part 24(finally?¿...)

1.1K 67 17
                                    

Warning⚠️:
- typo
- GJ
- ABO AU

Sebelumnya

Mereka berjalan menuju ruang tamu dimana orangtuanya, Lauren, dan Sae sudah berada di sana menunggu kedatangan mereka berdua dan Isagi cukup gugup jika masalah ini bakal cukup meresahkan nantinya

"Akhirnya kau datang... Itoshi Rin.." ucap sang ayah langsung di tatap sinis oleh Rin

"Iya..I'm back to finish all this..."



"Rin.. jangan terlalu kasar.. mereka tetap orang tuamu.." bisik Isagi sambil mengelus kepala tangan Rin yang sedari tadi dikepal dengan erat dan tentunya Isagi sadar, Isagi tidak ingin Rin melukai telapak tangannya

"Oh?.. maafkan aku sayang...aku berusaha mengontrol emosi ku demi kamu..." Ucap Rin mencium pipi halus dan lembut milik Isagi sehingga membuat sang ayah dan ibunda Rin terkejut melihat sedangkan Sae cuman terkekeh kecil

"Kebiasaan kalian berdua.. bisa gak kali ini untuk fokus??" Ucap Sae menyadarkan kedua sejoli itu yang keasikan dengan dunia mereka

Rin menarik pergelangan tangan Isagi dengan lembut lalu duduk di sofa berhadapan dengan sang ayah dan ibunda sedangkan Isagi cuman berhadapan dengan Lauren yang sepertinya menatap Isagi dengan tidak suka??

"(Sudah ku duga gadis ini sepertinya benar-benar tidak menyukai ku..)" Batin Isagi berusaha untuk tampil biasa saja

"Apa-apaan kamu ini Rin.."

"Kamu yang kenapa?..."

"Rin ayah mu belum selesai berbicara.." ucap sang ibunda

"Ibu lebih baik diam daripada memancing keributan..."

"Tidak sopan kamu sekarang!!? Pasti karena jalang itu kan!?" Ucap ayahnya Rin menunjuk-nunjuk Isagi sehingga membuat Isagi sedikit sakit mendengar itu

"JANGAN TUDUH ISTRI KU JALANG BRNGSEK!" ucap Rin kesal dan langsung ditenangkan oleh Isagi

"Rin tahan dulu biarkan ayah mu berbicara dulu sampai selesai..." Ucap Isagi sambil tersenyum lembut kepada Rin

"Tapi dia baru saja-.."

"Rin pelan-pelan... Jangan terburu-buru" ucap Sae sedari tadi menatap sinis ke arah ayahnya benar-benar tidak suka dengan komentar ayahnya mengatai Isagi

"Baiklah kak... Kamu boleh bicara sampai selesai.." Rin menatap kesal ke arah ayahnya

"Benar-benar anak yang tidak tau berterima kasih... Ayah melakukan ini demi dirimu... Kamu seharusnya paham karena ini demi masa depan mu juga"

"Demi diriku?..demi masa depan ku!? Dengan memaksa perasaan seorang anak untuk mengikuti kemauan orang tua yang tidak dapat memahami sedikit pun perasaan seorang anak yang tidak memiliki hak untuk berpendapat sendiri!!!?"

"Rin ini demi keturunan kita! Kita harus tetap dapat mewariskan warna mata Sea foam!"

"Cukup aku muak mendengar hal itu berkali-kali! Keturunan.. keturunan! Dan terus saja bilang begitu! Aku rasanya menyesal dapat mendapatkan warna mata milik ayah ini! Tidak ada gunanya!"

"Rin! Kamu dan Sae telah mendapatkan warna mata itu karena telah benar-benar di berkati nak.."

"Cukup ibu! Kenapa ibu mau mengikuti kemauan ayah!? Apakah dulu ibu juga seperti itu!!?"

"A-aa.. s-soal itu..."

"Aku tidak paham lagi... Bagaimana bisa... Seorang orang tua mendidik seorang anak dengan begitu kejamnya... Aku yakin kak Sae juga sering merasakannya.. dari sepulang kak Sae dari Spanyol aku yakin ada yang tidak beres..."

|Don't forget, you only mine!|Rinsagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang