Sebelumnya.....
"Terimakasih...."
"Hmn?"
"Gpp aku cuman ingin mengucapkan terimakasih saja..."
"Owh... Iya..."
"Aku juga kok...."
"A-anu Rin aku bisa sendiri...."
"Gpp....."
"Huft...*
Isagi merasa tidak enak karena Rin rela melakukan hal seperti ini, sebenarnya Isagi tidak ingin terlalu manja dengan Rin tapi karena Rin agak pemaksa jadi mau gimana lagi.
"Kamu tetap disini..."
"Kenapa? Aku ingin pergi keluar dan bermain bola lagi..."
"Isa...." Rin memberikan tatapan tajam kepada Isagi bahwa Rin tidak suka dibantah kali ini
"B-baiklah aku mengerti"
"Anak pintar"
Rin menggendong Isagi kembali sambil mencium keningnya Isagi, setelah itu Rin membawa Isagi ke kasur dan meletakkannya di atas kasur.
Tapi setelah itu Rin langsung menindih Isagi sehingga Rin berada di atas Isagi, dan tentu saja Isagi terkejut dengan perlakuan Rin yang tiba-tiba
"R-rin..."
"Isa.... Aku...."
Rin perlahan mendekati Isagi dan bibirnya hampir menyentuh bibir Isagi, dan akhirnya bibir mereka bertemu dan Rin langsung melumat bibir Isagi dengan lembut dan sedikit nafsu
"Uhmp...hemp..."
Lenguh Isagi saat Rin benar-benar melahap mulutnya seutuhnya, karena ciuman tersebut berangsur selama 4 menit Isagi memukul dada Rin dengan sedikit keras
Rin akhirnya memutuskan ciuman itu dan menatap wajah Isagi yang kembali kacau, Rin mati-matian menahan libidonya agar tidak membuat Isagi marah kepadanya
"Moh Rin... Jangan lagi... Kita sudah melakukannya..." Ucap Isagi sambil ingin menangis
"Maaf Isa.. aku gak tahan kalau sudah sama kamu..."
"Dasar kelebihan hormon..." Gumam Isagi kecil sambil memalingkan wajahnya ke samping.
"Kamu bilang apa tadi sayang?..."
"Gak ada..."
"Sayang?...."
Isagi rasanya ingin kabur dari dekapan Rin tapi susah mana pinggangnya encok dan sakit lagi pasti susah jalannya ini, semoga keajaiban dunia terjadi untuk menyelamatkan Isagi
"Untuk pemain bernama Itoshi Rin, mohon untuk segera kelapangan karena pembahasan penting yang akan dibahas..." Ucap Pak ego melalui Speaker
Tentu saja Rin menahan emosinya agar tidak menunjukkannya kepada Isagi, tapi Isagi sudah dapat menebaknya dari kepalan tangan Rin yang sudah mengencang sehingga uratnya terlihat
"Rin lebih baik kamu menuju lapangan deh.."
"Tapi Isa..."
"Rin siapa tau penting loh..."
"Tch... Baiklah.... Tapi kamu disini aja, jangan kemana-mana... Mengerti?..."
"Y-ya aku disini saja..." Ucap Isagi dengan gugup
Lalu Rin dengan berat hati campur emosi keluar dari kamarnya dan menuju lapangan untuk mengetahui yang ingin rencana permainan selanjutnya.
Setelah Rin sudah menjauh dan pergi, Isagi perlahan duduk di pinggir kasur sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena perbuatan Rin
KAMU SEDANG MEMBACA
|Don't forget, you only mine!|Rinsagi
Romantizm"kak Isa harus janji ya! jangan lupakan Rin!" "iya Isa janji cimol! Isa gak pernah bohong kok dan gak bakal lupa sama cimol!" kenangan itu masih terlintas di pikiran Rin, sudah begitu lama Rin ingin bertemu dengan pemuda bluberi tersebut lagi dan in...