11. "Kamu Beruntung"

29 2 0
                                    

"jangan dikunci atuh, kasian dia nya" ucap arsyafa.

"biarin. buka aja kalo berani, aku perawanin kamu" jawab aldery.

"bener ya kata nala, kamu om om pedofil"

"tapi kamu suka kan?"

"dih, pede banget jadi manusia"

"itu harus... udah deh, nih coklat buat tuan putri, jangan cemberut lagi, jangan cemburu lagi, jangan marah-marah lagi" ujar aldery sambil memberikan sebuah bungkusan.

"ngga salah kah? kamu deh yang daritadi marah-marah sampe bikin danala berkaca-kaca" sahut arsyafa dan mengambil bungkusan tersebut.

"ka al, bukain dong... mau pipis" teriak danala dari kamar.

"marah-marah mulu, cepat tua mampus. bukain ih pintunya" lanjut danala.

"jangan alesan la, kalo mau pipis, pipis aja disitu" sahut aldery.

"ka al jahat ihh huhuu" teriak danala lagi dilanjut dengan rengekan.

aldery lalu memberikan kunci kamar pada arsyafa, "kamu urus gih", ujar nya.

"lah, kok aku??? kan pacar kamu ituuu astagfirullah"

"udah sana, aku mau nonton BoBoiBoy"

"nyebelin banget, gila gue rasa om pedo ini"

arsyafa lalu membuka pintu kamar danala, sementara aldery malah memutar tv.

"beneran mau pipis kah?" tanya arsyafa.

"engga, hihii. maacih ka" jawab danala.

arsyafa lalu masuk ke kamar menghampiri danala di kasurnya, ia lalu membelikan satu bungkus coklat dari bungkusan tadi.

"nih, mau ngga?" tawar arsyafa.

"ah, iya ini dibeli ka al tadi pas jalan pulang. kamu beruntung ka, ka al benar-benar meratukan kamu, bahkan saat marah sama yang lain, dia tetap mikirin kamu" ujar danala dan arsyafa hanya diam.

"kemarin, aku buka hp ka al atas izin kamu, password, wallpaper, username, semua isi hp itu berhubungan dengan kamu ka. 1503, pisces girl, maret girl, kamu benar-benar dicintai begitu hebat sama ka al" lanjut danala.

"aku ngga pernah buka hp dia, jadi ngga tau apapun tentang semua itu"

"saat kamu ngga ada disini, ka al tetap bikin sosok kamu ada. kayak pas makan, ka al tetap siapin piring kosong ditempat duduk kamu, bahkan tempat kamu ngga diizinin diduduki orang, meski itu ayahnya sendiri" lanjut danala.

arsyafa terharu dengar itu, matanya berkaca-kaca, air matanya hampir tumpah tapi ia tahan.

"oh iya, ini.. cincin ini" sambil mengambil sebuah kota didalam nakas, "pas buka hp nya kemarin, aku baca note nya, dan ternyata cincin ini dipesan khusus untuk kaka. bukannya custom cincin nikahannya, dia malah custom cincin untuk kaka. kamu benar-benar berarti dalam hidup ka al, ka" lanjutnya.

arsyafa benar-benar dibuat terdiam dengan semua pernyataan danala.

"makasih ya, infonya..... la, al itu ngga marah sama kamu, al itu sayang sama kamu. aku tau gimana perasaan kamu, aku minta maaf atas itu. kamu boleh marah sama aku, sama al, tapi tolong hargai dia, kalo marah sama dia, at least kamu hargai dia sebagai tuan rumah ini. saat mama kamu titip kamu ke al, dia bertanggungjawab atas kamu sampai mama kamu pulang"

kini kedua-duanya sama-sama terdiam membisu satu sama lain.

"cie, akur nih..." ujar aldery dari depan pintu.

"emang harus gitu, para pacar aku harus akur, ngga boleh ribut-ribut" lanjut aldery.

"kamu beneran sinting deh kayaknya al" ujar arsyafa yang masih kesal dan melepar al dengan bantal.

(Aldery be like : untung pacar sayang) 😊

To Be Continued

Ketidakpastian Takdir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang