AL 12

74 15 4
                                    

Bhima hendak buka suara saat tiba-tiba ada seorang dokter masuk yang hendak memeriksa kondisi terkini Endah. Bhima dan Shasa pun mundur beberapa langkah memberi ruang dan waktu sang dokter melaksanakan tugasnya.

"Keluarga Ibu Endah?" Tanya dokter tersebut pada Bhima juga Shasa.

"Iya, saya putranya." Sahut Bhima sembari maju mendekat.

"Bisa bicara sebentar?"

"Bisa, dok." Angguk Bhima yang lalu mengekor mengikuti langkah dokter tersebut meninggalkan ruang perawatan Endah.

"Sha..." Panggil Endah sepeninggal Bhima juga dokter yang memeriksanya tadi.

"Iya, Bu." Sahut Shasa sembari mendekat.

"Ibu boleh kenalan sama orangtua kamu?" Tanya Endah to the point.

"Hmmm..."

"Kenapa?" Tanya Endah melihat Shasa sempat terdiam beberapa saat.

"Papa sama Mama udah nggak ada, Bu." Jawab Shasa pelan.

"Sha... Maaf, Ibu nggak tau." Sesal Endah.

"Nggak apa-apa, Bu."

"Endah..." Sapa seseorang yang usianya tidak jauh dari Endah.

"Mbak?!" Balas Endah.

"Kenapa?" Tanya sambil terus melangkah mendekat.

"Ceroboh aku, Mbak."

"Hati-hati." Pesannya yang membuat Endah mengangguk. "Ini siapa?"

"Oiya mbak kenalin ini Shasa, menantu aku." Ujar Endah yang membuat Shasa menelan saliva.

"Waaaah...."

"Sha, ini bude Ranti. Bude nya Bhima." Tuturnya kini pada Shasa.

"Bude...." Shasa menyapa sembari menyalami Ranti.

"Cantiknya." Puji Ranti yang membuat Shasa salah tingkah.

Endah ikut memuji Shasa. Ia terus membanggakan Shasa di depan keluarga yang silih berganti berdatangan membesuk Endah. Penerimaan keluarga Bhima pun luar biasa terhadap Shasa, hangat. Bahkan karena Endah bercerita Shasa adalah seorang konten kreator, mereka berbondong-bondong subscribe channel Shasa. Drastis hari ini Shasa kebanjiran followers baru yang tidak lain keluarga besar Bhima.

Shasa yang sibuk menemani Endah menerima para keluarga yang datang menjenguk, baru sadar jika Bhima semenjak dipanggil dokter tadi belum juga kembali. Kemana dia?! Batin Shasa.

***

"Don..." Sapa Bhima saat panggilannya terhubung.

"Ehh, Bhim. Kenapa?"

"Gue kayaknya nggak bisa ikut."

"Nggak bisa off ya?" Tembak Doni.

"Bukan. Tapi gue mau nemenin nyokap dulu minimal sampai keluar rumah sakit."

"Nyokap lu sakit?"

"Iya. Semalam jatuh di kamar mandi."

"Lu di mana itu?"

"Di Yogya. Baru sampai sejam yang lalu."

"Ya ampun. Semoga cepet sembuh."

"Aamiin."

"Ehh tapi kondisi nyokap nggak apa-apa kan?"

"Hmmmm...." Bhima tidak langsung menjawab. "Nggak." Ujarnya kemudian.

"Ya udah salam ya buat nyokap."

"Oke nanti gue sampein. By the way jadi cuma lu sama Aji?"

"Iya cowoknya. Ceweknya berarti Cindy sama Anya."

Aku LelakimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang