"Kami akan pergi bertiga, jadi sampai bertemu satu tahun lagi." ujar (Y/N) saat mereka tengah rapat mengenai keikutsertaan mereka di kereta neraka."Kau yakin?" tanya Bam.
"Yup, aku, Zen dan Elena sudah memutuskannya, jadi sampai bertemu 1 tahun lagi, Bam. Jika saat kita bertemu lagi, kupastikan aku akan lebih kuat darimu!" jawab (Y/N dengan senyum percaya diri.
Mereka bertiga berangkat sore itu juga setelah rapat itu.
Silvia datang menemui (Y/N) yang tengah berkemas di kamarnya.
"Kau memutuskan hal yang aneh ya. Bukankah kau ingin bersama dengan Bam terus?" tanyanya.
(Y/N) terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab.
"Aku tidak akan berkembang jika bersamanya terus. Karena itulah, aku ingin berjalan sendiri sekarang.”" Heeeeh "
Di tengah-tengah percakapan mereka Khun muncul dari balik pintu dengan membawa sesuatu yang langsung di smbunyikan di saku celananya.
"Halo, tuan Khun. Ada perlu apa?" tanya Silvia dengan senyum jahil di wajahnya.
"Ini tidak ada hubungannya denganmu, aku hanya ingin menemui (Y/N) sebelum dia berangkat." jawabnya.
"Oh, oke, akan kuberikan waktu berdua saja"
Silvia segera beranjak dari kamar (Y/N).
"Khun? Ada apa?" Tanya (Y/N) saat Khun tak kunjung berbicara.
Khun mengeluarkan sebuah kotak kecil dari kantungnya lalu melemparkan kotak itu ke (Y/N).
"Untukmu" katanya sambil merebahkan badanya ke atas kasur.(Y/N) membuka kotak itu yang ternyata dalamnya berisi sepasang anting berwarna biru.
"Apa ini? Romantis sekali." seru (Y/N) dengan nada bercanda.Aaaa, cok aku, gua, gua di kasih hadiah ama khun anaiandhsksjwgs . Batin (Y/N).
"Bukan apa-apa, itu hanya hadiah perpisahan. Pakailah."
(Y/N) memakai anting itu sambil bercermin.
"Woah, entah kenapa ini sangat cocok denganku, seleramu memilih anting lumayan juga." puji (Y/N).
Khun berdiri dari kasur dengan wajah sombong. "Melakukan hal seperti itu bukanlah sulit untukku."
"Gawat, aku jadi tidak ingin melepaskan anting ini lagi, selamanya" ujsr (Y/N) yang masih kagum dengan seberapa bagusnya anting itu di dirinya.
"Ya, kalau begitu lebih bagus. Sebaiknya kau berkemas lebih cepat, dua orang itu sudah menunggumu." Ujar Khun yang segera beranjak pergi.
Khun berjalan keluar kamar (Y/N) sambil menutup wajahnya yang sedikit memerah.
"Menyebalkan, dia sangat cocok dengan itu!” Katanya sambil membuka Lighthouse miliknya yang kini tengah membuka sejenis map dengan satu titik berkelip di dalamnya." Setidaknya dengan ini, tidak ada yang perlu di khawatirkan " Gumamnya.
***
"Lama banget!!!" Celoteh Elena saat (Y/N) akhirnya keluar dari kamarnya menuju kapal yang akan membawa mereka pergi.
"Cuman lambat 1 jam kok, hehe"
Semua orang sudah berkumpul untuk mengucapkan perpisahan pada mereka.
"Ja, semuanya sampai jumpa lagi" Seru (Y/N) yang hendak naik ke kereta tapi tangan Bam menahannya.
"Kau yakin tidak akan pergi bersamaku saja?" tanyanya.
"Kapan aku akan berkembang jika kau terus melindungiku, Bam!" jawab (Y/N) dengan senyum di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected (Tower Of God X Reader)
FanfictionIni adalah cerita tentang petualangan baru Y/N dalam dunia Tower Of God yang ternyata menyimpan banyak petunjuk tentang sosok dirinya yang sebenarnya yang menjadi alasan baginya beserta dua rekannya berada di tempat itu. "𝑺𝒂𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒑𝒆𝒄�...