• ⟡ 「 𝟑𝟔 - 𝐌𝐞𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐌𝐚𝐫𝐤𝐚𝐬 𝐌𝐮𝐬𝐮𝐡 」 ⟡ •

215 57 6
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

"Sai.. apakah kita sudah dekat?"

Sai yang dipertanyakan pun langsung menoleh ke arah Kaizo. Saat ini ia, Kaizo dan Shielda sedang dalam perjalanan menuju tempat dimana Reverse dan Boboiboy pergi.

Darimana mereka mengetahui lokasi keduanya? Tentu saja dari grup A yang mereka utus.

"Menurut GPS, seharusnya masih beberapa saat lagi."

"Apakah.. tidak masalah kita pergi bertiga saja?" Tanya Shielda yang ragu dengan tindakan mereka ini.

"Jangan khawatir Shielda, kita akan bergabung dengan grup A yang sudah berada disana. Saat kita sudah bergabung dengan mereka, maka kita akan langsung menyergap target A dan membantu Reverse dan Boboiboy untuk kabur dari sana. Bukan hanya membantu mereka berdua, tapi juga membantu yang lainnya."

Mendengar penuturan dari Kaizo, seketika Shielda pun mengangguk pelan. Ia kemudian memfokuskan dirinya pada jalanan didepannya.

• 「⟡」 •

"Beliung, Crsytal.. apakah kalian yakin, ini tempatnya?" Tanya Halilintar, ketika mereka sudah sampai didepan sebuah gedung usang. Dilihat dari luar, sepertinya gedung itu bekas hotel yang tak terurus atau kata lainnya bangkrut.

Beliung yang sedang berusaha membangunkan Voltra pun langsung menoleh, ketika mendengar pertanyaan dari Halilintar. Ia kemudian mengkode Crsytal untuk menjawab pertanyaan dari Halilintar.

Crsytal yang menyadari kode itu pun langsung berjalan mendekati Halilintar. Ia kemudian menepuk pundaknya pelan. "Markas mereka memang begini, kau sebaiknya jangan heran!"

Halilintar seketika terdiam. Ia tak bisa membayangkan, bagaimana keadaan keluarga lamanya di tempat seperti ini.

"Kapan kita akan masuk?"

"Setelah Voltra bangun, tentunya.." Crsytal berbalik dan melihat Voltra yang masih belum sadar. Ia kemudian menghela nafas panjang.

Lalu tak lama kemudian, datang lah sebuah mobil putih ke arah mereka. Nova, Blizzard, Rimba, dan Gamma kemudian keluar dari mobil itu dengan nafas tersengal.

"K-kenapa.. k-kau.. bisa membawa mobil secepat itu, hah?" Tanya Gamma terbata-bata sembari menunjuk Halilintar dengan tangan yang gemetaran parah.

"Iya! Alhasil kami.. jadi ketinggalan kan!" Seru Rimba kesal.

Halilintar yang mendengar penuturan keduanya pun hanya mengangkat bahunya. "Aku terlalu panik tadi, maaf.."

"Panik?! Bukankah tadi kau itu sedang ngajak bercanda malaikat maut?!" Ucap Beliung yang kesal.

"Ah.. ya, itu juga boleh!"

"Hadehh.." Crsytal memijat pangkal hidungnya. Ia kemudian menoleh ke arah gedung itu. Iris miliknya menatap tajam ke arah sebuah jendela yang sepertinya baru saja dilewati oleh seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Independent [Halilintar] || 「𝘖𝘯 𝘎𝘰𝘪𝘯𝘨」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang