• ⟡ 「 𝟏𝟐 - 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐋𝐚𝐥𝐮 [𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟐] 」 ⟡ •

373 84 1
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

𝐅𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤 - 𝟓 𝐘𝐞𝐚𝐫𝐬 𝐚𝐠𝐨

⟡ ------------------------- ⟡

Tapp..

Tapp..

Tapp..

Seorang anak berusia 13 tahun berjalan di lorong rumah sakit, ia ditemani oleh seorang wanita paruh baya.

"Bund?"

"Ya Hali?"

"Uhm.. kenapa akhir-akhir ini Hali sering banget ke rumah sakit ya? Apa penyakit Hali separah itu?"

"Ah tidak Hali.. penyakitmu gk parah kok. Tak lama lagi, kau akan sembuh. Tenang saja ya."

"Tapi.. sejak beberapa bulan yang lalu, saat Hali pertama kali ke rumah sakit buat pemeriksaan, sikap kalian tiba-tiba saja berubah. Bunda dan ayah jadi lebih sering ngasih perhatian lebih ke Hali. Kalian juga jadi lebih sering mengawasi dan membatasi Hali. Seakan-akan kalo Hali melanggar, maka Hali akan mati.."

"Huft.. Hali? Emang benar kalo bunda sama ayah jadi agak posesif denganmu, tapi itu demi kebaikanmu nak! Kami hanya ingin kau cepat sembuh.."

"Dengan cara mengorbankan nyawa bunda sendiri?"

Deg!

"B-bwgaimana kau-"

"Hali udah dengar semuanya bund! Hali dengar pembicaraan bunda dengan kak Kira tadi!"

"..."

"Kalo semisalnya Hali gk bisa sembuh, maka bunda mau donorin jantung bunda buat Hali kan?"

"..."

"Sebaiknya bunda jangan aneh-aneh! Biarin aja Hali mati, Hali gk mau bunda mengorbankan nyawa bunda cuma buat Hali!"

"Hali-"

"Gk! Jangan ngomong apa-apa! Pokoknya kali ini bunda yang dengerin Hali!"

"..."

"Bunda! Dengar ini ya! Hali itu cuma anak angkat bunda! Bukan anak kandung bunda! Jadi jangan buang-buang nyawa bunda hanya untuk nyawa Hali!"

"..."

"Lagipula Hali juga pingin nyusul ibu kandung Hali kok! Jadi gapapa kalo semisalnya Hali harus mati.."

"..."

"Bunda berjanjilah! Apapun yang terjadi, bunda gk akan donorin jantung bunda buat Hali! Ayo!"

Halilintar kemudian mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking sang bunda. Ia akan memastikan bahwa Mara tak akan mati hanya untuk dirinya.

"..."

Mara seketika membeku ditempat. Ia memandang wajah Halilintar yang penuh tekat itu, ingin sekali rasanya ia mengabulkan setiap permohonan anaknya itu. Tapi untuk permohonan yang ini, sepertinya mustahil.

Be Independent [Halilintar] || 「𝘖𝘯 𝘎𝘰𝘪𝘯𝘨」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang