09. Mereka Kembali, Lagi..?

86 69 7
                                    

"Ya. Di rumahku. Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Nerissa kepada Luigi yang masih menatap mata Nerissa tak percaya.

Nerissa yang bingung dengan sikap Luigi pun melambai-lambaikan tangannya ke depan pandangan Luigi.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Nerissa yang sambil melambai-lambaikan tangannya di depan hadapan Luigi.

Tiba-tiba Luigi tersadar lalu berkata dengan nada gugup.

"A-Ah iya, t-ti-tidak ma--"

Ucapan Luigi terpotong karena mereka mendengar suara serangga-serangga yang akan datang ke arah mereka berdua yang sedang berkomunikasi.

BZZZTTT BZTTTT

Suara lebah memimpin para serangga-serangga lainnya untuk terbang, berjalan, dan melompat ke arah Nerissa dan Luigi.

Nerissa dan Luigi yang terkejut dan panik pun bingung harus pergi kemana lagi.

Melihat para serangga-serangga itu terbang cepat ke arah mereka, Luigi langsung menggenggam erat tangan Nerissa lalu berlari pergi dari sana.

Mereka berdua berlari dan terus berlari. Para serangga yang mengetahui bahwa mereka berdua sudah menyadari keberadaannya pun mempercepat kecepatan terbang, jalan, dan lompatan mereka.

Nerissa dan Luigi agak kesulitan untuk berlari dengan cepat. Ranting-ranting pohon, semak-semak, daun-daunan menghambat mereka untuk berlari dengan sangat cepat.

Pada saat mereka berlari menyusuri hutan lebat itu, tiba-tiba...

SRETTTT

Luka leher yang dimiliki oleh Nerissa pun kembali terbuka karena terkena ranting pohon yang tajam.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Luigi pada Nerissa yang merasa kesakitan dan masih terus berlari.

"Tidak apa-apa. Lukanya sudah kering, dan ranting itu hanya meninggalkan luka gores." jawab Nerissa yang menahan rasa sakitnya.

Ranting pohon yang kecil tapi tajam itu meninggalkan luka gores disekitar bekas luka sayatan pisau yang tadi.

Pendarahan di luka sayatan pisau yang ada di leher Nerissa sudah berhenti. Walaupun masih ada sedikit darah yang keluar dari lukanya, tapi tidak separah pendarahan yang tadi.

Luigi terus menggenggam erat tangan Nerissa dan membawanya lari dengan cepat.

Tidak mau kalah cepat, para serangga-serangga itu terus mempercepat kecepatan mereka untuk mengejar Luigi dan Nerissa yang ketakutan.

Terbesit suatu pikiran di otak Luigi yang membuat Luigi berkata sesuatu pada Nerissa.

"Berlarilah di sebelahku. Cepat."

Nerissa yang mendengar perintah itu keluar dari mulut Luigi pun langsung menuruti perintahnya.

Luigi menarik kencang tangan Nerissa sampai-sampai Nerissa terpaksa melawan rasa lelahnya berlari dan pindah ke sebelah Luigi.

"Lalu apa?" tanya Nerissa yang sedikit terengah-engah.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Nerissa, Luigi langsung merobek pakaiannya menjadi sebuah kain panjang yang lalu dia ikatkan ke tangannya dengan sangat kencang.

Setelah dia mengikat kain panjang itu di tangannya, dia menyerahkan kain ujung kain itu kepada Nerissa.

Seolah sudah tau apa yang akan disuruh dan dilakukan oleh Luigi, Nerissa yang masih berlari dengan Luigi pun mengambil ujung dari kain panjang itu lalu mengikatnya keras di tangannya.

Setelah Nerissa selesai mengikat kain itu di tangannya, Luigi langsung berkata.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Ini sebagai buktinya. Aku akan selalu ada di sebelahmu. Jangan khawatir. Sekarang, larilah dengan kencang dan selalu berlari di sebelahku."

Mendengar ucapan Luigi tadi, Nerissa hanya bisa menganggukkan kepalanya karena dia sudah tidak sanggup mengucapkan satu patah kata apapun.

Beberapa lama mereka berlari, suara serangga-serangga yang tadi mengejar mereka pun hilang entah kemana.

Tapi Luigi terus berlari kesana-kemari untuk mendapatkan jalan keluar dari hutan itu.

Nerissa yang sudah sangat lelah pun berkata pada Luigi yang sangat serius berlari.

"Suara serangga-serangga tadi sudah hilang. A-Apakah kk-kithaa bisa berhenti berla-rih? Aku lelah."

"Tidak. Mereka tidak hilang begitu saja. Pasti mereka sedang merencanakan sesuatu untuk memakan kita." jelas Luigi yang masih terus membawa Nerissa berlari.

BRUGHHH

Nerissa terjatuh karena sudah tidak sanggup berlari dan sialnya dia tersandung akar pohon yang nampak di permukaan.

Nerissa menangis karena merasa dirinya sudah sangat tidak berdaya.

Luigi yang terkejut melihat Nerissa terjatuh pun ikut berhenti berlari.

Luigi langsung mengeluarkan kotak obat dan sebotol air yang tadi untuk mengobati luka goresan karena permukaan tanah yang kasar.

Dengan cepat, Luigi langsung membasuh luka Nerissa dengan air putih dan mengeringkannya dengan selembar tissue yang ada di kantong tasnya.

Setelah kering, langsung dia mengoleskan obat merah di luka lutut kaki Nerissa. lalu membalutnya dengan perban.

Setelah itu Luigi sibuk memasukkan barang-barang yang telah dia keluarkan dari dalam tas ranselnya, lalu melihat keadaan sekitar. Dia takut tiba-tiba serangga-serangga itu menyerang mereka saat mereka lengah.

"Kita harus segera pergi dari sini." ucap Luigi yang masih sibuk melihat kesana kemari dengan tatapan waspada.

"Aku sangat lelah. Aku tidak sanggup untuk berlari lagi. Lagi pula, serangga-serangga itu sudah tidak ada disekitar sini." jelas Nerissa yang masih terduduk meringis kesakitan.

"Kita tidak bisa terus-terusan disini. Aku takut serangga-serangga itu tiba-tiba menyerang kita saat kita lengah." kata Luigi yang masih terus waspada ke sekeliling mereka.

BZTTTT BZZZTTT

Lagi dan lagi suara lebah memimpin segerombolan serangga-serangga lainnya.

Benar saja dengan firasat Luigi tentang para serangga-serangga tadi. Para serangga-serangga itu kembali muncul untuk menyerang Luigi dan Nerissa.

"Para serangga itu datang lagi, ayo pergi dari sini." ajak Luigi kepada Nerissa yang masih terduduk lemas tak berdaya di tanah.

"Aku tidak bisa berlari lagi... Tinggalkan aku di sini."

Ucapan Nerissa membuat Luigi agak sedikit kesal. Dia melihat para serangga-serangga itu mulai mendekat ke arah mereka.

Tanpa berfikir panjang, Luigi langsung mengangkat tubuh Nerissa dan langsung berlari pergi dari tempat itu.

Tidak peduli jika dia membawa beban sangat banyak dan sangat berat. Luigi hanya memikirkan bagaimana cara mereka melarikan diri dan selamat dari kejaran Pak Robert dan serangga-serangganya.

Luigi terus berlari dan berlari sekuat tenaga agar bisa hilang dari pandangan serangga-serangga menakutkan itu.

Ternyata setelah semua usaha dan tenaga yang sudah dia keluarkan, Luigi berhasil hilang dari pandangan dan jangkauan para serangga-serangga yang menggila.

Serangga-serangga tadi kehilangan jejak dari Luigi. Luigi bersembunyi disebuah semak-semak besar dan menurunkan Nerissa dari gendongannya.

"Terimakasih. Maaf sudah merepotkanmu. Mengapa kamu tidak meninggalkan diriku saja tadi? Jika kamu meninggalkanku tadi, kamu tidak akan selelah ini." tanya Nerissa kepada Luigi yang sudah dibanjiri oleh keringat.

"A-aku kan sudah berjanji padamu. Aku ak-akan selalu be-berada di sam-sampingmu." jawab Luigi dengan nafas yang terengah-engah.

Nerissa yang mendengar ucapan Luigi yang membuatnya tersentuh pun langsung mengubah pemikirannya untuk tidak akan pernah berputus asa dan terus berjuang bersama Luigi.

_Bersambung_

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang