Saat ini arsha ingin menepati janjinya meminta izin ke umi terkait rencana pergi ke pasar malam yang ia rencanakan bersama ke empat sahabatnya.
"Temen temen setelah ini aku mau langsung ke ndalem mau minta izin". Ucap arsha yang membuat mereka menghentikan melipat mukena
"Gue yakin pasti ga bakalan di izinin tuh ".Timpal zahra dengan santai nya
"Hush jangan ngomong gitu, ucapan ialah doa kita harus tetap ber husnuzon kepada Allah".
"Oke, ghai temenin aku yuuk". Tawar arsha
"Gue mau anter Kinara belanja bahan bahan dapur yang abis". Katanya
"Gue aja ca boleh ga". Ucap Zahra menawarkan diri
"Boleh dong Ra, gaskeun".
Tanpa berlama-lama arsha pun menerima tawaran Zahra, lalu mereka pun pergi meninggalkan masjid dan bergegas menuju ndalem.
"Assalamualaikum". Salam arsha di ikuti Zahra di belakangnya
"Waalaikumsalam". Bukan umi yang membukakan pintu melainkan arvan.
"Bang umi nya ada".
"Ada masuk aja". Kata arvan lembut
"Ni anak kalo sama arsha aja lemah lembut tatapannya teduh, sedangkan kalo lagi sama gue dingin banget". Batin zahra
Arvan masih tak menyadari bahwa di belakang arsha ada Zahra yang sedang menatap kearah dirinya.
"Ra ayo masuk jangan di belakang aku gitu dong ada siapa si pake ngumpet segala ".
"Gue? ngumpet soryy aja". Kata Zahra mencoba ngeles padahal iya
Deg....
Arvan merasakan bahwa jantung nya berpacu begitu cepat, dirinya aneh kenapa setiap kali bertemu dengan zahra dia selalu gugup dan canggung.
"Okey ayo". Ajak arsha
Zahra pun mengikuti kemana pergi arsha tanpa sadar ia bertatap mata dengan arvan seketika langsung membuang muka ke arah lain.
Arsha pun menghampiri umi yang sedang mengobrol di ruang tamu bersama Abi dan Abyzar.
"Assalamualaikum umi Abi". Salam arsha menghampiri umi dan langsung mencium tangan umi di ikuti zahra
"Waalaikumsalam, eh ada nak Zahra juga, temannya Ghaida ya".
"Hehehehe, iya umi". Ucap Zahra canggung
"Ghaida nya mana nak".?
"Tadi Ghaida nganter Kinara ke warung beli keperluan dapur bi".
Mereka pun hanya ber oh ria termasuk Abyzar.
"Jadi gini umi, Abi, arsha sama temen temen mau izin pergi ke pasar malam".
"Pasar malam dimana nak".?
"Di kampung sebelah bi ".
"Baik lah Abi izinkan asalkan dua Abang mu ini ikut ya".
Arvan yang ingin beranjak ke kamar seketika ia urungkan niat itu karena nama nya di sebut oleh abinya.
"Kenapa arvan harus ikut bi, kan udah ada bang Abyzar". Protes arvan tak terima karena saat ini dia sedang menghindari bertemu dengan zahra tapi abinya ini malah menyuruh dia untuk ikut ke pasar malam.
"Tugas abangmu menjaga istrinya, sedangkan kamu menjaga adik serta para santri yang lain mas". ucap Abi manaf yang langsung membuat arvan terdiam
"Horeee, syukran Abi umi kalau gitu arsha mau kasih tau ke temen temen dulu ya. Assalamualaikum ". Salam arsha berpamitan diikuti Zahra di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT GUS ( On Going)
FanfictionFollow dulu sebelum membaca ‼️⚠️ GHAIDA BEZIRA KHALITA gadis cantik yg berpenampilan tomboy,susah di atur, keras kepala, yg harus menerima perjodohan yg di jodohkan oleh orang tua nya karena keterpaksaan, "Sampai Kapan Pun Gue Ga Akan Terima Pernika...