43. Selamat?

30 17 0
                                    

Mereka sekarang hanya bisa terjebak di kumpulan orang-orang terinfeksi di sana. Mereka dikepung oleh orang-orang terinfeksi. Orang-orang terinfeksi mendekat ke arah mobil mereka yang masih terus mencoba kabur. Tapi orang-orang terinfeksi itu menahan mobil mereka, yang membuat mereka tidak bergeming.

Johannes tidak menyerah begitu saja, dia terus menerus menekan gas mobilnya agar mereka dapat kabur dari neraka serangga ini. Serangga mulai berkeliaran dimana-mana. Mereka tidak dapat melihat apapun selain melihat orang-orang yang mengerikan dengan lendir di hidung mereka.

Mereka menggila.

Mereka berusaha untuk memecahkan kaca mobil Johannes. Johannes, Esmerald, Luigi, dan Nerissa tentu saja ketakutan. Bagaimana tidak ketakutan? Mereka melhat bahwa kaca mobil Johannes bentar lagi akan rusak dan pecah. Tapi tiba-tiba...

BUZTTT!!!

Suara kencang terdengar oleh mereka, angin yang bertiup kencang membuat orang-orang terinfeksi itu menyingkir dari mobil Johannes.

Muncul tetesan-tetesan cairan berwarna ungu yang turun dari atas sana. Mereka yang heran dengan jatuhnya tetesan cairan ungu dari atas pun melihat ke arah sumber tetesan-tetesan itu berasal.

"Helikopter?" tanya Nerissa.

"Apakah kita akan benar-benar selamat sekarang?" tanya Luigi.

"Sepertinya kita sudah mendapatkan bantuan." balas Johannes yang memberhentikan mesin mobilnya.

Tetesan-tetesan cairan ungu tentu jatuh di tubuh orang-orang terinfeksi itu. Mereka melihat bahwa cairan-cairan tersebut membuat orang-orang terinfeksi itu membeku dan dengan cepat tubuh orang-orang terinfeksi ini jatuh dan mengering begitu saja. Entah apa yang terjadi, mungkin saja pihak-pihak yang berwajib dan peneliti sudah bekerja sama untuk memusnahkan virus serangga ini.

Serangga-serangga pun ikut mengering dan mati begitu saja. Mungkin cairan ungu tersebut membuat sel-sel atau syaraf-syaraf di tubuh mereka mati.

Setelah kondisi kondusif, helikopter itu pun turun perlahan sedikit agak jauh dari mobil Johannes. Setelah helikopter itu turun, orang-orang yang diduga adalah tentara juga turun dengan senjata besar ditangan mereka.

"BUKA PINTU!" teriak salah satu tentara itu.

Luigi, Nerissa dan Esmerald ragu-ragu untuk membuka pintu mereka, mereka takut kejadian mereka tadi di pertahanan Kota Tranquilvale terulang kembali.

CEKREKK!!

BUGHH!!

Suara pintu mobil Johannes terdengar terbuka dan tertutup, ternyata Johannes sudah keluar terlebih dahulu. Melihat Johannes keluar dari mobilnya, mereka bertiga ikut keluar dari mobil itu dan berjejer di sebelah Johannes yang berada di sebelah kiri mobil.

Langsung saja para tentara itu mengecek keadaan mereka berempat dan membawa mereka ke dalam helikopter tadi. Pada saat mereka berjalan memasuki helikopter itu, mereka mendengar suara-suara keras yang terdengar dari atas, mereka melihat ke atas sejenak, dan mereka melihat banyak sekali helikopter berterbangan ke arah pertahanan Kota Tranquilvale dan ke arah Kota Serenesia.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka memasuki helikopter. Setelah sampai di dalam helikopter, helikopter yang mereka tempati sekarang mulai terbang ke arah dalam kota.

Perjalanan begitu singkat, mereka akhirnya sampai di rooftop kantor polisi Kota Tranquilvale dan mereka turun disana. Mereka melihat banyak sekali polisi dan tentara yang ada di sana. Salah satunya adalah Pak Jethro, sang kepala kepolisian cabang.

Mereka disambut hangat oleh para polisi, tentara dan juga dokter di sana.

Johannes, Esmerald diikuti oleh Nerissa dan Luigi pergi ke arah Pak Jethro.

"Saya senang melihat kalian semua selamat." ucap Pak Jethro dengan senyuman yang hangat.

"Pasti kalian sudah menjalani perjalanan yang sangat panjang untuk sampai kemari." lanjutnya.

Johannes dan Esmerald hanya tersenyum.

"Bagaimana caranya anda lebih dulu tiba di sini?" tanya Johannes.

"Setelah kalian pergi, kami semua dijemput oleh pihak kepolisian yang ada di kota ini dengan beberapa helikopter." jelas Pak Jethro.

"Seharusnya kalian tidak pergi pada saat itu, bisa saja kalian tidak akan bersusah payah untuk sampai kemari." lanjutnya.

"Hahaha. Iya pak, tapi kami harus menolong teman-teman kami terlebih dahulu." balas Johannes dengan sedikit tertawa pelan.

"Ini..?" tanya Pak Jethro yang melihat ke arah Luigi dan Nerissa.

"Ah ini mereka adalah teman-teman yang telah Johannes maksud tadi." jawab Esmerald dengan sedikit tersenyum.

"Saya Luigi Pak."

"Saya Nerissa."

Mereka berdua memperkenalkan diri mereka karena merasa mereka dipertanyakan oleh Pak Jethro.

"Baik-baik. Hati kalian sungguh mulia ya, kalian tidak meninggalkan teman-teman kalian." ucap Pak Jethro.

"Haha, sudah seharusnya teman menolong sesama." ucap Johannes yang tersenyum.

"Baiklah, baiklah. Sebaiknya kita berbicara lebih lanjut di dalam saja." usul Pak Jethro.

Mereka berempat mengangguk pelan. Melihat anggukan keempat orang itu, Pak Jethro langsung berjalan pelan terlebih dahulu untuk pergi ke dalam kantor dan disusul oleh mereka berempat. Mereka membuka pintu yang ada di rooftop dan menuruni anak tangga yang ada di sana.

Singkat cerita, mereka akhirnya sudah tiba di dalam sebuah ruangan yang diduga adalah ruangan yang disediakan untuk Pak Jethro.

Mereka berlima duduk di sofa empuk yang ada di ruangan itu dan meneruskan percakapan mereka yang belum selesai.

"Cairan itu..." ucap Johannes yang bertujuan untuk bertanya apa cairan ungu tadi.

"Cairan tersebut adalah cairan yang sudah dibuat dan ditemukan oleh Charles Haddington Pradja, si peneliti yang juga membuat keributan ini." jelas Pak Jethro.

"Maksudnya bagaimana? Bagaimana caranya dia membuat dan menemukan cairan itu? Bukankah dia sedang berada di penjara?" tanya Esmerald.

"Sebelum saya dan yang lainnya pergi menggunakan helikopter yang telah disediakan oleh kota ini, tiba-tiba dia berteriak di dalam sel." jelas Pak Jethro.

"Berteriak?" tanya Johanes yang masih bingung dengan penjelasan Pak Jethro.

"Dia berteriak agar dia diizinkan oleh pihak kepolisian pergi ke suatu tempat terpencil dengan teman-teman penelitinya. Dia bilang bahwa dia akan membereskan virus serangga ini dengan para teman penelitinya." jelas Pak Jethro.

"Kami berfikir dan memutuskan untuk memperbolehkan dia dan teman-teman penelitinya ke tempat terpencil, dengan diawasi oleh para tentara dan polisi. Mereka semua pergi dengan menggunakan salah satu helikopter yang ada." lanjut Pak Jethro.

"Penelitiannya selama beberapa hari ini telah diuji coba untuk mengetahui berhasil atau tidaknya kerja cairan itu. Mereka menggunakan satu orang terinfeksi untuk menjadi uji cobanya, yaitu Celine. Bisa dipastikan bahwa penelitian mereka berhasil, dan akan digunakan ke seluruh Kota Tranquilvale dan Kota Serenesia untuk upaya pembersihan virus." ucap Pak Jethro.

"Apakah anda yakin dengan Pak Charles itu? Apakah dia tidak akan membuat penelitian yang akan membahayakan kota-kota bahkan dunia ini? Bisa diketahui bahwa dia mempunyai kepribadian ganda." jelas Johannes yang ragu dengan Pak Charles akan membuat penelitian baru.

"Sebenarnya saya merasa tidak tenang jika membiarkan dia membuat penelitian ini, tapi mau bagaimana lagi. Saya harus membuat keputusan yang cepat agar virus ini tidak menyebar ke kota lain." balas Pak Jethro.

"Apakah anda mempunyai firasat bahwa dia akan membuat penelitian baru?" lanjut Pak Jethro.

"Entahlah, sepertinya itu hanya pemikiran negatif saya saja." jawab Johannes.

"Semoga saja pemikiran negatif anda itu tidak terjadi." ucap Pak Jethro.

"Saya juga harap begitu." jawab Johannes.

_Bersambung_

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang