• ⟡ 「 𝟏𝟔 - 𝐓𝐢𝐠𝐚 𝐁𝐮𝐧𝐠𝐬𝐮 」 ⟡ •

543 109 6
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

"Jadi? Apa yang mau kau bicarakan? Fang?"

Halilintar bertanya sembari meminum secangkir coffe yang baru saja ia pesan. Ia menatap penuh penasaran ke seorang pemuda didepannya. Pemuda itu, Fang, tiba-tiba saja memanggilnya ke sebuah cafe untuk bertemu.

Menyebalkan sekali sejujurnya. Karena baru saja tadi Halilintar berbaring di kasurnya setelah bertemu dengan Voltra dan Kaizo. Sekarang ia juga harus bertemu dengan Fang? Wahh.. sepertinya orang-orang itu memang berencana untuk menemuinya hari ini.

Fang pun tidak menjelaskan secara rinci apa alasannya ingin bertemu. Karena penasaran, Halilintar pun memutuskan untuk datang. Lagipula Fang itu salah satu teman baiknya.

"Hmm.. ini tentang keluargamu.."

"..."

"Apakah kau yakin tidak mau memperbaiki hubungan keluargamu? Hali? Kau tau, adik-adikmu itu-"

"Mereka tidak peduli."

Halilintar memotong ucapan Fang dengan kasar dan ketus. Terlihat jelas dari raut wajahnya bahwa ia sudah berada di mood yang buruk sekarang. Salahkan Fang yang baru saja membahas topik yang tidak menyenangkan baginya.

"Apa maksudmu Hali? Mereka peduli kok!"

"Haish.. apa maksudmu berbicara begitu hah?! Kau memihak mereka sekarang?"

"Ah tidak! Aku ti-"

"Lupakan!"

Halilintar seketika berdiri. Hendak pergi dari tempat itu segera, tapi Fang menghentikannya dengan cara memegangi lengannya.

"Hali! Dengarkan aku dulu, adik-adikmu khawatir denganmu."

"Khawatir? Yang benar saja! Sekarang katakan, siapa adikku yang khawatir denganku?"

"Kami!"

Deg!

Halilintar seketika membeku di tempat. Ia mengenal dengan jelas suara itu. Dengan secepat kilat, ia pun menoleh ke sumber suara.

Suara tersebut berasal dari tiga orang pemuda yang tiba-tiba saja menghampiri tempat duduk Halilintar dan Fang. Ya walau yang duduk cuma Fang.

"Ice? Duri? Solar? Apa yang kalian lakukan disini?"

"Kak.. kami ingin.."

"Tidak! Aku bertanya kenapa kalian ada disini? Kalian seharusnya tidak menemuiku!"

Ketiga Elemental siblings itu seketika terdiam. Mereka menundukkan kepalanya, merasa tidak pantas untuk menatap mata tajam Halilintar.

Apalagi tadi Halilintar menggunakan kata 'aku' untuk mendeskripsikan dirinya sendiri. Biasanya jika ia sedang berbicara dengan mereka, Halilintar akan menggunakan kata 'kakak' untuk mendeskripsikan dirinya sendiri. Kecuali kalo ia sedang marah besar.

Beberapa saat terlewati, akhirnya Ice pun mengangkat kepalanya dengan penuh keyakinan. Ia maju mendekati Halilintar. Semakin dekat dan semakin dekat. Ia pun kemudian langsung menerjang tubuh Halilintar tanpa ragu.

"Kami minta maaf. Sungguh, kami tidak bermaksud untuk membenci kakak seperti itu. Hanya saja kami tak bisa melakukan apapun. Kak Tau, kak Gem, sama kak Laze tidak membiarkan kami untuk membela kakak sedikitpun. Tapi mumpung ada kesempatan ini, kami ingin membela kakak. Kami mohon, maafkan dan percayailah kami. Berikan kami kesempatan kedua, kami mohon."

Be Independent [Halilintar] || 「𝘖𝘯 𝘎𝘰𝘪𝘯𝘨」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang