• ⟡ 「 𝟎𝟒 - 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛? 」 ⟡ •

594 114 9
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

Halilintar menatap sekumpulan dokumen yang sedang dipegangnya. Ia baru saja selesai mengerjakan dokumen itu bersama dengan Gempa tadi.

Jujur, tadi itu adalah momen-momen terburuk dalam hidup Halilintar.

Kenapa? Ya karena itu adalah pertama kalinya Halilintar berbicara dengan adiknya dengan suasana yang canggung.

Secanggung kalo kamu ketemu sama dia! //Plakk

"Huft.. untung dokumennya gk ribet.." Gumam Halilintar lega.

Tapp..

Tapp..

Tapp..

"Hali!"

Seseorang berlari ke arah Halilintar dari arah belakang dan memanggil namanya. Sontak sang empu pun menoleh ke belakang.

"Hm? Fang?"

Itu ternyata adalah Fang. Ia adalah teman Halilintar yang beda kelas dengannya.

"Fang? Ada apa?" Tanya Halilintar bingung.

"Hah.. hah.. a-adikmu.. si Blaze! Dia membuat keributan lagi!"

Mendengar penuturan dari Fang, seketika Halilintar pun terdiam.

Dulu sebelum ia diusir, ialah yang akan selalu mengurus adik-adiknya jika mereka membuat masalah. Tapi sekarang? Ia sudah bukan kakak mereka lagi. Jadi? Apakah itu masih menjadi tanggung jawabnya?

"Oh.."

"Eh? Kok 'oh' doang? Itu adikmu loh!"

"Hm? Kau lupa? Aku sudah bukan bagian dari keluarga mereka lagi. Aku sudah dikeluarkan dari KK mereka!"

Mendengar penuturan dari Halilintar seketika Fang pun terdiam. Ah benar juga. Berita tentang dikeluarkannya Halilintar dari KK-nya sudah tersebar ke seluruh sekolah.

Tapi itu bukan alasan untuk tidak memperhatikan adik-adiknya kan?

"Ya aku tau, tapi mereka itu tetap adikmu kan?"

"Tidak Fang, mereka bukan adikku."

"Hali? Kenapa? Bukankah dulu kau selalu mengkhawatirkan mereka? Tapi kenapa sekarang kau justru menelantarkan mereka seperti ini?"

"Karena mereka juga telah menelantarkan diriku!"

Deg!

Fang seketika terdiam saat mendengar suara dingin Halilintar. Jujur saja, Fang sudah sering sekali mendengar suara dingin Halilintar. Karena memang itukan ciri khas suaranya. Tapi.. ini pertama kalinya suaranya sedingin ini.

"Hali? Apa maksudmu?"

"Fang.. aku yakin kau mengerti maksudku, bukan?" Ujar Halilintar sembari berbalik dan berjalan pergi. Meninggalkan Fang yang terdiam karena dirinya.

'Hali.. sebegitu kecewanya kah dirimu?'

• 「⟡」 •

Puk..

Halilintar mendudukkan dirinya di kursi yang berada di kantin.

Saat ini, kantin sedang sepi karena jam pelajaran sedang berlangsung. Ya, Halilintar bolos.

Be Independent [Halilintar] || 「𝘖𝘯 𝘎𝘰𝘪𝘯𝘨」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang