Mau tidak mau Shasa akhirnya duduk satu meja dengan Bhima, Endah juga Asih. Asih yang sudah berekspektasi tinggi terhadap perjodohan Bhima dengan putrinya merasa cukup terganggu dengan kehadiran Shasa. Ia berharap hubungan Bhima dan Shasa tidak bertahan lama sehingga ia bisa melanjutkan rencana perjodohan putrinya dengan Bhima.
Karena tidak suka dan kurang nyaman, Asih pun pamit dengan alasan ada keperluan mendadak. Endah yang terlanjur bahagia tidak begitu ambil pusing Asih tiba-tiba berpamitan. Ia terus mengajak Shasa berbincang.
"Ohh pantes ya Bhima males ke sini. Ternyata di sana ada Shasa." Seloroh Endah yang membuat Bhima tersenyum geli sedang Shasa hanya bisa menggaruk pelipisnya pelan. "Ehh kamu nginep di mana?"
"Di penginapan, Tan."
"Panggil Ibu aja. Sama kayak Bhima." Pinta Endah.
"Ehh iya." Sahut Shasa sungkan.
"Nginep di rumah aja, ngapain di penginapan. Jadi kita bisa ngobrol panjang lebar."
"Makasih, Tan ehh Bu." Ralat Shasa cepat. "Tapi sayang udah..."
"Yaaa tapi janji nanti main ke rumah ya?!"
"Iya."
"Berapa hari kalian di sini?" Tanya Endah yang membuat Shasa melirik Bhima, takut salah menjawab.
"Tiga atau empat hari." Bhima yang akhirnya menjawab.
"Ya udah pokoknya selama kalian di sini, Ibu bakal ajak kalian jalan-jalan."
Shasa menelan saliva. Rusak deh schedule gue, batinnya.
Dan benar saja Endah selepas makan siang langsung mengajak Shasa ke rumahnya. Shasa tidak bisa menolak karena semenjak tadi tangannya terus digandeng Endah.
"Besok kita ke Pasar Beringharjo."
"Bu, Shasa selain ikut aku buat kenalan sama Ibu, dia harus kerja."
"Kerja apa?" Tanya Endah cepat dan dengan kerutan di dahi.
"Dia konten kreator. Jadi dia mau ikut ke sini sekalian mau bikin konten buat channelnya."
"Ohh yang di YouTube-YouTube itu ya?!"
"Iya."
"Oalah ternyata... Ehh nama channelnya apa?"
"Marisha."
"Marisha?" Endah mengulangi kata yang diucapkan Shasa.
"Iya nama asli Shasa itu Marisha." Ujar Bhima.
"Sekaligus kayak ngajak Mari Sha." Timpal Shasa memperjelas arti nama channelnya.
"Ohh punya dua arti ya nama channelnya berarti?" Shasa mengangguk, merespon pertanyaan Endah tersebut.
Obrolan pun terus berlanjut. Tidak terasa waktunya makan malam. Endah segera meminta asisten rumah tangganya menyiapkan makanan spesial untuk Bhima juga Shasa. Baru saat malam hampir larut, Shasa bisa pamit ke penginapan tempat ia menginap setelah beberapa kali menolak ajakan Endah untuk menginap di rumahnya yang cukup besar itu.
"Sha..." Lirih Bhima saat mereka tiba di area parkir penginapan tempat Shasa menginap.
"Iya."
"Kamu nginep di sini?"
"Iya. Kenapa?"
"Nggak. Nggak kenapa-kenapa." Geleng Bhima lemah.
"Kenapa?"
"Nggak." Kembali Bhima menggeleng. "Yakin kamu mau nginep di sini?" Tanyanya kemudian.
"Bhima kenapa sih? Pasti ada yang nggak beres."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Lelakimu
RomanceJangan bermain api jika tidak mau terbakar. Mungkin itu pepatah yang cocok untuk Bhima dan Shasa. Karena permainan mereka, mereka akhirnya terlibat dalam masalah hati. Shasa pun harus memilih antara Aji, tunangannya atau Bhima yang tidak lain adalah...