"AWAS KAKK!!!"
Suara teriakan dari kedua adiknya pun membuat Leonardo terkejut dan membelalakkan matanya seolah-olah bertanya apa yang kedua adiknya lihat.
"ARGHHH!!!"
Suara teriakan dari Leonardo yang kesakitan. Sebuah pisau yang menembus perut dari sang kakak tertua membuat adik-adiknya terkejut dan takut.
Sebuah pisau besar yang tajam menusuk pinggang Leonardo sampai menembus perutnya.
"HAHAHAHAHHAA"
Suara tertawa dari penyewa rumah itu terdengar memekakan telinga ketiga saudara kandung itu.
"LA-LARII!!!"
Menahan seluruh kesakitannya, Leonardo masih berusaha untuk berteriak kepada Cathys dan Nerissa. Leonardo menyuruh kedua adiknya untuk lari dari rumah misterius itu dan menyelamatkan diri mereka masing-masing.
Tangan Nerissa yang gemetar hebat langsung digenggam dan ditarik oleh kakak perempuannya dan berusaha lari dari rumah melewati jendela yang ada di kamar Cathys.
"Ta-tapi kak Leo..."
Nerissa tidak tega meninggalkan kakak tertuanya menderita sendirian bersama si penyewa rumah gila itu.
"Tidak perlu mengkhawat-tirkan ka-kakak, ini per-mintaan terakhir ka-kakak. Tol-long lari dari sini dan se-selamatkan diri ka-kalian." ucap Leonardo kepada adik-adiknya dengan suara yang terbata-bata.
"ARGHHHHHH!!!"
Suara teriakan dari Leonardo kembali keluar dari mulutnya ketika si penyewa rumah memperdalam tusukan ke tubuh Leonardo.
"Kalian tidak bisa pergi kemana-manaaa... HAHAHAHAHAHHAA" ujar si penyewa rumah kepada Cathys dan Nerissa yang hendak pergi melalui jendela.
"Sial." kata Cathys yang melihat bahwa jendela kamarnya dikunci gembok oleh penyewa rumah.
Si penyewa rumah seolah-olah sudah tahu dan sudah merencanakan apa yang akan terjadi pada keluarga yang menyewa rumahnya.
Hanya senyuman licik yang tergambar di wajahnya, dia dengan cepat menarik kembali pisau yang tertancap di tubuh Leonardo dan dia perlahan berjalan ke arah Cathys dan Nerissa yang sedang berusaha membuka kunci gembok jendela itu.
Cathys terus menerus mencoba membuka kunci gembok dengan jepit lidi yang tadi digunakannya, sulit sekali untuk membuka kunci gembok yang sangat kokoh itu.
Nerissa yang ketakutan melihat si penyewa rumah perlahan mendekati dirinya dan kakaknya pun melihat sekitar untuk mencari barang atau alat yang akan dia gunakan untuk melawan si penyewa rumah.
Nerissa melihat bahwa masih ada sebotol pembasmi serangga. Dia berfikir bahwa dia bisa mengambil botol pembasmi serangga itu lalu menyemprotkan isi dari pembasmi serangganya ke arah wajah penyewa rumah agar si penyewa rumah itu kesulitan untuk melihat keberadaan Nerissa dan Cathys.
Nerissa langsung bergegas berlari mengambil botol pembasmi serangga, lalu bersiap untuk menyemprotkan isinya ke wajah si penyewa rumah.
Jika si penyewa rumah sudah berjarak sangat dekat dengan dirinya atau kakak perempuannya, Nerissa akan segera menyemprotkan isi dari pembasmi serangga yang sedang dia pegang.
Satu langkah demi satu langkah, dia melewati tubuh Leonardo yang sudah tidak berdaya dan perlahan mendekati Nerissa dan Cathys dengan senyuman yang sangat jahat.
Tinggal berjarak satu meter lagi si penyewa rumah itu menghampiri Nerissa dan Cathys, Nerissa langsung menyemprotkan isi pembasmi serangga yang sedang dia pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]
Mistério / SuspenseBagaimana jika serangga dapat mengubah hidup anda? Infeksi virus yang menyebar melewati media serangga dimulai dari tempat-tempat terpencil. Infeksi virus dari serangga ini kian menyebar dengan ganas ke seluruh penjuru kota. Berperilaku tidak seper...