Jemiel & Sahabat

350 39 3
                                    

Teriakan frustasi tiba-tiba memenuhi kantin yang cukup ramai saat itu, Jemiel menatap heran si pemilik suara yang merupakan salah satu sahabatnya. Sawan nih orang.

"Lo kenapa sih, nyet?" tanya Renja kesal mendengar teriakan Mahen yang menjadikan meja mereka pusat perhatian siswa lainnya.

"Ibu gue ajaib banget anying, masa gue dikasih bekel nasi putih lauknya nasi kuning? Ya Allah, apa gak sepunya lauk itu gua..."

Tawa Nata langsung menyembur ketika melihat kotak bekal sobatnya itu. Beneran hanya dibawakan nasi putih dan nasi kuning tanpa apa-apa lagi.

"Kayaknya dulu lo juga pernah dibawain bekel nasi sama saos doang gak sih?" Nata mencoba mengingat kelakuan ajaib ibu temannya itu.

"Iye, itu nuggetnya ternyata ketinggalan di penggorengan," keluh Mahen.

Sangat berbeda dengan kondisi Mahen, Renja dengan anteng memakan salmon baked ricenya. Sungguh ketimpangan bekal yang menyedihkan kalo dilihat.

Mami Renja adalah seorang chef yang sudah memiliki restoran dengan berbagai cabang di Indonesia. Jelas bekal cowok itu setiap hari beraneka ragam dan soal rasa tentunya tidak usah diragukan lagi. sedangkan Bunda Nata merupakan ibu rumah tangga yang sangat rajin berkreasi menu bekal untuk anaknya, terlebih Nata adalah anak satu-satunya. Beda lagi dengan Jemiel yang seumur hidupnya tidak pernah merasakan dibawakan bekal.

"Nih sana beli gorengan, sekalian beliin gue bakwan," Jemiel menyodorkan uang dua puluh ribu ke depan muka Mahen.

Mahen nyengir. Tanpa bilang apapun ia langsung ngacir ke tempat gorengan yang berada di pojok kantin sehabis menyabet uang berwarna hijau itu.

Dari antara mereka berempat, memang Jemiel yang paling royal. Pernah waktu itu Mahen gak sengaja nyerempet mobil dan disuruh ganti rugi satu juta, jelas cowok itu panik, Jemiel yang kebetulan sedang nebeng pun langsung mengambil uang di atm dan bayar ganti rugi tersebut. Mahen tentu merasa gak enak karena kelalaiannya, Jemiel jadi harus ngerogoh kocek yang gak sedikit. Akhirnya cowok itu bertekad nyicil buat balikin uang ganti rugi, namun Jemiel kekeuh nolak dan malah ngasih uang lagi buat benerin motor Mahen yang ringsek depannya.

"Na,"

"Hah?"

"Bunda lo bangun jam berapa buat nyiapin bekel? Sempet emang bikin bekel sebanyak ini pagi-pagi?" Jujur Jemiel beneran penasaran, melihat bekal Nata yang sangat lengkap 4 sehat 5 sempurna setiap harinya.

Nata terlihat mengingat-ingat sambil memakan salad buahnya, "Berapa yak, mungkin jam empatan udah di dapur. Biasanya bunyi kompor nyala jam segituan."

"Salut gue sama Bunda, gue aja suka kasian sama Mami, dia udah capek ngurus usahanya tapi selalu sempetin bikin bekel buat gue dulu."

"Asli sama, gue pernah bilang ke Bunda kalo lagi capek gak usah dibuatin eh doi malah ngambek katanya masakan bunda ngebosenin ya. Jadilah sekarang dibawain bekel segambreng begini."

Telinga Jemiel dengan setia mendengarkan curhatan kedua sobatnya itu sambil menatap nanar mie ayam yang daritadi hanya ia aduk-aduk. Di dalam hati ia mulai berandai-andai apakah mamanya mau bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan bekal baginya.

Kak Joy
abang
udah istirahat belum?

Notif pesan masuk dari ponselnya membuat Jemiel sedikit tersentak, dengan cepat ia membalas chat tersebut ketika melihat nama personal assistant mamanya terpampang nyata di layar.

Jemiel
Lagi istirahat kak
Kenapa?

Kak Joy
kakak sama mama kamu mendadak harus ke singapore hari ini, take off jam dua belas nanti
uang bulanan kamu udah kakak transfer ya bang, udah kakak tambahin juga
jaga diri ya abang

KanigaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang