HOF : 12. Angels like you

20.9K 1.6K 356
                                    

••Jangan jadi Silent Readers••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••Jangan jadi Silent Readers••

Budayakan Vote sebelum baca:)

••Happy Reading••

Seorang gadis kecil berumur 8 tahun itu menyusut dipojok tembok, gadis manis dengan kuncir dua itu menangis menunggu sosok mommynya pulang.

Suara petir menggelegar dengan kilatan cepat dari jendela kamar. Gadis kecil itu menutup kedua telinganya dengan tangan kecil miliknya, suara pintu terbuka paksa.

Kepala kecil gadis itu terangkat, matanya yang polos dan jernih bersinar... "Papah!"

"Anak sialan! Apa yang telah kau lakukan pada putriku?!" marah pria itu, pria itu menggenggam tangan putrinya erat.

"Lihat, berani sekali kau membuat putriku jatuh hingga terluka seperti ini!?" Bentak pria itu, menunjukan goresan kecil pada lutut gadis kecil yang berada di sampingnya.

Gadis berkuncir dua itu menangis ia menggelengkan kepalanya kencang. "bukan Eta... Kakak jatuh sendiri." Alethea kecil berkata dengan jujur.

Tadi saat main di taman dekat rumah,
Alethea duduk di bangku taman menatap pada pasangan suami istri yang bermain dengan anak-anak mereka begitu bahagia, tiba-tiba kakaknya datang dengan sepedah baru yang dibelikan Papahnya.

"Hey anak haram! Lihat aku baru saja di belikan sepeda baru oleh Papah... kamu tidak di belikan ya? Kasihan sekali anak Haram!" gadis kecil itu meledek Alethea, lalu dengan cepat mengayuhkan sepeda dengan cepat. Tidak sadar ada batu tajam hingga membuatnya terjatuh, gadis itu menangis dan menuduh Alethea.

"Akan aku adukan pada Papah supaya kamu di hukum." ucap gadis itu mengancam.

Plak!

"Masih kecil sudah berani berbohong, Hah?!" pria itu menyeret Alethea kecil keluar dari kamar, di depan pintu gudang yang gelap gulita. Alethea di dorong oleh pria itu lalu mengunci pintu gudang meninggalkan Alethea sendirian di sana.

"Papah, Eta takut! Buka pintunya papa, tolong! Eta takut..." Alethea kecil menangis memukul pintu dengan kencang.

Letak lokasi gudang berada di bagian ujung rumah membuat teriakan Alethea tidak dapat di dengar oleh para pelayan yang berkerja di sana...

Hingga empat hari kemudian, barulah tukang kebun yang ingin menaruh peralatan baru di buat terkejut dengan keberadaan Alethea yang pingsan tidak sadarkan diri. Bibir pucat, mata sembab dan tubuhnya sangat kurus.

Para pelayan panik, Tuan dan Nona Annata telah pergi berlibur karena libur sekolah telah tiba. Mereka pikir Alethea ikut pergi berlibur juga, siapa sangka... sungguh kejam tuan mereka pada putri kandungnya sendiri, padahal tuan sangat mencintai nyonya Dera.

HEART OF FIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang