02. Cincin

64 3 0
                                    

"kamu siapnya kapan? kalo kamu siap sekarang aku bisa akad kan kamu langsung dihadapan al" jawab galio spontan.

Mendengar itu membuat ketiganya terdiam, lalu tanpa sengaja aldery dan arsyafa malah melakukan eye contact.

*****

"hahaha, aku bercanda kok, lagian kalo sama aku bukan ijab kabul, tapi pemberkatan" ucap galio.

Kini sudah sesi pembacaan doa bagi pengantin pria pada ubun-ubun pengantin wanita.

melihat itu, hati arsyafa kembali sakit, rasanya ada sesuatu didalam hatinya, hatinya terasa sangat sesak, air matanya ingin menetes namun tetap ditahannya.

"ayo pergi dari sini, kita cobain makanannya" bisik galio pada arsyafa.

"No, I want to watch it until the end" jawab arsyafa.

"tapi itu akan semakin melukai kamu"

Arsyafa hanya diam, sampai pada akhirnya adegan mencium kening dan pertukaran cincin, arsyafa meraba cincin yang melangkar dijari manisnya, kini ia sudah tidak sanggup menyaksikannya. sambil menahan tangis, arsyafa pergi menjauhi kumpulan tamu undangan itu disusul oleh galio.

keduanya sudah berada di balkon saat ini, arsyafa tidak mampu lagi menahan tangisnya, saat itu juga tangisnya pecah, galio yang melihat itu langsung memeluk erat tubuh mungil gadis itu.

"kamu bodoh cya, kamu tau ngga akan kuat nyaksikan semuanya, tapi kamu nekat hadir." ucap galio pelan.

"aku yakin hadirku membuat al merasakan hal yang sama"

"jangan terlalu memikirkan al, dia mendapatkan segalanya dari pernikahan itu, sementara kamu? apa yang kamu dapatkan cya?"

arsyafa hanya diam, ia melepaskan pelukan galio dan menatap cincin yang melingkar dijari manis kirinya.

"apakah ini masih bermakna?" tanya arsyafa lirih dan kemudian melepaskan cincin itu kemudian membuangnya ke lantai.

lalu tiba-tiba handphone galio berbunyi, ternyata pesan suara Whatsapp dari grup oceksy circle.

"gal, lo dimana?" seperti itulah isinya.

"aku nggapapa ka, ayo sana, kamu dicariin" ujar arsyafa.

"kamu yakin?" tanya galio.

"em.. aku akan kesana dan cobain makanan-makanannya" jawab arsyafa.

"yaudah hati-hati"

mereka pun berpisah, arsyafa pergi mencicipi makanan, dan galio menyelesaikan urusannya.

Disisi lain, Aldery yang sudah selesai dengan proses akadnya berbisik pada arana dan langsung pergi meninggalkan pelaminan. Ternyata sedari tadi ia tidak tenang karena kehadiran arsyafa sang kekasih.

Aldery langsung menghampiri Galio yang sedang mengobrol dengan para tamu.

"dimana syafa? gue liat daritadi dia bareng lo" ujar aldery.

"entah, tadi katanya nyicipin makanan. kenapa ngga lo Whatsapp? ngga di balas kah?"  jawab galio.

Aldery tidak menjawab, ia bergegas meninggalkan galio dan para tamu, tapi saat langkahnya terhenti karena galio menghentikannya.

"al..." ucap galio, lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan memberikannya pada aldery, ternyata itu adalah cimcin yang dilepaskan arsyafa tadi.

To Be Continued

Ketidakpastian Takdir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang