Jemiel & Malam

255 43 4
                                    


Apa yang kau takutkan
dari gelap malam?
Bintang temani mimpimu.

彡彡彡

Sudah empat hari berlalu dari kunjungan dadakan Jeslan dan juga sudah empat hari Jemiel tidak bisa tertidur lelap, termasuk malam ini. Matanya masih terbuka lebar meski jarum panjang sudah hampir melewati jam dua belas malam. Remaja berbalut piyama biru itu padahal telah berusaha tidur dari jam sembilan. Sejujurnya badannya juga tersiksa karena kemarin malam ia hanya dapat tidur satu jam dan begitu pula dengan dua hari ke belakang.

Memang jika merasakan cemas berlebih, Jemiel akan mengalami gangguan untuk tidur. Terakhir kali Jemiel mengalami insomnia ialah pada saat Kristal harus pergi ke Eropa selama sebulan untuk pekerjaan. Dirinya saat itu baru memasuki sekolah menengah pertama dan pertama kali ditinggal sejauh juga selama itu oleh Mamanya.

Harus Jemiel akui jika ia terus memikirkan kejadian dimana ia melihat Mamanya dengan akrab bercengkarama dengan dua lelaki asing. Jemiel tidak pernah melihat mamanya tertawa selebar dan selepas itu selama ia hidup. Perasaan cemas mulai kembali menggerogoti dirinya.

Jemiel bangun dari posisi tidurnya. Ia menyerah. Menyerah dengan usaha menidurkan dirinya dan memilih untuk beranjak dari kasur.

Jemiel benci keadaan seperti ini. Keadaan dimana ia harus tersiksa dengan perasaan cemas yang menyebabkan dirinya mengalami insomnia. Ia sangat tidak suka hening malam. Itu hanya membuat dirinya merasa lebih kesepian.

Dengan langkah pelan ia keluar dari kamar, menyeret tubuhnya untuk turun tangga dan berjalan ke ruang tv.

Sesekali Jemiel menengok ke arah kamar Kristal yang letaknya tidak begitu jauh dari ruang tv. Kamar itu masih gelap gulita yang menandakan Mamanya belum pulang karena perempuan tersayangnya itu selalu tidur dengan lampu menyala.

Sudah hampir satu jam berlalu Jemiel menonton serial Mr. Bean dan otaknya belum juga mengirim sinyal ingin tidur. Ia memutuskan untuk ke dapur karena merasa haus. Baru saja ia mau beranjak dari sofa, ia mendengar suara mobil dari depan rumah.

Suara mobil tersebut beda dengan suara mobil milik Mamanya. Cukup lama mobil itu berhenti di depan lalu terdengar suara dua orang mengobrol dan satu suara sangat familiar di telinganya—suara sang Mama. Dengan cepat Jemiel mematikan tv dan berlari kecil menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya.

Jemiel sedikit mengintip dari jendela besar kamarnya dan melihat Kristal bersama sosok pria yang empat hari lalu Jemiel lihat di lobby kantor mamanya. Sebelum kembali masuk ke dalam mobil, pria tersebut terlihat menepuk puncak kepala Kristal dengan lembut.

Tanpa sadar Jemiel sudah menggigit kukunya dengan keras. Pikirannya mulai bercabang melihat langsung pemandangan tersebut dengan kedua matanya.

Ia mengambil ponselnya dari nakas di samping tempat tidur dan dengan cepat menelpon seseorang.

"Halo, Bang? Kok belum tidur?"

Suara serak milik Jeslan menyapa pendengaraannya.

"Oje..."

"Kenapa, Bang? Abang gak sakit kan? Oje baru sampe California loh ini, jangan buat khawatir,"

"Oje tau gak orang yang waktu itu kita liat sama mama di depan lobby kantor mama?" Akhirnya Jemiel memiliki keberanian untuk bertanya. Walau ia baru berani bertanya pada Ojenya.

"Oje gak tau itu siapa, Bang," terdapat jeda yang cukup lama sebelum Jeslan melanjutkan kalimatnya. "mungkin client Mama kali, tau sendiri client Mamamu itu beraneka ragam."

"Kalau dia nganterin Mama pulang jam satu malam padahal sebenernya tadi Mama bawa mobil dan sebelum pulang dia ngusap rambut Mama itu hal yang normal dari seorang client, ya, Oje?"

Jeslan tidak dapat menjawab pertanyaan dari keponakannya itu. Dapat terdengar dari telepon jika nafas Jemiel tersengal.

"Kejadian waktu itu.. gak bakal keulang lagi kan, Oje? Aku gak mau lagi liat Mama dalam kondisi kayak gitu..." lanjut Jemiel dengan suara parau.

Dapat dikatakan bahwa Jemiel memiiki trauma ketika melihat Mamanya dekat dengan sosok lelaki. Dulu ketika dirinya berusia delapan tahun, terdapat lelaki yang mendekati mamanya. Awalnya semua berjalan dengan baik, Jemiel senang karena ia pikir ia dapat merasakan kasih sayang seorang ayah yang selama ini ia dambakan. Lelaki tersebut memperlakukan Jemiel dengan sangat baik dan kerap membelikannya mainan setiap datang ke rumah. Ketika sudah hampir satu tahun Kristal dan lelaki itu menjalani hubungan, sikap lelaki tersebut berubah.

Ia kerap kali melihat Mamanya pulang dengan luka lebam di tangan. Tak jarang melihat Mamanya bertengkar lewat telepon di tengah malam. Puncaknya ialah ketika Jemiel mendapat tamparan ketika ia dengan keras kepala berusaha menghalangi jalan lelaki tersebut untuk memasuki apartemen. Kristal yang melihat kejadian tersebut langsung balas menampar dan memutuskan hubungan mereka.

Untuk pertama kalinya Jemiel melihat Mamanya menangis keras dihadapannya. Hati Jemiel sangat sakit melihat Kristal menangis seperti itu. Kejadian delapan tahun yang lalu tersebut sampai sekarang masih menghantui Jemiel dan membuat remaja tersebut trauma ketika Mamanya dekat dan menjalin hubungan dengan sosok lelaki.

"Hei Abang tenang ya, tarik nafas dan hembusin pelan-pelan. Oje gak bakal biarin hal itu kejadian lagi ke kamu dan Mamamu. Abang bisa pegang omongan Oje," Jeslan berusaha menenangkan keponakannya. "Abang gak bisa tidur, hm? Oje temenin ya, ayo ngobrol sama Oje sampe pagi juga gak apa-apa."

Meskipun Jeslan sangat gemar menggoda dan menjahilinya, tetapi Jemiel tidak pernah berhenti bersyukur mempunyai sosok paman seperti Jeslan yang berusaha selalu ada untuknya. Sejujurnya sangat berat melepas Oje ketika ia akan melanjutkan studinya di Amerika. Jemiel seperti kehilangan teman terbaiknya, apa lagi dengan perbedaan waktu diantara keduanya yang membuat komunikasi Jemiel dengan Jeslan semakin jarang.

Sambungan telepon itu berakhir tiga jam kemudian, Jeslan baru menyudahi sambungan ketika mendengar dengkuran halus milik Jemiel.

"Sleep tight, Abang. The sun will rise and you'll be fine. Don't worry too much, jagoan." ucap Jeslan sebelum benar-benar memutuskan sambungan telepon.

彡彡彡

Semoga gak membosankan ya chapter ini karena mostly isinya narasii T___T

KanigaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang