Pak Charles yang sedang ditempatkan di rumah sakit yang berbeda pun menonton siaran dari televisi yang meliput tentang uji cobanya. Pada saat itu, Pak Charles sudah kembali kepada kepribadian yang normal, dia tidak menggila lagi seperti saat diinterogasi.
Pak Charles menyimak begitu serius tayangan tersebut. Dia tidak menyangka bahwa virus tersebut sudah ada di dalam kota.
Dalam ruang rawat Pak Charles, terdapat empat orang polisi pria yang menjaga Pak Charles di sana. Mengingat bahwa dia juga menjadi diduga pelaku oleh pihak kepolisian.
Pak Charles yang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya pada kota ini dan pada serangga-serangga itu pun hanya diam dan merenung sambil menonton siaran televisi yang ada di dalam ruang rawatnya.
Keempat polisi tersebut terus mengawasi Pak Charles tanpa lalai sedikit pun.
__________________"Baik Pak. Saya akan tunggu informasi selanjutnya dari bapak." ucap Pak Jethro di telepon.
TUTTTT TUTTTT
Telepon pun dimatikan oleh lawan bicara Pak Jethro. Ternyata yang sedang berbincang dengan Pak Jethro tadi adalah Kepala Kepolisian pusat.
Pak Jethro yang merupakan Kepala Kepolisian cabang berkomunikasi dengan Kepala Kepolisian pusat tentang tindakan apa yang harus dilakukan guna mencegah penyebaran virus terjadi.
Kepala Kepolisian pusat meminta Pak Jethro untuk menunggu informasi lebih lanjut dari dirinya. Kepala Kepolisian pusat harus merencanakan dengan matang-matang dan mengatur waktu dan yang lainnya secara benar dan tepat.
Pak Jethro yang teleponnya sudah ditutup oleh lawan bicaranya pun hanya bisa melamun memikirkan kejadian-kejadian tadi.
"Tiba-tiba saja ini terjadi?" ucap Pak Jethro kepada dirinya sendiri yang masih merenungkan kejadian tadi.
"Huhh... Penelitian yang membuat pikiranku kacau saja." lanjutnya lalu menatap layar komputer yang ada di hadapannya dan melihat-lihat kasus-kasus yang lain.
Setelah beberapa menit dia melihat-lihat, dia kembali berbicara pada dirinya sendiri.
"Melihat semua kasus-kasus yang orang-orang ini lakukan, membuat kepalaku makin sakit. Lebih baik aku meminum kopi." ucap Pak Jethro yang bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangan pribadinya untuk membuat kopi di kafetaria kantor.
__________________"Ayam dan kentang goreng keju terbaik di jagad raya!" ucap Johannes sambil memakan ayam dan kentang goreng keju itu dengan sangat lahap.
"Awas hati-hati itu panas." kata Esmerald sambil memakan ayam dengan perlahan.
"Bahkan rasa panas ini tertutupi oleh lezatnya rasa ayam dan kentang goreng ini semua." balas Johannes yang terus melahap ayam dan kentang goreng keju yang ada di depan matanya.
Esmerald tertawa kecil melihat ada noda saus keju yang masih hangat di ujung bibir Johannes.
"Heyy, kenapa kamu menertawakan ku?" tanya Johannes yang masih saja melahap ayam dan kentang goreng keju di piringnya.
"Aku menertawakan mu karena ini."ucap Esmerald yang langsung mengelap saus keju yang ada di ujung bibir Johannes dengan jari jempolnya.
Johannes yang sedikit terkejut pun sedikit membeku dan sedikit membelalakkan matanya menatap Esmerald yang sibuk membersihkan ujung bibir Johannes.
"Kamu ini. Makan seperti anak-anak." ucap Esmerald sambil mengelap jari jempolnya yang terkena saus keju dari ujung bibir Johannes dengan tissue.
Johannes yang mendengar ucapan dari Esmerald pun mengedipkan matanya dengan cepat dan berhenti melihat ke arah Esmerald lalu tersenyum kikuk dan bersikap gugup.
Esmerald yang melihat Johannes berperilaku gugup pun hanya bisa tertawa kecil lagi karena melihat kelakuan Johannes yang lucu.
Detak jantung Johanes sudah tidak beraturan. Jantungnya sudah mau meledak.
Mereka berdua sebenarnya sudah menyimpan rasa yang sama.
_________________"Saya akan pergi ke kantor cabang bersama pasukan polisi dan tentara. Tolong anda siapkan ruangan besar untuk membicarakan rencana selanjutnya."
"Baik pak. Akan segera saya siapkan semuanya pak."
"Terimakasih."
TUTTTTT TUUUUTTTTT
Panggilan tersebut dilakukan oleh dua orang yang bekerja di bidang kepolisian, tentu saja percakapan Pak Jethro dengan Kepala Kepolisian Pusat.
Pihak pusat menyuruh pihak cabang untuk segera menyiapkan ruangan yang berukuran besar untuk para pihak pusat dan berdiskusi tentang rencana selanjutnya karena rencana pertama yang pihak cabang lakukan itu gagal total, bahkan menambah masalah baru yaitu virus tersebut dapat sampai ke kota.
Pihak pusat juga membawa pasukan tentara karena lebih ahli dalam masalah militer. Pak Jethro yang teleponnya sudah di tutup oleh lawan bicaranya pun langsung melaksanakan perintah dari Kepala Kepolisian Pusat.
__________________"Apa yang harus kita kemasi?" tanya Nerissa yang sudah tiba di rumah bersama Luigi.
"Kamu kemasi makanan dan minuman yang tahan lama untuk ditaruh diluar lemari pendingin dan keperluan-keperluan ringan lainnya."
"Aku akan membawa perkakas-perkakas dan barang bertahan hidup lainnya untuk melindungi diri kita, jika suatu saat kita akan menghadapi serangga-serangga itu atau bahkan orang yang sudah terinfeksi." lanjut Luigi menjelaskan apa saja yang harus mereka bawa.
Nerissa hanya mengangguk dan bergegas merapikan barang-barang yang diperlukan dan menaruhnya di sebuah tas ransel yang mereka temukan di gudang rumah itu kemarin.
Luigi pun langsung mencari alat-alat atau barang-barang yang sekiranya dapat membantu diri mereka untuk bertahan hidup nantinya.
Setelah berpuluh-puluh menit berlalu, Nerissa dan Luigi pun sudah selesai untuk mengemasi barang-barang yang mereka harus bawa nantinya.
"Kapan kita akan pergi? Sekarang?" tanya Nerissa kepada Luigi yang berdiam diri memikirkan sesuatu.
"Entahlah. Mungkin kita harus beristirahat terlebih dahulu. Kita tidak usah terburu-buru karena mungkin infeksi serangga itu baru ada di rumah sakit yang kita lihat di media." balas Luigi lalu berjalan ke arah sofa yang ada di sana dan duduk di atasnya.
Nerissa yang mendengar balasan Luigi pun langsung menyusul Luigi yang terduduk di sofa dan duduk di sebelahnya.
_________________"Selamat datang Pak Brixton." ucap Pak Jethro sambil membungkukkan badannya empat puluh lima derajat kepada Pak Brixton.
Pak Brixton Enzo Cruz. Dia merupakan Kepala Kepolisian Pusat. Ternyata dia sudah datang bersama pasukan polisi dan tentara setelah berjam-jam menunggu kehadiran mereka semua.
Di depan gedung kepolisian cabang sudah banyak polisi berjejer. Tidak lama kemudian, banyak media yang perlahan berdatangan ke kantor polisi tersebut.
Pak Brixton yang melihat bahwa banyak media yang datang pun masih bersikap santai dan profesional. Dia tersenyum pada Pak Jethro dan langsung saja Pak Jethro mempersilahkan Pak Brixton dan para pasukan polisi dan tentaranya untuk masuk ke dalam kantor.
Melihat bahwa kedua kepala kepolisian itu masuk ke dalam gedung, para media pun ingin masuk ke dalam gedung itu juga untuk meliput apa saja yang mereka lakukan dan bicarakan untuk rencana selanjutnya.
Tapi tentu saja para polisi yang ada di sana, yang bertugas di kantor cabang sigap untuk menghalangi para reporter untuk ikut masuk ke dalam gedung.
___________________"Kita akan melakukan ini semua, besok."
_Bersambung_
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]
Mistério / SuspenseBagaimana jika serangga dapat mengubah hidup anda? Infeksi virus yang menyebar melewati media serangga dimulai dari tempat-tempat terpencil. Infeksi virus dari serangga ini kian menyebar dengan ganas ke seluruh penjuru kota. Berperilaku tidak seper...