"kenapa kaka ngga bilang al masuk rs?!" - arsyafa.
"maaf, al yang minta aku untuk rahasiain ini. dia ngga mau kamu cemas" - galio.
Kini arsyafa sudah berada didalam mobil bersama galio, tampaknya kedua orang itu sedang berdebat hebat.
"okey al yang minta itu tapi al ngga nyuruh kaka menambah bumbu kan? kaka mau jauhin aku dari al? ka.. lebih baik kaka deketin aku ugal-ugalan daripada ngehasut aku gini!" - arsyafa.
"cya.. aku sama sekali ngga bertujuan seperti itu. aku bilang itu pure karena aku sayang kamu, aku ngga mau kamu luka! tapi kamu malah mikir gitu? okey maaf" - galio.
arsyafa terdiam sejenak, meredakan amarahnya begitunya galio.
"kata-kata kamu terlalu menyakitkan ka. kamu seperti menaruh racun dihati aku yang udah luka" ujar arsyafa sambil menahan tangis lalu langsung pergi meninggalkan galio di dalam mobilnya.
Arsyafa pergi dengan perasaan kacau, ia mengunjungi rumah sakit, ingin menghampiri aldery tapi tidak bisa karena disana ada arana dan ayahnya yang menentang keras hubungannya dengan aldery.
Arsyafa kembali ke apartmentnya, berdiam diri hingga beberapa hari berlalu, akhirnya aldery pulih dan langsung mengunjunginya di apartment.
Suara ketukan pintu terdengar, arsyafa langsung membuka pintu dan melihat aldery ada dihadapannya. keduanya langsung berpelukan melepas rindu.
pintu ditutup dan kini keduanya tengah mengobrol di ruang tamu dengan sofa empuk dibawah mereka.
"maaf ya, aku ngga pernah datang kunjungi kamu, ngga bisa temenin kamu disaat sakit" - arsyafa.
"kamu selalu ada disana kok, kamu ada dihati aku" - Aldery.
"maaf juga, aku salah paham sama kamu. aku malu al" ujar arsyafa sambil menunduk.
"nggapapa sayang. aku ngerti pasti ada sesuatu yang salah disampaikan. aku minta galio rahasiakan kondisiku karena aku ngga mau kamu cemas sayangku. kamu harus fokus sama kuliahmu. aku juga ngga ngapa-ngapain kok sama arana, yang ngurus aku di rs semuanya bunda." - aldery.
"makasih ya..." - arsyafa.
arsyafa tersenyum lalu mereka berpelukan lagi dengan hangat.
"jadi, kita balikan nih?" - tanya aldery dan mendapatkan anggukan dari arsyafa sebagai jawabannya.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketidakpastian Takdir [On Going]
Romance"aku cinta sama kamu." - galio. "Maaf, benteng kita terlalu tinggi" - Arsyafa. "Syafa itu cuma simpanan! pelakor!" - Namira. "kamu harus belajar lepasin al, dia udah jadi suami orang" - zavier. "aku bakal nikahin kamu, jadiin kamu istri kedua ku, sy...