Season 2 Chapter 18

97 22 3
                                    


(Y/N) dan yang lainnya tengah berkemas untuk pergi ke kediaman Po Bidau ketika Bam tiba-tiba mendatangi mereka.

"Silvia, (Y/N) , ada yang ingin ku katakan pada kalian." ujarnya.

(Y/N) dan Silvia pun menghentikan kegiatannya tadi.

"Ada apa Bam?"

Bam menceritakan pertamanya dengan wanita yang mirip (Y/N) tadi tanpa menambahkan kejadian terakhirnya.

Silvia berpikir sambil menopang dagunya.
"Jadi, satu jiwa lagi ada di tubuh Bam ya..."

"Artinya, sisa 1 lagi yang belum di ketahui keberadaannya..." gumam (Y/N).

Silvia menatapnya bingung.
"1 aku, 1 lagi si hitam, si merah dan kau. Artinya masih 2 dong?"

"Eh, iya ya. Tapi, kayaknya aku pernah bertemu dengan yang satu lagi. Tapi di mana ya?" (Y/N) malah balik bertanya.

"Oyy, keretanya sudah mau berangkat." seru Zen yang sudah siap masuk ke kereta bersama Elena.

Silvia dan Lucas langsung mengikuti mereka.

Sedangkan (Y/N) masih berpisah dengan Bam dulu.

"Dah, Bam. Aku tahu kita baru bertemu lagi tadi, tapi aku harus pergi lagi. Mari kita menaiki kereta bersama lain waktu. Sampai bertemu di kereta Neraka, Bam."

Bam menahan tangan (Y/N) lalu menepuknya dua kali.
"Berhati-hatilah, pastikan kau kembali dengan selamat."

"Tentu saja, kau sedang membicarakan wanita paling kuat di menara ini lo."  jawab (Y/N) dengan senyuman lebar di wajahnya.

Bam tersenyum tipis melihat (Y/N) tapi wajahnya kembali merah ketika ingatannya dengan wanita merah itu kembali.

"Oy buruan!!!" Elena sekarang sudah meneriaki (Y)N) karena pintu kereta sudah mulai tertutup hanya saja Elena masih memeranginya agar masih terbuka.

"Dahhh Bam."

Bam melambaikan tangannya ke (Y/N) yang kemudian menghilang masuk ke dalam peron kereta.

Kereta pun berangkat, membawa kelima orang itu ke kediaman Po Bidau.

Khun yang memerhatikan mereka dari jauh sejak tadi menghela napas panjang sambil terus menatao peta dipocketnya yang titik hitamnya perlahan menjauh.

***

Beberapa hari kenudian di kediaman Po Bidau.

Gustang tengah duduk di kantornya ketika salah seorang penjaga datang membawa laporan.

"Mereka telah tiba, tuan." ujar si penjaga.

"Bawa mereka ke tempat istirahat."

Penjaga itu pun perlahan beranjak.

Gustang membuka pocketnya, menulis pesan kemudian mengirimnya ke beberapa orang.

Pesan itu berbunyi.
"Datanglah, jika ingin mengenang masa lalu. Jangan melakukan hal bodoh."

***

Sesampainya di kediaman Po Bidau, Elena dan yang lainnya segera di arahkan menuju kamar yang luar biasa besar dan mewah.

"Apa-apaan ini?? Ini kamar tamu?!!" seru kagum Elena.

Silvia langsung membaringkan dirinya di atas sofa.
"Tidak terlalu besar, kumayan juga."

"Zen! Jangan kemana-mana, cebol sepertimu bisa tersesat di tempat seluas ini!!" seru (Y/N) yang di balas tendangan oleh Zen.

"Apakah anda ingin minum Putri Silvia?" tanya Lucas yang bersimpuh di depannya.

Connected (Tower Of God X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang