HOF : 23. It's Hurt 2

16.8K 1.1K 187
                                    

••Jangan jadi Silent Readers••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••Jangan jadi Silent Readers••

Budayakan Vote sebelum baca:)

••Happy Reading••

Altheo berlari kencang menelusuri setiap lorong rumah sakit, matanya memerah. Di susul oleh Maven dan Melvin di belakang, tak jauh ia berada ada sosok pemuda yang tengah memarahi seluruh petugas medis.

"Dimana putriku?" tanya Altheo dingin, demi apapun ia menyesali keputusannya tinggal di Indonesia, jika ia tahu nasib putrinya di pertaruhkan seperti ini, lebih baik sejak awal mereka tetap tinggal di Swiss.

Arga dan Lionel menahan Altheo, "Tanda tangani ini." ucap Arga datar.

Alis Altheo menyatu tangannya menerima kertas yang diberikan oleh pemuda itu.

Surat Perjanjian

1. Alethea Valendrina Rhodes akan bertunangan dengan kami pihak kedua (Anteros, Dylan, Arga dan Lionel) atas persetujuan Rhodes.

2. Keluarga Rhodes tidak berhak ikut campur dengan segala urusan yang menyangkut Alethea.

3. Pihak kedua akan memberikan keuntungan bagi pihak pertama, mengenai (Bisnis dan kekuasaan)

4. Pihak kedua tidak akan mengkhianati pihak Pertama.

5. Jika pihak kedua melanggar segala ketentuan, maka seluruh Aset atas nama pihak kedua berpindah alih menjadi pihak pertama.

Altheo dengan amarah memucak merobek kertas perjanjian itu.

Maven yang sudah tidak bisa mengontrol emosi menonjok Arga dengan kuat hingga tersungkur.

Arga tersenyum remeh dengan santai ia bangun, dan mengelap darah di sudut bibirnya. "Jangan menganggap semua ini hanya lelucon, kami memberikan kalian pilihan 24 jam untuk mengambil keputusan, bukan hanya Alethea yang tidak akan kembali... Tapi Rhodes akan ikut hancur dalam waktu sehari." ucap Arga menantang, menatap nyalang pada Altheo dan Maven.

Tangan Altheo bergetar hebat, bukan hanya bocah dari Bagaskara yang gila. Ternyata masih ada makhluk gila lainnya saat ini, air matanya turun dari sudut matanya.

Altheo tidak mau putrinya memiliki empat tunangan gila, sudah cukup ia menerima Anteros, tapi Anteros pun dibuat tak bergutik dengan tekanan dari yang lainnya.

"Dad." Melvin menyadarkan Altheo.

"Kalian bocah ingusan, berani sekali kalian mengancamku. Sampai kapan pun aku tidak sudi putriku bersama kalian para pemuda gila!" teriak Altheo murka, melangkah pergi dari sana lebih baik ia sekarang mencari keberadaan putri kecilnya.

HEART OF FIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang