16. Keributan

33 1 0
                                    

"brengsek! diem deh lo! jangan bikin gue tambah pitam!" ujar aldery.

sementara arsyafa dan galio sudah berada di luar ruangan, arsyafa merasakan kakinya cukup lemas, tidak sanggup lagi untuk berdiri. galio yang tau akan hal itu, langsung memeluk lembut tubuh mungil wanita itu.

Sementara di dalam, keributan masih terus berlanjut.

"lo tau apa sih hah?! hobi banget nyebar fitnah" - arzilya.

"Faktanya! ngga usah pake acara ngebela deh!" - Namira.

"haha, lagaknya itu loh, bikin gue muak. caci maki gue di DM. faktanya? dia juga sama aja kan? haha!" - kazlya.

"bahkan lebih parah, muasin al mulu. gila emang" -Namira.

"jaga omongan lo, anjing!" - aldery.

"apaan sih anjíng lo pada, basi banget bahasannya!" - Camella.

"Masalahnya dimana sih mir? Status Syafa jelas dimata al dan kita semua, sebagai PACAR!" - Zavier.

"Masalahnya, Aldery Faransyah Gutfhan, ngga doyan sama seorang pemuas kayak Namira Audrey" - Khaivan.

"Apasih lo pada malah ngebelain pelakor itu!" - Namira.

"Pelakor kata lo? apa sejak awal gue milik arana? NO!! gue ngga pernah jadi milik arana, dari awal gue milik dia, hati dan fisik gue!" - Aldery.

Disisi lain, arsyafa dan galio sudah sampai di parkir, galio membukakan pintu mobil untuk arsyafa masuk, setelah masuk, galio sedikit menunduk untuk berbicara dengan wanita itu.

"cya, bentar ya. ada yang ketinggalan diatas. Kamu disini aja, jangan kemana-mana." ujar galio lalu menutup pintunya.

"Gila... muak gue" umpat arzilya dan langsung pergi meninggalkan ruangan bersama suaminya. disaat yang sama, galio tiba kembali di room party.

Galio yang sudah tiba disana langsung menghampiri Namira dan mendorongnya kuat ke dinding.

"sekali lagi lo ngomongin syafa yang aneh-aneh, awas aja! syafa lebih berharga dan bernilai dari lo!" ujar galio penuh amarah.

Galio langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut disusul oleh aldery dan arana.

"nah, tiga tamengnya udah pergi. gue juga izin pergi dulu... ayo sayang" ujar zavier lalu menggandeng aleza dan langsung keluar.

"Mulai, Mulai! Pergi aja anjing semuanya, pergi! kesetenan, gila semua gue rasa cuma gara-gara tuh satu cewe!" - kazlya.

ternyata diluar juga terjadi keributan antara aldery dan galio.

"MANA SYAFA?! BIAR GUE YANG ANTAR PULANG!" - Aldery.

"gue yang bawa syafa, jadi syafa tanggungjawab gue. lo pulang sama istri lo!" - galio.

"vier, tolong antarin arana pulang ke rumah gue" pinta aldery saat melihat zavier keluar bersama aleza.

"terserah lo mau sembunyiin syafa dimana! gue ngga bakal pulang ke rumah, terlalu muak!" - aldery.

"itu hak lo" ucapan terakhir galio lalu pergi meninggalkan yang lain disusul dengan Aldery.

Hati arana cukup sakit saat melihat perlakuan suaminya yang seperti itu. tapi mau bagaimana lagi, aldery jugalah manusia. dia menjadi sosok malaikat dihadapan Arsyafa Zaqeera Athelya, namun menjadi sosok iblis dihadapan istrinya Arana Fazlana Guthfan.

To Be Continued

Ketidakpastian Takdir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang