06. Pacar Baru

32 3 0
                                    

Matahari mulai terbit menyinari bumi pertanda pagi telah tiba, hari ini adalah hari yang cukup cerah, tapi tidak juga panas.

arsyafa sudah kembali ke apartmentnya di Bali dan kembali melakuka aktivitasnya seperti biasa, ia adalah mahasiswi dari fakultas ekonomi dari salah satu kampus di Bali.

Selesai kelas, ia menuju suatu ruangan, niatnya hanya lewat dan lihat sekilas tapi target tidak terlihat, ia akhirnya memutuskan melihat dari arah pintu.

"al ngga ada, apa masih di badung?" pikirnya dalam hati.

Karena tidak melihat aldery, dia pun memutuskan pergi meninggalkan ruangan itu.

"hai sya" suara seorang perempuan menghentikan langkahnya.

"lo cariin aldery kah?" lanjut perempuan itu.

"ngga kok kak" jawab arsyafa dengan senyumnya.

"oh, ngga... jadi bener ya, kalian udah putus dan aldery punya pacar baru?" tanya perempuan itu lagi.

"hah? wait.. putus? pacar baru?" tanya arsyafa yang bingung.

"iyaa sya, lo ngga tau? pacar aldery sekarang maba dari fakultas sebelah, anak teknik" jawab perempuan itu.

"o-oh haha, iyaa, gue kurang tau kak, thanks ya.." ujar arsyafa dan langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Di kantin, arsyafa duduk makan siang bersama seorang temannya, lalu tiba-tiba seorang wanita datang tergesa-gesa menghampiri mereka.

"sya sya sya, lo putus kah sama al?" tanya wanita itu sambil menduduki bokongnya di atas kursi.

"what? beneran ca? lo tau darimana sih fre?" tanya wanita satunya yang sedari duduk dihadapan arsyafa.

"iya zil, gue tau karena sekarang pacar barunya itu, maba dari jurusan gue junior gue zil" jawab frela.

"iya, yang dibilang kak frela bener kak" ujar arsyafa.

"wtf, yang bener aja, udah gila kali gue rasa tuh cowo ya" ujar arzilya.

"haha, emang udah sinting kali kak" sahut arsyafa lalu beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri sekumpulan pria yang baru saja memasuki kantin, ternyata salah satunya adalah aldery.

arsyafa dan aldery berdiri saling berhadapan sekarang, sementara teman-teman aldery yang lain sudah menuju ke salah satu meja.

"sejak kapan kita putus?" tanya arsyafa to the point.

"kamu yang lepasin cincin dari jari manis kamu, dan kamu hilang selama berhari-hari bersama galio. jadi aku anggap kita putus dan kamu beralih ke galio" jawab aldery.

"shit.. sejak kapan kamu yang buat keputusan? LO MASIH PUNYA GUE!! dan pacar baru? lo udah gila!" ujar arsyafa.

Aldery hanya diam, sejujurnya ia suka dengan sikap kekasihnya yang seperti itu.

"apa salahnya? aku mau move on dari kamu, aku punya pacar baru, apakah salah?" ujar aldery.

"ya lo jelas salah lah anjing" jawab arsyafa dengan nada sedikit tinggi"

karena suaranya mulai mengganggu penghuni kantin, arsyafa menahan emosinya dan memutuskan untuk menyudahi obrolannya dengan aldery.

"jangan pernah lo bawa pacar baru lo ke rumah kita!" lanjut arsyafa dan membuat aldery merasa benar-benar puas.

Arsyafa kembali ke meja nya dan mengambil buku-bukunya.

"sya, itu orangnya" ujar frela sambil menunjuk ke sekumpulan mahasiswi yang baru saja memasuki kantin.

arsyafa bergegas keluar kantin dan sengaja berpas-pasan dengan pacar baru aldery.

"lo pacar baru al?" tanya arsyafa.

"kakak, kak syafa ya? akhirnya aku ketemu juga sama kakak" jawab danala.

"jauhin al, dia masih pacar gue, lo cuma dijadiin pelampiasan" ujar arsyafa.

To Be Continued

Ketidakpastian Takdir [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang