32. Menyebar.

24 17 0
                                    

"ASTAGA!!!"

Seorang wanita tua tertabrak oleh mobil Johannes.

Johannes yang terkejut melihat ada wanita tua yang ditabrak olehnya pun bergegas untuk membuka sabuk pengamannya dan akan membuka pintu mobil. Tapi pada saat Johannes memegang pintu mobil untuk membukanya dan melihat keadaan si wanita tua itu, Esmerald memegang tangan Johannes dan menahannya lalu berkata.

"Jangan. Jangan pergi keluar."

"Kenapa? Ada yang tertabrak olehku! Aku harus keluar dan melihat kondisinya." ucap Johannes yang akan membuka pintunya lagi tapi lagi lagi Esmerald menahan tangan Johannes lalu berkata dan bertanya untuk yang kedua kalinya.

"Apa kamu tidak ingat bahwa sekarang ada infeksi virus serangga itu? Kamu mau kita semua terinfeksi? Bagaimana jika wanita tua itu adalah orang yang sudah terinfeksi?"

Johannes berfikir sejenak. Setelah beberapa detik berfikir, Johannes menarik tangannya dari pintu mobil dan menaruh tangannya di atas kakinya.

Johannes terdiam begitu lama, Esmerld berkata.

"Aku tahu kamu ingin menolong wanita tua itu, tapi tolong pikirkan kondisi saat ini. Kita tidak bisa mempercayai orang asing selain kita berempat di sini. Kita tidak akan pernah tahu bahwa orang terinfeksi itu dapat menyamar seperti manusia biasa atau tidak. Kita harus berhati-hati. Jangan rasa kemanusiaanmu itu membuat kamu, aku bahkan kita semua menjadi dalam kondisi yang bahaya."

Johannes terdiam sejenak lalu menanggapi apa yang telah dikatakan Esmerald kepadanya.

"Maafkan aku. Maafkan aku jika tadi mau bertindak tanpa berfikir panjang terlebih dahulu dan akan membahayakan diri kalian semua."

"Tidak apa-apa. Jangan rasa bersalah mu itu membuat dirimu menjadi tidak berdaya." balas Esmerald kepada Johannes yang sedang menunduk.

"Wajar jika kita akan bertindak tanpa berfikir panjang. Jangan khawatir. Suatu saat satu per satu dari kita pun akan begitu pada saat mempertahankan hidup kita." ucap Luigi secara tiba-tiba dengan tujuan untuk menenangkan diri Johannes.

BRAGHHH!

Tiba-tiba saja wanita tua yang tertabrak oleh Johannes itu bangun dan langsung menempelkan tubuhnya di kaca depan mobil yang lebar. Dia menempel pada kaca seperti hewan yang menempel pada suatu permukaan.

Senyumnya menyeringai, gigi kuningnya pun terlihat, penuh dengan lendir yang keluar dari hidungnya, dan juga tatapan yang kosong tapi menyeramkan.

Sudah pasti dia terinfeksi. Mereka yang terkejut pun teriak. Apalagi Johannes dan Esmerald yang berada di bagian kursi depan, langsung mengarah ke arah wajah wanita tua yang mengerikan tersebut.

Johannes langsung saja menyalakan mobilnya lagi dan langsung menancapkan gas mobil. Dari pergerakan yang sangat cepat, menyebabkan wanita tua itu terlempar dari atas mobil Johannes dan terasa gundukan yang mobil itu lindas. Sepertinya itu adalah tubuh wanita tua yang sudah terlempar dan terlindas oleh ban mobil Johannes.

Tidak peduli apa yang mobil itu lindas, Johannes masih saja mengendarai mobil itu dengan raut wajah yang tegang.

Sungguh pemandangan yang mengerikan. Ketika mereka berempat melewati suatu jalan kecil yang hanya dapat dilewati oleh satu mobil, mereka melihat pemandangan yang sangat amat mengerikan. Orang terinfeksi dimana-mana, serangga-serangga berkeliaran, kerusakan yang terpampang nyata pada pandangan mereka berempat membuat mereka prihatin akan kondisi saat ini.

Tapi sepertinya orang-orang terinfeksi itu tidak menyadari akan keberadaan mereka. Orang-orang terinfeksi itu sibuk dengan dunianya masing-masing. Jadi, Johannes terus melajukan mobilnya dengan sedikit lambat.

"Ini... Bukan mimpi kan?" tanya Nerissa sambil melihat ke arah luar kaca jendela mobil.

"Tidak. Tapi kuharap iya." balas Luigi yang juga melihat ke arah luar kaca jendela mobil.

"Kita akan menemukan jalan keluar secepatnya untuk kasus ini." ucap Johannes yang masih mengendarai mobil dengan kecepatan lambat.

"Jika tidak?" balas Nerissa yang masih saja tetap melihat ke arah luar jendela mobil sambil melihat-lihat orang-orang yang terinfeksi.

"Entahlah." jawab Johannes.

"Sudah. Jangan dipikirkan. Suatu mujizat akan terjadi, entah kapan." ucap Esmerald tiba-tiba.

"Bagaimana dengan Pak Charles?" tanya Luigi yang terbesit pikiran tentang Pak Charles.

"Dia sepertinya mempunyai kepribadian ganda. Suatu saat dia dapat menjadi manusia normal yang baik, tapi suatu saat juga dia dapat berubah menjadi manusia yang tidak kenal adab dan sungguh jahat." jelas Johannes yang sedikit melihat ke arah kursi belakang lalu kembali fokus ke arah depan.

"Pantas saja dia terlihat sangat baik." jawab Nerissa yang sekarang sudah melihat ke arah depan.

"Dia sepertinya masih berada di sel tahanan sementara. Seharusnya sudah dipindahkan ke sel tahanan tetap. Tapi melihat kondisi yang seperti ini, sepertinya dia masih di sel tahanan sementara." lanjut Esmerald yang melanjutkan ucapan Johannes.

Luigi yang mendengar bahwa Johannes telah menjelaskan apa yang ditanyakan oleh dirinya pun hanya bisa mengangguk dan menghela nafas.

Perjalanan pun terus berjalan. Melihat orang-orang yang sudah tidak berperilaku sama lagi seperti dulu kala, melihat serangga-serangga yang berterbangan, melompat, dan berjalan dimana-mana. Bagaimana cara mereka membasmi semua itu? Apakah mereka hanya dapat pergi dari kota itu dan membiarkan infeksi virus itu menyebar di kota yang mereka tempati?

Mereka terus menerus melakukan perjalanan untuk pergi keluar dari kota yang sudah terinfeksi.

Tiba-tiba....

NGENGGGG!!!

"Ada apa itu" tanya Luigi yang juga mendengar suara berisik dari arah mobil yang lewat depan mereka.

Ada suara mobil yang mempunyai suara berisik lewat di depan mobil mereka. Johannes memberhentikan mobilnya dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh satu mobil yang lewat dihadapan mereka.

Mobil itu lewat di depan hadapan mereka dengan kecepatan yang cepat dan diikuti oleh para orang-orang yang terinfeksi dan kumpulan serangga.

Mesin mobil Johannes yang masih berbunyi mengalihkan pandangan orang-orang yang sudah terinfeksi tersebut.

Orang-orang terinfeksi yang mengejar mobil yang lewat di depan mereka pun terdiam dan seketika, dengan serentak mereka menengokkan kepala mereka masing-masing ke arah mobil Johannes.

"K-Kenapa mereka melihat kemari? Apa kita akan dikejar?" tanya Esmerald yang ketakutan.

"Aku tidak tahu. Apa mungkin ada sesuatu di belakang kita?" tanya Johannes sambil melihat ke arah belakang yang diikuti Esmerald, Luigi dan Nerissa.

Mereka tidak melihat apapun di belakang mereka. Hanya ada orang-orang yang terinfeksi dan hanya ada mobil yang berisi mereka berempat di sana. Tidak ada yang menarik perhatian. Apa mungkin, mereka semua akan mengejar Johannes, Esmerald, Luigi, dan Nerissa?

"Tidak ada apapun di belakang, hanya ada makhluk yang sejenis mereka semua." ucap Luigi yang masih melihat ke arah belakang.

"Tidak ada yang menarik di belakang kita." sahut Nerissa yang juga masih melihat ke belakang.

"Apa mereka melihat ke arah kita? Kalian betul, tidak ada yang menarik perhatian di belakang selain kita berempat." kata Esmerald yang melihat ke arah belakang mobil juga dengan tatapan yang gemetar.

"OH SIAL!!!"

_Bersambung_

INSECT : Serenesia To Tranquilvale [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang