01. Akad

181 7 1
                                    

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan" ucapan seorang pria berpakaian pengantin itu memenuhi seluruh ruangan.

"SAH!" sorak para tamu yang hadir disana.

Air mata menetes membasahi pipi gadis itu, hatinya merasa hancur sehancur-hancurnya, bagaimana tidak? menyaksikan kekasihnya, pria yang sangat ia cintai, dunianya, mengucapkan ijab kabul bukan untuk dirinya tetapi untuk wanita lain.

"cya kamu ngapain disini? kalo ada yang liat gimana?" tanya seorang pria yang tiba-tiba berdiri disamping arsyafa. pria itu adalah galio, sepupu dari aldery sang pengantin pria.

arsyafa mengusap air matany lalu tersenyum tipis berusaha menyembunyikan kehancuran sebelum akhirnya menjawab pertanyaan dari galio.

"yang kenal wajahku cuma kamu dan ka zavier kok ka" jawab arsyafa.

"are you okay?" tanya galio dan arsyafa hanya terdiam.

melihat reaksi arsyafa yang hanya diam, galio merangkul pundak gadis itu, "it's okey, aku tau rasanya, nangis aja.. jangan ditahan cya"

"gimana dengan ka zavier? akadnya sudah berlangsung?" tanya arsyafa.

"sudah" jawab galio.

lalu tiba-tiba beberapa pria datang menghampiri mereka, "wah siapa nih gal, main rangkul-rangkul aja" kata salah satu pria.

"ini temen gue zyan, arsya... sya, ini zayn salah satu dari ocesky circle dan sebelahnya itu vigo adik sepupuku, kalian seumuran, dan satunya lagi grayson" ucap galio.

"hai, arsya" sapa arsyafa.

"zyan"

"vigo"

"gray... btw lo abis nangis kah? diapain lo sama si gal?"

"gapapa kok, cuma kelilipan doang" jawab arsyafa

"oh kelilipan, sini gue tiupin matanya" ucap grayson.

grayson langsung mendekatu arsyafa, tapi galio langsung menghalanginya dan membuat yang lain terkekeh.

"ga nyangka ya, dua anggota oceksy udah nikah aja" ujar galio.

"terus kamu kapan ka? kamu paling tua loh diantara mereka" tanya arsyafa sembari bercanda.

"kamu siapnya kapan? kalo kamu siap sekarang aku bisa akad kan kamu langsung dihadapan al" jawab galio spontan.

Ketiga lainnya terdiam seketika, lalu tanpa sengaja, aldery malah melihat kearah sekumpulan teman-temannya itu dan melakukan eye contact dengan arsyafa.

hati aldery terasa teriris melihat kekasih tercintanya berada dalam rangkulan abang sepupunya itu, aldery ingin menghampirinya tapi tidak bisa karena dia harus melanjutkan aktivitasnya dimeja akad.

To Be Continued

Ketidakpastian Takdir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang