Sipit
Online| Lo dimana?
Gua di rs |
| Lo skit?
Bukan, Chaka |
| Dia knapa?
Gua nggak tau, ijinin gua ya, makasih |
Nabil mengantongi ponselnya setekah dokter keluar daru ruang UGD.
"Gimana dok keadaan teman saya?"
"Tidak ada luka serius pada dahinya. Saya harap untuk sementara waktu jangan sampai pasien terluka lagi, karena saya khawatir akan ada cedera parah ditambah saya melihat ada bekas jahitan pada kepalanya dan itu juga kembali terbuka."
"Baik dok, terima kasih atas penjelasannya."
"Iya, untuk sementara pasien masih belum sadarkan diri dan pasien bisa pulang setelah infusnya habis."
"Baik dok."
Setelah mengurus segala macamnya, Chaka dipindah diruang rawat untuk sementara hanya sampai infusnya habis. Nabil juga melepas seragamnya karena tak mungkin ia masih menggunakan seragam yang terdapat noda darah. Ia bahkan baru ingat jika mamanya bekerja di rumah sakit ini. Ahh dapat dipastikan bahwa mamanya akan memberikan sedikit amukan. Contohnya saja ini.
"Nabil anaknya Jamal, anak orang kamu apain?" Menjewer telinga Nabil
"Ampun Ma, ini lepas dulu," ringisnya
"Ya udah ceritain buruan, ini anak siapa yang kamu bawa terus itu anak orang kamu apain sampe luka begitu," ucapnya setelah melepas jewerannya pada Nabil
Nabil dengan 1 tarikan napas langsung menjelaskan dari A sampe Z.
"Gitu, Ma...."
"Ya udah, kali ini mama izinin bolos, tapi besok-besok nggak ada ya," memberi pengertian
"Siap kapten," memberikan pose hormat
"Yaudah, mama mau pulang dulu kebetulan shift mama udah selesai, kamu jaga dia sendiri gapapa kan?"
"Gapapa, mama langsung istirahat ya."
"Iya, kalau ada apa-apa bisa telepon mama, dah sayang... Assalamualaikum," pergi dari ruangan
"Waalaikumsalam."
Nabil duduk di sebelah Chaka dengan kursi yang memang tersedia di sana. Bosan menunggu, ia memilih memainkan game online nya. Tapi setelah sekian lama, Nabil merasa ada yang aneh. Ini sudah hampir 3 jam tapi kenapa Chaka belum kunjung sadar?
"Lo kenapa sih Chak, kayaknya setiap pertemuan kita lo selalu luka deh," gumamnya sembari menatap Chaka
Nabil mencoba mengalihkan fokusnya lagi, tapi tak jadi karena ia melihat ada pergerakan dari jemari Chaka.
"Chak, denger gua?" Tanyanya memastikan
Mata Chaka terbuka saat ia melihat sekeliling. Nabil melihat itu dengan jelas. Tatapan seakan lugu, tanpa beban dan sedikit binar sedang melihat sekeliling. Ahh sepertinya ini Kara, itu adalah benar Nabil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chaka, Congrats!! || END
Teen Fiction(Tahap revisi) (Tolong di perhatikan ya kalau ch 9 dan 10 itu terbalik, sudah coba diperbaiki tapi tetap terbalik. Terima kasih....) Sequel of 'Cerita Kos-an' Hay... ini kisah Chakarana Efendi sebelum Chaka dan mereka menjadi kita. -------- Kehidupa...