel tanpa menanyakan harganya terlebih dahulu. Ia rela menguras seluruh tabungannya demi kalung itu.

"Bisa, Kak. Ingin pembayaran menggunakan apa, Kak?"

"Debit aja, Mbak."

"Baik, Kak. Saya izin sebentar untuk mengambil sertifikat dan mesin pembayarannya. Silahkan dinikmati terlebih dahulu makanan dan minumannya," ujar ramah perempuan yang terlihat seumuran dengan Kak Joy itu sambil memberikan beberapa minuman kemasan dan camilan untuk Jemiel.

Jemiel hanya mengangguk pelan dan mulai membuka salah satu minuman yang ada. Matanya masih fokus memandang kalung berliontin bunga matahari dihadapannya. Senyumnya kembali terbit, ia tidak sabar untuk memberikannya kepada Kristal.

Terlalu fokus dengan dunianya sendiri, Jemiel sampai tidak sadar jika terdapat sosok pria dengan tinggi menjulang yang berdiri tidak jauh disebelahnya. Pria tersebut juga ikut memandang kalung cantik berliontin bunga matahari itu.

"Great choice."

Suara berat terdengar dari sebelah Jemiel, membuat ia mengalihkan pandangannya. Terlihat seorang pria dengan tinggi lebih darinya mengenakan kaos putih dibalut dengan jas abu-abu dan topi hitam.

"Pilihan kamu bagus, saya juga suka dengan model kalungnya. Rencananya saya juga mau pilih kalung ini untuk hadiah anak saya. Is it okay?"

Jemiel dilanda kebingungan. Kenapa pria disampingnya tiba-tiba meminta persetujuan darinya yang jelas-jelas adalah orang asing.

"Sure. Selama stok kalungnya masih ada, siapapun bisa beli," jawab Jemiel dengan polos. "kalungnya emang cantik, pasti anak Om bakal suka."

"She will," balas pria tersebut dengan senyum tipis menghiasi wajah tegasnya. "saya hanya memastikan kamu gak keberatan kalau saya ikut beli kalung pilihan kamu. Takutnya pacar kamu gak nyaman punya kalung kembaran sama anak saya."

Ringisan kecil keluar dari mulut Jemiel ketika mendengar kalimat terakhir tersebut. "Gak ada yang keberatan. Lagi pula saya beli untuk Mama saya, bukan untuk pacar seperti yang Om pikirin."

"Oh maaf, saya udah asal bicara." terdengar nada sesal dari sosok pria disampingnya.

"Iya, gapapa Om." jawab Jemiel sambil mengulas senyum sopan.

Tidak lama kemudian sang karyawan yang tadi melayani Jemiel kembali dengan selembar kertas sertifikat dan mesin EDC ditangannya. Jemiel dengan cepat menyelesaikan segala proses pembelian.

Sebelum beranjak keluar dari toko tersebut, sosok pria yang tadi mengajaknya berbicara itu menepuk pundak Jemiel dengan lembut dan kembali mengukir senyum yang cukup lebar hingga membentuk eyesmile yang mirip dengan Jemiel. "Your mother must be very happy to have a loving son like you. Hati-hati di jalan dan salam untuk Mama kamu."

Jemiel membatu ketika menerima tepukan lembut tersebut. Terdapat secercah rasa hangat didadanya. Rasa yang sama ketika ia mendapat perhatian-perhatian kecil dari sang Mama.

Remaja itu hanya mengangguk kikuk dan kembali melanjutkan langkahnya untuk keluar dari toko perhiasan. Ia masih mencerna perasaannya sendiri sampai lupa dengan agenda membeli kue ulang tahun untuk Kristal. Jemiel berakhir pulang hanya dengan membawa kalung berliontin bunga matahari sebagai hadiah tanpa membeli sebuah kue.

彡彡彡

Inilah oknum yang tiba-tiba ngajak ngobrol Jemiel:

Inilah oknum yang tiba-tiba ngajak ngobrol Jemiel:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

halo maaf baru bisa update lagi huhu.. lagi super sibuk dengan urusan duniawi... semoga bisa lebih sering up (aminn)

jangan lupa vote & commentnya! 🫶🏻

KanigaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang